malam ini, ketiga cowo itu memilih untuk menghabiskan malam jumatnya di rumah besar nan mewah milik eunsang.
mereka membahas dan merencanakan segala cara untuk membuat temannya itu terlepas dari bayang-bayang boneka.
"jangan, jangan. jangan cara ini." ujar minhee tidak setuju.
hyungjun mendengus, "lo daritadi jangan jangan tapi ga ngasih ide sama sekali sih."
minhee menyenggol lengan hyungjun, "lo juga daritadi diem aja."
hyungjun langsung tersentak, "eh engga. gua cuma lagi mikir aja, kasian junho nya ga sih?"
"kasian gimana?" tanya eunsang.
hyungjun mengendikkan bahunya, "ya kan si parpar itu udah kayak setengah jiwanya. gua takut aja dia jadi gila kalo kita ngambil si parpar."
"dih, parpar. ngapain lo nyebut nama bonekanya sih bikin gua emosi aja." ujar minhee.
"tapi tetep aja. seengganya kita harus coba dulu. gua juga muak dia apa-apa sama boneka mulu padahal ada kita." jawab eunsang.
minhee mengangguk, "jadi gimana kalo kita ngambil si parpar tanpa sepengetahuan junho?"
"yang mau ngambil siapa? gua sih ogah. serem." ujar hyungjun.
eunsang mendengus, "yaudah gua aja. kalian alihin si junho dulu besok."
"mau ngalihin gimana?" tanya minhee.
"iya, gimana? dia ke wc aja dibawa-bawa tuh boneka." tambah hyungjun.
eunsang berpikir sebentar, lalu menjentikkan jarinya.
"makanya otak tuh pake, jangan cuman ganteng doang."
