Ungkapan?

481 35 4
                                    

"Starla tunggu!" Nichol mengejar Starla yang sudah berada jauh didepannya. Starla tidak menghiraukan. Ia benar-benar kesal dengan Nichol. Langkah Nichol yang panjang mampu menyesuaikan jaraknya dengan Starla. Nichol menarik pergelangan tangan Starla. Starla menoleh dan menatap tajam Nichol. Entah mengapa tatapan itu malah terlihat lucu jika Starla yang melakukan.

"Lo mau apa sih?!" Starla sangat kesal dengan Nichol yang sangat menyebalkan ini. "Kak Wulan udah nunggu dari tadi. Cepet, lo mau ngomong apa?"

"Lo ngomongin apa aja sama Arga?" Nichol to the point. Starla memutar bola matanya.

"Lo tuh kenapa sih? Gue cuma ngomongin seputar PMR aja kok." Nichol menaikkan sebelah alisnya. Starla menatap Nichol datar. "Apa? Masih gak percaya?"

Nichol tersenyum melihat wajah Starla. "Gue percaya kok. Ternyata, lo lucu ya. Kalo lagi marah-marah gini." Nichol mengacak pelan rambut Starla. Entah mengapa sentuhan itu membuat amarah Starla hilang.

"Udah yuk. Kasian kakak lo, udah nunggu dari tadi." Starla mengangguk dan berjalan dibelakang Nichol. Nichol menghentikan langkahnya. Starla yang sedang menunduk dan berada dibelakang Nichol spontan berhenti. Starla menabrak punggung Nichol. Seketika aroma parfum jaket Nichol terhirup oleh Starla.

Nichol berbalik dan Starla segera menegakkan tubuhnya. Nichol memandang lurus Starla. Ia menatap tepat pada bola mata Starla.

"Jangan jalan dibelakang gue. Lo bukan pengawal. Seharusnya lo jalan disamping gue, karena lo yang bakal jadi pasangan gue." Starla mengerjapkan matanya. Pipinya memanas mendengar ucapan Nichol. Nichol tersenyum dan menarik Starla agar berada disampingnya.

Nichol menggenggam tangan Starla sampai mereka tiba dihalte depan sekolah. Starla segera melepas genggaman tangan Nichol.

"Sorry, ya kak. Aku lama." Starla meringis. Takut Wulan marah.

"It's okey. Ayo buruan. Bunda udah nungguin dirumah." Seketika Starla tersenyum lebar mendengar ucapan Wulan. Nichol tersenyum tipis melihat tingkah polos Starla. Baru kali ini, ia melihat anak cewek SMA sepolos Starla.

"Gue duluan ya, Nich. Bye!" Starla tersenyum lebar pada Nichol. Ia segera masuk kedalam mobil jemputan nya. Nichol mengangguk. Mobil milik Starla telah melaju.

Apa mungkin ini yang namanya jatuh cinta? Sepertinya, hatiku telah jatuh pada gadis polos itu. Starla, gadis itu adalah Starla.

Nichol tersenyum, ia segera memakai helm full face-nya. Motor ninja nya melaju membelah jalanan ibukota.

***

"Bunda! Starla kangen!" Teriak Starla. Starla dan Wulan sudah sampai dirumah. Sampai dirumah, Starla langsung teriak dan ngacir ke kamar bundanya.

"Bunda, Starla kangen banget tau. Sebenernya bunda sakit apa sih? Starla minta maaf ya, nggak ngejengukin bunda." Starla memeluk bundanya dengan erat. Bundanya mengelus lembut rambut Starla.

"Bunda juga kangen banget sama Starla dan kak Wulan. Bunda cuma tipus doang kok." Bunda mengecup lembut kening Starla. Starla merenggangkan pelukannya dan menatap dalam wajah Bundanya. Air mata perlahan jatuh membasahi pipi Starla. Bunda yang melihat Starla menangis kaget dan segera menghapus air mata Starla.

STARLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang