Setelah aku berjalan cukup lama menuju villa, aku teringat akan sosok Ferrel. Rasanya laki-laki itu tidak asing lagi dimataku.
"Ntar dulu." Aku menghentikan langkahku. "Jangan-jangan.. Ferrel cowok yang waktu itu gue lihat." monologku. "Udah Din, lo tuh kenapa jadi mikirin Ferrel sih? Pakek acara ngira-ngira kalau cowo itu yang pertama lo lihat waktu di kebun teh, lagi. Hhh," ucapku pada diri sendiri.
Akupun mulai melangkahkan kaki-ku menuju villa.
Sesampainya di villa
Aku menjatuhkan tubuhku di sofa. Rasanya lelah, tapi menyenangkan.
Padahal baru kenal, tapi kok gue ngerasa nyaman ya? Ah, lo terlalu baper Din.
"Aduh bibi, kemana aja sih? Kok jam 8 baru pulang? Nona udah laper. Ditungguin malah-"
"Sssstt," selaku. "Gue lagi capek."
"Terus sarapannya gimana?" tanya Alisha memelas.
"Beli aja dulu. Gue mau tidur. Capek," jelasku sambil melangkahkan kaki menuju kamar.
"Ihhh, nyebelin. Lo jorok banget sih, Din. Belum mandi kok udah mau tidur lagi," ucapnya.
Aku memutarkan badanku sambil berkata, "Gue selalu mandi sebelum ke perkebunan teh."
Lalu memutarkan kembali badanku dan menuju kamar.
Ku hempaskan tubuhku di atas kasur yang penuh dengan tumpukan boneka.
Aku kembali memikirkan Ferrel.
"Apa jangan-jangan Ferrel memang pria.. Ah sudahlah kenapa jadi mikirin si Ferrel." ucapku.Aku pun mulai terlelap ke alam mimpi.
Tanpa disadari, aku telah menghabiskan waktuku untuk berbaring diatas kasur sepanjang hari.
***
Pukul 12:00 WIB
"Lo udah pulang Sha? terus makanannya mana?" tanyaku.
"Udah. Tadi makanannya gue makan langsung di kantinnya. Gue kira lo gak laper. Ya udah, jadi gue pulang gak bawa apa-apa," jelas Alisha.
"Ugh. Ya udah gue keluar dulu."
"Gue nitip kentang goreng ya?"
"Hem."
Aku pun mulai menjauh dari ambang pintu.
***
Warung makan Halimeh
"Ayam bakar sama Kentang goreng satu porsi bude."
"Baik Non. Minumnya apa?"
"Seperti biasa."
"Silahkan Non," ucap bude yang menaruh pesananku di meja.
Aku pun perlahan-lahan mulai menyantap pesanan ku.
"Sudah Non?"
"Sudah. Berapa?"
"50.000 aja sama minumnya 10.000"
"Ini bude," aku menyodorkan sejumlah uang yang telah disebutkan nominalnya.
***
Pukul 11:30 WIB
"Pesanan gue mana?" tanya Lisha yang duduk di depan tv.
"Udah habis. Tadi gue makan langsung di kantinnya. Gue kira lo udah molor."
"Hh. Lo mau bales dendam ya sama gue?"
"Idih.. Siapa juga yang balas dendam sama lo. Udah lah gue mau bikin cerita dulu."

KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Tea Plantations [SLOW UPDATE]
General FictionSeorang perempuan yang ingin melupakan kenangannya bersama mantan kekasihnya. Sehingga ia memutuskan untuk pergi ke villa ayahnya tepatnya di Bogor. Adinda tidak menyangka, ia dipertemukan dengan laki-laki yang telah berhasil membuka pintu hatinya d...