Oneshoot

1.4K 147 19
                                    

Hati-hati. Banyak narasi daripada dialog. Perhatikan langkah, daripada tersandung.

Awal cerita adalah kisah cinta dari author yang menginspirasiku untuk menulis work ini. Kejadian setelahnya itu hanyalah sebuah rekayasa.

Antara judul dan isi mungkin nggak bakal nyambung. So, Bee jangan dimarahi.

Jika ada kejadian yang sama dengan cerita dari author lain, itu bukan hal yang disengaja [kata lain, plagiat]. Tapi, ini murni tulisan Bee.

Banyak typo. Mohon diberi tahu.

Baca saja dulu, baru setelahnya tinggalkan kritik dan saran.

I LOVE YOU

SARANGHAE

AISHITERU

WO AI NI

AKU TRESNO KARO KOE

AKU CINTA PADAMU

Cinta. Setiap orang pasti pernah merasakan yang namanya cinta. Cinta pada pandangan pertama, cinta saat masa sekolah yang disebut dengan cinta monyet, atau mungkin cinta pertama. First love namanya. Tidak diragukan, setiap orang pasti sering kali terjebak dalam sebuah hal yang disebut fall in love atu lebih tepatnya jatuh cinta.

Entah itu jatuh cinta dengan dia, orang yang baru kita kenal atau pertama kali lihat. Entah itu jatuh cinta dengan seseorang yang sudah lama berada di dekat kita dan kita merasakan yang namanya kenyamanan hingga tidak terasa sebuah benih kecil tumbuh di antara kita. Atau mungkin selalu terjatuh dalam lubang cinta dengan orang yang sama. Dalam cerita itu diberi judul fall for you. Mencoba berlari dengan cinta yang lain, tapi cinta lama itu masih ada.

Em, tidak enak bukan jika aku bercerita panjang lebar tentang ini dan itu sedangkan kita tidak saling mengenal?

Lebih baik kita berkenalan terlebih dahulu. Namaku Lim Yoon Ah, tapi biasanya orang-orang memanggilku si rusa kecil, Im Yoona. Usiaku? Em, tidak bisa dikatakan tua tapi tidak juga dikatakan muda. Dua puluh tujuh tahun, itu usiaku. Dan, satu bulan lagi usiaku dua puluh delapan.

Cinta pertamaku, aku tidak yakin ini bisa disebut sebuah first love atau hanya sebuah amazed with someone. Itu terjadi saat aku masih duduk di bangku kelas lima SD. Konyol memang. Tapi, yang pasti. Aku menyukainya sebagai seseorang yang pertama kali berhasil membuatku untuk terus terpaku dengannya. Choi Minho, kakak kelasku.

Minho. Dia itu tidak pandai dalam bidang akademik, nilainya selalu di bawah 20. Bagaimana aku tahu? Jelas saja aku tahu. Bukan hanya diriku, mungkin satu sekolah juga pasti tahu tentang itu, karena nilai setiap siswa selalu dipajang di jendela kelas masing-masing. Jadi, bagaimana tidak mungkin untuk aku tidak tahu dengan nilai akademiknya.

Meski, dia buruk dalam bidang akademik bukan berarti dia juga buruk dalam bidang non akademik. Minho itu adalah ketua tim sepakbola dan selalu bercita-cita sebagai seorang pemain sepakbola profesional. Dia terlihat sangat tampan dan juga berkharisma ketika sedang bermandikan keringat di pertengahan pertandingan, dan aku sebagai seseorang yang menyukainya tanpa berani mengatakan yang sesungguhnya hanya bisa menatapnya dari balik jendela kelas. Ikut bersorak di tengah orang-orang yang juga meneriakan namanya.

Tidak ada satupun lembaran dalam bukuku yang terlewat untuk ku tulis namanya di sana. Membacanya, mengingat kembali satu hari di mana aku bisa memandangnya dan dengan semangat aku belajar. Jika dia punya cita-cita yang tinggi untuk menjadi pesepak bola profesional, maka aku juga harus meraih cita-citaku juga. Menjadi dokter, itu yang selalu aku katakan pada bayangan diriku di depan cermin.

[1] Unexpected MomentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang