2 - Pria Adalah Makhluk Paling Ngeselin!!

4K 425 23
                                    


Ada yang kangen sama Ru? atau sama Aa Sam? Ini Anja bagi mereka setelah beberapa minggu nggak update. Terima kasih sudah Vote dan Komen di Bab sebelumnya. Semoga masih suka dan Enjoy dengan cerita ini. Thank you so much  for @Adiraaleesa yang sudah repot-repot bantu Anja untuk translate beberapa dialog ke bahasa Melayu. 

Sekali lagi... Mohon Maaf Lahir dan Batin untuk semua sahabat Anja.

Salam Hangat,

Angin Senja

---------------------------


Ruby turun dari mobil dibantu supir taksi yang jasanya digunakan Ruby pagi ini. Ruby tidak bisa izin tidak masuk karena ia harus menyelesaikan laporan akhir tahun sebelum libur Natal dan Tahun Baru datang. Pekerjaannya di bagian keuangan membuat Ruby harus ekstra teliti dan siap lembur kapan saja. Kedatangan Ruby di ruangannya di sambut tiga rekan kerjanya dengan histeris dan tatapan ngeri.

"Where is your heels? Whats happened with your beautiful leg." Tanya Daniar yang sok Inggris pagi ini. Ruby berjalan dengan kruknya walau masih harus beradaptasi. Fenty dan Gina membantunya untuk sampai ke kubikelnya. Ruby duduk di kursinya menyilangkan kruknya di dinding kubikel. Lalu memutar kursi untuk menghadapi sidang dari tiga rekannya.

"Kakiku terkilir kemarin siang."

"Pantes kamu nggak balik ke ruangan setelah abis meeting sama Pak Erwan."

"Selesai meeting aku minta dianter ke toko buku sama supir kantor, beli beberapa ATK lucu trus ketemu sama cowok yang waktu itu aku tipu, abis itu aku lari dan terkilir."

"Wait..wait!" Daniar menyela. Wanita itu sudah menarik kursinya lalu duduk di hadapan Ruby.

"Cowok yang mana? Masalahnya banyak cowok yang udah kena tipu akting kamu." Tanya Daniar. Ruby rasanya ingin melempar pulpennya pada wanita itu.

"Cowok yang aku tipu supaya bisa dapet tisu buat kamu, Fen."

Fenty melongo lalu mengikuti jejak Daniar. Menarik kursinya ke hadapan Ruby tak ingin ketinggalan berita terbaru.

"Kalian ini, tak habis-habis bergosip." Komen Gina dengan logat melayu-nya.

"Kami tak bergosip Gina, kami hanye berbual-bual sebentar." Sahut Daniar yang mulai multi-bahasa pagi ini.

"Sama sajalah.."

Fenty dan Daniar tekekeh mendengar Gina berdecak sebal. Ruby menatap kakinya yang masih berbalut perban dan kaki kirinya yang beralaskan flat shoes. Dokter Rima melarang keras pengunaan heels untuk dua bulan kedepan.

"Jadi... kamu ketemu sama cowok yang kamu tipu itu?" tanya Daniar dengan radar kepo-nya yang tinggi.

Ruby menghela napas lalu menatap Daniar sengit, "Aku nggak nipu, Dan, aku terpaksa akting lantaran Fenty ngemis minta tisu diskon itu."

"Idiiiih kok aku? Aku kan minta kamu beliin bukan nyuruh kamu nipu."sahut Fenty tak terima.

"Kita ketemu lagi dan ternyata dia seorang pengacara..."

"Matilah kamu, Ru, orang itu mesti balas dendam pada kamu, tak sabar aku nak tengok wajah orang itu."

"Huuust, diamlah Kak Gina, bagi Ruby sedikit waktu untuk bercakap."

"Pandai sangat kamu, Dan, berani balas cakap aku guna bahasa melayu kan tak akan ku bagi makan tengah hariku." Ancaman Gina berhasil membungkam mulut Daniar.

PERFECT DESTINY (#2)  (ON HOLD) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang