Chapter 1

195 21 2
                                    

“just one last shoot” aku mengatur posisi tubuhku sedemikian rupa agar  terlihat bagus di kamera. “Great!” akhirnya selesai juga pemotretan hari ini, begitu melelahkan.

“pemotretan hari ini sudah selesai, pulang dan beristirahatlah” seru Andy—salah satu fotografer yang memotretku hari ini. “oh dan satu lagi, jangan lupa tiga hari lagi ada pemotretan untuk majalah Teen Vogue, kau harus mempersiapkan dirimu Scar” ia mengedipkan sebelah matanya dan berlalu pergi.

“um Julie, bisakah kau ambilkan aku minum” pintaku kepada asistentku.

“tentu” ia merogoh sebuah kaleng soda di dalam tas jinjingnya dan memberikannya padaku.

“terimakasih” seruku dan segera berlalu menuju ruang ganti, tentunya untuk berganti pakaian.

“Scar?” seseorang mengetuk pintu ruang ganti yang sedang kugunakan.

“ya?”

“jangan lupa, satu jam lagi akan ada meeting di kantor bersama salah satu perusahaan asing ternama. Jangan sampai telat, oke?”

“oh ya, aku tidak akan melupakannya. Tentu saja” setelah selesai, aku segera membuka pintu ruang ganti dan beranjak keluar.

How perfect my life?

Ibuku bilang, banyak orang yang menginginkan posisiku. Menjadi model di Brand pakaian ternama dan sekaligus menjabat sebagai Vice Presiden di perusahaan keluargaku. Bukan hanya tubuhku yang indah, tetapi otakku juga berisi. Bukan hanya aku terkenal, tetapi aku juga bisa mendapatkan apa saja yang kumau hanya dengan sekali jentikkan jari.

Tapi, siapa bilang hidupku menyenangkan? Perfection is boring!

Kalian tidak tau seberapa menjenuhkannya hidupku. Di usiaku yang masih menginjak 18 tahun ini, yang aku inginkan hanya bersekolah bersama teman temanku, berpesta setiap malam, dan melakukan hal hal bodoh yang mengasyikkan lainnya. Bukannya mengisi waktu dengan mengerjakan tugas tugas di kantor, meeting bersama orang orang tua, ataupun pemotretan bersama kru kru baru yang tidak aku kenali.

Satu satunya alasan mengapa aku tidak mengambil home schooling adalah karena aku menginginkan kehidupanku yang nyata di umurku yang belum menginjak dewasa. Maka dari itu aku mengambil mata pelajaran kuliah khusus di hari sabtu dan minggu. Seperti yang sudah kukatakan sebelumnya.

“selamat siang nona Olsen” sapa Kate—receptionist di kantor ini. Aku hanya membalas dengan anggukan semata.

“um Scar, kedatanganmu sudah ditunggu di ruang meeting, well semoga berhasil” Julie menyemangatiku sebelum berlalu ke Pantry.

“selamat siang tuan tuan, maaf aku sedikit terlambat. Tidak perlu mengulur waktu lagi, saatnya meeting dimulai” seruku dan mulai membuka laptop serta proposal yang baru aku selesaikan.

*

“tugas paling lambat dikumpulkan minggu depan, kalian bisa mengirimnya lewat surel. Pelajaran hari ini saya akhiri, dan selamat sore” Mr. Wood mengakhiri pelajaran mata kuliahnya dan berlalu pergi meninggalkan kelas.

Ya hari ini hari sabtu, dan tentu saja aku sedang berada di kelasku.

“Ugh, sial!” aku tersungkur dilantai saat sedang membereskan buku bukuku. Seseorang telah menabraku dari belakang.

***

I need your feedback gaizz! ♥♥

Perfection//h.s (coming soon)Where stories live. Discover now