Tarik nafas dalam-dalam dulu....
Yang ga kuat jangan maksa!
Yang geli cepet keluar!
Jangan sok kuat kamu!
Saya engga mau ada keluhan
Karna terlalu begitu
😂😂😂😂😂😂Sekian
Selamat membaca!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Naruto melangkah pelan mendekati Sasuke. Merangkak ke atas badan panas omega itu. Jarak kulit mereka tidak terlalu jauh. Panas tubuh mereka saling menyentuh satu sama lain. Menyapu permukaan kulit. Naruto menggerakkan salah satu jemarinya dari leher putih Sasuke hingga ke pipi omega itu dengan gerakkan sensual.
Naruto terpukau betapa halusnya kulit itu. Ia mengelus pelan pipi porselen itu layaknya benda berharga nan rapuh. Sasuke menggeram kecil, sentuhan Naruto bagai menyetrumnya. Tapi ia menyukai sensasi itu. Sasuke menutup matanya. Bulu matanya yang panjang menyapu halus. Melengkapi wajah putihnya.
Kepala Naruto turun ke perpotongan leher Sasuke. Menghirup sebanyak-banyaknya aroma manis memabukkan, sepertinya Naruto mulai kecanduan. Insting alphanya bekerja, mengatakan bahwa omega itu adalah matenya dan segera harus menandainya cepat. Naruto menggertakkan giginya kesal. Ia tak mau kesadarannya dikuasai oleh instingnya.
"Sasuke... Menurutku kau adalah mate-ku... Hh...", Ucap Naruto dengan suara bariton dan serak. Susah payah ia mempertahankan akal sehatnya.
"Ha—ahnnn... Naru...", desah Sasuke frustasi. Dari tadi Naruto hanya menggodanya. Dan sekarang haruskah ia memikirkan itu?. Untuk sekarang Sasuke tak bisa berpikir jernih. Ya.. Salahkan heat yang datang tiba-tiba ini. Sasuke menatap dengan memohon. Matanya sayu, bulir air menggenang manik hitam pualamnya.
Naruto terkekeh, seringai mulus terlukis di wajahnya. Rupanya omega cantik satu ini sudah tak tahan. Sepertinya Sasuke sangat membutuhkan 'sentuhannya'. Naruto tidak pernah berhubungan dengan siapapun. Degup jantungnya begitu keras. Ia gugup. Ini kali pertamanya melakukan hal ini.
Naruto kembali mencium bibir itu yang sudah agak bengkak dan basah. Menjilat, melumat, dan menerobosnya. Lagi-lagi lidahnya mengajak lidah Sasuke menari. Mengaitkannya dan saling bertukar saliva. Lidah Naruto mengacak mulut Sasuke. Membuat Sasuke tersedak entah saliva siapa.
"Hmmmm!! Nghhh...", lenguh Sasuke protes. Ia butuh bernafas akibat tersedak tadi. Ia menarik kasar surai Naruto. Naruto meringis pelan lalu menyudahi ciumannya. Setelah itu Sasuke langsung terbatuk-batuk.
"Sasuke... Kau Indah...", Kata Naruto dengan menatap lekat wajah Sasuke. Sungguh menaikkan gairahnya, membuat Naruto merasa sesak di bagian bawahnya.
Belum sempat Sasuke menormalkan nafasnya, ia harus menahan nafasnya kembali. Naruto mencium lehernya. Menggigit dan menjilatnya. Memberi tanda kepemilikan yang sangat kontras dengan kulit putihnya.
Tangan Naruto dengan cepat melepas helaian kain yang membungkus tubuh atas Sasuke. Ia buang entah dimana. Lagi-lagi ia terpukau dan terhipnotis oleh kecantikan Sasuke. Betapa mulus dan halus kulit putih itu. Tak heran banyak yang menggosipkan omega satu ini.
Naruto melirik ke bawah ada gundukan yang menarik perhatiannya. Seringai kembali mengembang. Di sentuhnya pelan gundukkan itu dengan gerakkan sensual.
"Sasuke aku tidak tahu kau sudah tegang dari tadi.", Kekeh Naruto memainkan milik Sasuke.
"Naru—ahhh... Hen—khhhh—kannnn... Ja-ja—haaa—ngannnn... Meng—go—hhhhh—daku—nghhhh...", Ucap Sasuke susah payah. Desahannya makin menggila. Sentuhan Naruto makin membuatnya tegang dan menyiksa miliknya tertahan, tidak bebas. Naruto kembali terkekeh. Suara Sasuke merdu mengalun. Membakar akalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Undetected Love
FanfictionKetika kesetaraan secondary sex telah terjadi dimana alpha tidak lagi di segani oleh dunia. Baik alpha, beta, dan omega adalah sama. __________________________________________________ Naruto adalah seorang alpha idaman, sebagai salah satu pewaris p...