Aku berjalan pulang sambil menatap langit yang mendung.
"Sial,aku lupa bawa payung nih!"
Tak lama kemudian,hujan pun turun.Aku langsung berlari menuju minimarket terdekat untuk menumpang berteduh.Karena sungkan,aku pun membeli permen karet disana.
"Totalnya 5.000 rupiah mbak"
"Ini mbak"
"Kembaliannya 15.000 rupiah"
Aku memakan permen karet itu sambil duduk di depan minimarket.Aku masih memikirkan perkataan Michele tadi.
'Berarti aku harus jaga jarak sama Michele ya?'pikirku.Aku takut suatu saat dia akan memakanku.
Hujan pun sudah reda,dan aku kembali berjalan pulang.Tak sengaja aku melihat anak kecil menangis di dekat tiang listrik.Langsung saja aku hampiri.
"Kenapa menangis dik?"
Dia masih tidak menjawab
"Rumah kamu dimana?Kalau kamu disini terus kamu masuk angin lho."
Dia menoleh kepadaku.Ada bekas luka di pipinya.'Sepertinya habis berkelahi'
"Aku lapar"
Hah?
"Kenapa dik?"
"Aku lapar kak"
"Rumah kamu dimana?kakak anterin pulang."
Dia tidak menjawab.Otakku masih bingung memikirkan anak ini.'Masa iya dia nangis karena kelaparan?'
"Joan!!"
Anak kecil yang ternyata bernama 'Joan' itu langsung menoleh.
"Kamu kok keluar rumah sendirian sih?! Nanti kalau kamu makan orang gimana?!"
Hah?!Makan orang?!
"Lho,Michele?"
"Mia?Kok ada disini?"katanya sambil menarik tangan Joan.
"Rumahku memang dekat sini."
Michele hanya mengangguk sambil memakaikan jaket coklat ke tubuh Joan.
"Kamu nggak apa-apa kan Mia?"
"Loh,kok kamu nanya sama aku?Nanyanya sama adikmu dong,dia tadi bilang 'lapar-lapar' terus."
Michele langsung kaget mendengar ucapanku.
"Masih ingat yang di sekolahan tadi nggak?"
"Oh..yang kamu cerita keluargamu itu kani.."
Perkataanku terputus.Aku baru paham kenapa Michele bertanya kepadaku,bukan ke adiknya sendiri.
"Kayaknya usus kak Mia enak lho kak!Soalnya aku lapar."
To be Continue
*Maaf updateny lama,lagi liburan🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Suffering
HorrorSMP Garuda adalah sekolah yang termasuk dalam kategori sangat baik,mendapatkan musibah yang tak terduga.Semua itu berawal dari seorang murid baru yang memiliki anggota keluarga yang 'luar biasa'