0.1

69 8 0
                                    


Keeren mourenza.

  Aku mengangkat tangan kananku ke udara, melambaikannya kearah mobil yang nenek tumpangi.

   Setelah mobil itu semakin menjauh lalu menghilang, ku turunkan tangan ku lalu menatap kosong kearah gerbang besar yang mengelilingi rumah ini. Suasana sangat sepi. Tidak ada siapapun disini, hanya ada aku yang ditemani oleh angin, dan tumbuhan.

Kini aku masih terdiam melamun diteras ,memikirkan kalimat yang tadi nenek ucapkan pada ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini aku masih terdiam melamun diteras ,memikirkan kalimat yang tadi nenek ucapkan pada ku.

''jaga sikap, dan jangan pernah kau bermain didalam gudang ini, atau kau akan mendapat masalah besar."

  Itulah kalimat terakhir nenek kepadaku sebelum ia pergi ke selandia baru. Sebenarnya aku cukup penasaran dengan ucapan nenek. Dan oh ya! nenek juga sempat bilang bahwa ada cermin yang nenek simpan didalam gudang bawah tanah, dan jangan pernah sesekali memegang cermin itu apalagi menyimpan atau mengambilnya.

Sungguh aku sangat penasaran dengan Gudang tua, dan cermin yang nenek simpan didalam gudang itu. Aku baru saja mengetahuinya, ketika nenek ingin melakukan perjalanan jauh ini.

  Aku pernah mendengar cermin yang berisikan makhluk gaib, tetapi itu hanyalah mitos jika kalau ada pun itu hanya ada didalam film-film horror.

  Tersadar akan sesuatu, akupun melangkah masuk kedalam ruang keluarga, lalu meraih kunci yang berada diatas nakas.

   Sebelum nenek pergi, beliau menitipkan kunci gudang bawah tanah ini kepadaku.

Aku menatap kunci yang sedang ku pegang , semoga aku tidak menghilangkannya.


*•*•*•*

Tok..tok..tok..!!

Segera aku turun kebawah ketika Mendengar suara Ketukan pintu dari arah ruang tamu, untuk melihat siapa yang datang di sore hari seperti ini.

Tok..tok..tokk!

"sebentarr!!" teriak ku ketika suara ketukan pintu semakin terdengar keras, hingga pintu ikut bergoyang.

Akupun berlari kecil lalu meraih knop pintu itu, ku buka pintunya lalu menampilkan empat orang remaja dewasa yang sedang menyengir kearah ku.

"Sialan lo! gue kira siapa, heboh banget ngetoknya," Ucap ku yang membuat mereka terkekeh.

"masuk!!" Pinta ku kepada mereka. mereka pun mengangguk lalu masuk ke dalam ruang tamu sembari membawa tas punggungnya masing-masing.

Mereka itu adalah Adnan,Putri,angel dan Yoga. mereka teman dekat ku sejak SMA. oh iya, tadi aku menelfon mereka untuk menginap di rumah ku agar dapat menemaniku, itu pun nenek yang menyarankannya.

Gudang TerlarangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang