sesuatu

19 7 0
                                    

Hari ini Diva pulang sekolah bersama Rifath ,karena ayahnya ada rapat kantor, jadi tidak bisa menjemputnya.

"Mampir gak ,Fat." Tanyanya ketika tiba di depan rumahnya.

"Nggak deh. Kemarin kan sudah mampir."

"Besok jemput gue lagi, kan?"

"Oke tenang ,semuanya beres! Yaudah Div ,Assalamualaikun!"

"Waalaikumsalam." Diva menyahuti salam itu sebelum membuka pagar. Lalu , dia bersalam di depan pintu. Ibu Diva keluar membuka pintu. Wajahnya tampak tegang ,sikapnya gelisah.

"Ada apa, Bu?" Tanya Diva dengan perasaan yang tiba-tiba saja ikut tegang.

"Kakak mu sakit..." sahut ibu sambil menyodorkan sebuah hp dan membuka pesan dari kakak Diva.

"Oh! Kakak bu?" Diva membaca pesan itu.

"Ibu mau berangkat ke Bandung?"

"Nunggu ayahmu pulang." Jawab ibu.

"Sama ayah?" Tanya Diva lagi.

Ibunya hanya mengangguk." Kamu mau ikut?" Ajak ibu.

"Diva kan harus sekolah , Bu."

"Berani sendiri di sini?"

Diva hanya mengangguk sambil menggigit bibir bawahnya. Rasanya memang lebih baik ikut daripada ditinggal sendiri di rumah tapi besok dia harus sekolah. Ada ulangan pula.

"Insya Allah besok atau lusa Ibu sudah kembali. Ayahmu kan harus bekerja." Jelas ibu.

Sekali lagi Diva mengangguk. Di benaknya terbayang wajah kakak satu-satunya.

Diva hanya memiliki seorang kakak. Ya , kak Diandra. Satu-satu nya saudara kandung Diva. Kak Diandra kuliah di Bandung. Dan dia tinggal di kos kosan.

Pukul dua siang, ayah dan ibunya segera berangkat mempergunakan mobil ke Bandung.Diva hanya mendesah pendek.

"Jaga dirimu baik-baik disini, kalau ada orang yang tidak di kenal jangan membuka pintu." Ibunya menasehati.

Dan Diva hanya menggangguk. Ada perasaan sepi yang cukup menggigitnya sekarang. Sejak kecil, dia memang belum pernah di tinggal sendiri seperti ini.

Pukul empat sore ,sehabis asar ,hp Diva berdering. Berharap Ibu yang menelponnya.

"Bisa berbicara dengan Diva?" Tanya seseorang dalan telepon.

"Ya..saya sendiri" Diva mengernyit.

"Hei! Ini aku Ghivar!"

"Oh..ada apa Var?" Diva mendengus diam-diam. Kenapa juga makhluk satu ini yang nelepon. Batin Diva.

"Boleh main ke rumah?"

"Ke rumah siapa?" Diva mengernyit.

"Ya,ke rumah kamu!"

"Kesini? Mau ngapain lo?"

"Belajar bareng!" Jawab Ghivar tegas.

heartbreakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang