First

1K 32 6
                                    


"Don't dare to leave me, aku sudah terlanjur jatuh cinta pada tubuhmu." Minhyun melempar baju yang tadi ia pakai ke arah gadis yang tidur terlentang tanpa busana di depannya. Gadis manis bernama Jisoo itu mengenakan baju yang sedikit longgar dan berjinjit kecil kearah Minhyun memeluk lelaki yang baru saja menaikan zipper celananya dari belakang.

"Bagaimana aku bisa meninggakanmu sayang," gadis itu tersenyum dan menempelkan wajahnya pada punggung Minhyun yang telanjang. "Walaupun kita berstatus milik orang, setidaknya kita bisa bertemu sembunyi-sembunyi seperti ini." Minhyun membalikan badannya, meraih bibir Jisoo lagi dan menakupnya dalam bibirnya. Melumatnya seperti tidak ada hari esok untuk menikmatinya lagi.

"Jangan buat aku melepaskan celanaku lagi untuk yang kesekian kali." Minhyun melepas bibirnya dan berucap dengan napas yang terengah. "Aku sangat ingin memanjakan adikku sekali lagi, tapi ini sudah waktunya Jennie pulang dan juga Taehyung bukannya dia kembali dari San Fransisco malam ini?" Jisoo mengerucutkan bibirnya, manik matanya melemah menatap wajah Minhyun seakan tidak ingin terlepas dari pandangannya.

Minhyun baru saja menikah dengan gadis yang dipilih orang tuanya untuk menyelamatkan reputasinya dari dunia hiburan. Siapa lagi kalau bukan Jennie, gadis manis anak salah satu pengusaha dan juga aktor Ricky Kim yang juga sedang dalam masalah besar.

"Oh kau sudah pulang." Sapa Minhyun kaget, karena biasanya Jennie pulang sedikit larut malam. Minhyun berlagak seperti ia baru saja datang dari agensinya dan meletakkan coatnya di sofa dekat tempat duduk Jennie.

"Parfume-mu ganti ya Minhyun-ssi?"

"Ah, itu aku tadi mandi di kantor karena cuacanya sangat panas. Ah,,, sepertinya musim panas datang lebih cepat dari biasanya ya." Minhyun menjawab dengan sedikit gugup "Aku pakai parfume milik Bugi- nama panggilan Kim Jonghyun leader Nuest." Walaupun yang ia pakai sebenarnya adalah parfume milik Taehyung, suami Jisoo.

Jennie berdiri dan beranjak dari Sofa, ia masuk ke dalam kamar tanpa ucapan lagi. Sementara itu Minhyun memilih untuk masuk juga ke kamar mengikuti sang Istri yang setahun lebih muda darinya.

"Jen, bagaimana kabar ayahmu?" minhyun duduk di atas kasur menatap sang istri yang tengah melaburkan krim malam diwajahnya.

"Oh iya bagus kau bertanya soal ayah, tadi ia menanyakanmu. Sepertinya ada proyek yang mau diajarkan padamu." Jennie terhenti dari kegiatannya. "Besok datang saja kerumah, hmm.. bersamaku juga boleh?"

"O.. Okay."

Minhyun masuk kedalam kamar mandi dan membasuh tubuhnya yang masih lengket setelah aktifitasnsya dengan Jisoo sore tadi. Beberapa saat kemudian ia keluar dan hanya menggunakan handuk sebatas pinggang.

Jennie yang masih asik dengan ponsel terdiam dan langsung mematikan ponselnya, merubah arah tidurnya dan berusaha memejamkan mata. Walaupun ia menyukai Minhyun sejak awal pernikahan mereka hanya settingan saja. Minhyun butuh reputasi, Jennie butuh suami untuk menutupi kalau dirinya pernah kepergok tidur dengan mantan kekasihnya Jungkook beberapa saat sebelum Jungkook masuk penjara karena memakai sabu-sabu.

Minhyun mendekati Jennie "Kau tidak ingin melayaniku malam ini?"

"Aku lelah, aku harus bangun pagi besok."

"Ah okay." Minhyun menggunakan celana kain panjang dan juga kaus tipis.

Sementara itu Jennie masih terjaga dan memikirkan kejadian tadi siang kembali ke waktu dimana ia bertemu Jungkook di penjara.

"Kenapa kau harus menikah secepat itu, dan membiarkan aku menjadi pecundang saat keluar nanti."

"Masih bagus Minhyun masih mau mengakui kalau yang ada di video itu dia, dan bukan kamu."

"Tapi apa harus menikah?"

"Kami harus memperbaiki reputasi kami masing-masing."

"Jadi cintamu padaku hanya sebatas ini saja? Kita menjalaninya sudah bertahun-tahun Jen."

"Aku tau, tapi apa boleh buat. Nanti saat kau keluar aku akan langsung menceraikannya. Aku janji Jungkook." Jennie hanya bisa menatap mata Jungkook berharap sang pria percaya, padahal ia mulai sangat mencintai pria lain yang sekarang berstatus suaminya.

Sementara itu di kediaman Taehyung, Jisoo sudah terlelap dalam tidurnya saat Taehyung pulang. Lelaki berambut pirang itu mendekati sang istri dan mencium keningnya. Jisoo perlahan bangun dari tidurnya dan mulai membuka matanya.

"Sayang, kau sudah pulang." Ia mencoba menjadi istri yang baik, padahal disisi lain ia juga mencintai pria bernama Hwang Minhyun.

"Iya, ah Aku lelah sekali. Tapi aku juga sangat merindukanmu Jisoo."

"Hmm aku juga lelah sayang." Jisoo membelai rambut dan pipi Taehyun lalu tersenyum.

"Okay lain kali saja." Taehyun seperti kecewa, ia masuk ke kamar mandi dan membasuh tubuhnya.

Cinta tidak datang pada waktu yang salah, ataupun tempat yang salah. Ini hanya perkara kebutuhan. Aku membutuhkanmu, kau juga membutuhkanku. Tidak ada orang yang dipertemukan karena sebuah kecelakaan. Itu semua sudah diatur, no one sent by accident to anyone.


**************8

If It Was You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang