TELAH TERBIT VERSI EBOOK NYA. Dapatkan di Google play store. Link ada di profilku.
Ini sekuel dari cerita 'Ganteng tapi Udik', menceritakan tentang kehidupan Dean dan Queeny setelah berumah tangga.
Dean.. tampan, tajir, setia.. tapi sayangnya pelit...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kalau ditanya..
"Apa sih yang paling diharapkan semua pasangan pengantin baru?"
"Ehm.. anak?" jawab Lola gak yakin.
Gue menggeleng keras.
"Masih terlalu awal mikir tentang anak, Bunda," sindir gue.
"Ah! Pasti malam pertama kan!" jawab Bule antusias.
Pletak!
Gue jitak kepala Bule, gemas. Dia mah pikirannya gak pernah lepas dari aktivitas di selangkangan cewek!
"Mesum lo! Lagian buat gue dan Dean, ini bukan malam pertama lagi. Mungkin malam keseribu kali!" cetus gue asal.
Bule sontak membelalakkan matanya takjub.
"Wow.. wow.. wow.. aktivitas ranjang kalian super banget! Siapa yang agresif? Kalau melihat modelnya pasti elo kan, Queen. Wah nyesel gue ngelepas lo, bisa balikan lagi gak?" cengir Bule sambil mengedipkan mata kenes.
Shit, pasti gitu deh! Tiap kali gue yang jadi tertuduh dalam kasus permesuman, padahal.. mereka pasti gak akan menyangka, dibalik tampilan Dean yang alim punya tersimpan nafsu membara mantan perjaka yang semedi panjang sejak orok!! Alias dia gak pernah disentuh wanita sebelum bersama gue. Wajar kan abis itu nafsunya membludak!
Pletak.
Gue jitak kepala Bule sekali lagi, kali ini lebih keras.
"Gitu aja lo ngeluh, Nyet! Gimana mau jadi suami gue, mana tahannn?!" ledek gue.
"Jadi lo sama Dean begini juga.. main kasar? Lo BDSM-in dia?" tanya Bule usil.
Gue melotot pada Bule dan dia langsung melindungi kepalanya dengan tangannya. Mungkin dia khawatir, rumornya tiga kali dijitak berturut~turut lo bakal begok seumur hidup!
"Ngomong dong yang jelas, mestinya pertanyaan lo diperjelas.. apa yang diharapkan pasangan pengantin baru Dean dan Queeny? Kalau itu gue tahu jawabnya," ralat Lola sok yakin.
"Apa La?" tanya gue lagi.
Lola emang sobat gue yang otaknya encer, dia paling bisa memahami gue!
"Anak," jawab Lola sok pede.
Gue langsung melongo. Bukannya tadi dia udah menjawab seperti ini? Dan jelas gue bantah! Apa sejak korslet ama Bastian Hutomo, kejeniusan Lola turun drastis ke level bawah? Masa kalah sama gue?!
"Gue bilang bukan! Uh, masa kagak ada yang tau maunya gue sih?!" pekik gue frustasi.
"Apa?!" tanya Lola dan Bule serempak kayak makhluk kembar siam.
~~~😯😣😥~~~
"Gue pengin honimun," cetus gue di depan Dean.
Dean melirik gue sekilas lalu melanjutkan kegiatannya, nduselin gue di ranjang.
"Lah ini kan kita emang lagi honeymoon, Sayang. Kurang banyak main filmnya?" tanya Dean, tak lupa ia tersenyum mesum.
Punya suami mesum terhadap kita emang bisa membuat kita tersanjung, tapi terkadang menyebalkan.. apalagi kalau dia gak ngerti maunya kita lalu dibelokin ke situ mulu.
Dean mulai mencumbu gue hingga gue gak mampu bicara lagi. Abis~abisan dia melumat bibir gue. Kesempatan saat bibirnya turun ke leher gue, barulah mulut gue bisa memprotes.
"Dean, bukan begitu maksud gue.."
"Psssttt.. tunda dulu bicaranya. Kita nikmati dulu malam ini, Sayang."
Belum sempat gue komentar apapun, Dean udah menyerbu bibir gue lagi... membungkam dengan ciuman panasnya. Gue terlarut dan sejenak melupakan tuntutan gue.
Setelah kita selesai melakukannya, Dean tetap memeluk gue. Kebiasaan Dean memang begitu, ibaratnya enggak abis manis sepah dibuang.
