JUNGKOOK TROUBLE

12 2 0
                                    

Suga Hyung tidak bisa tertidur. Matanya masih memandang sekitar. Ia bahkan masih memikirkan kejadian itu

Jungkook menghampiri Suga dengan ekspresi yang agak sangar. Suga membalasnya dengan senyuman. "Kau mau Chocholat*s Hot?" Tanya Suga. Tiba-tiba, Jungkook agak mendorongnya sambil menempelkan sebuah kertas berwarna hijau tosca didadanya . Suga mendelik. Surat itu jatuh kelantai. "Darimana kau dapat kertas ini, hah?!" Suga melotot dan gantian mendorong Jungkook. "Maksud hyung apa? Diam-diam Hyung suka pada Min Ah?!" "Memangnya, kenapa jika aku menyukainya, hah?!" "Hyung, aku juga menyukainya. Bisa-bisanya kau lakukan ini padaku!!" Teriak Jungkook, akhirnya Jungkook memilih pergi dari dorm. Suga berusaha menghentikannya namun, Jungkook sudah ada didalam mobil dan menyalakan mesinnya. Suga dan Jimin bergegas ke luar tapi, Jungkook sudah melajukan mobilnya. "Dasar anak keras kepala!! Pikirannya memang terlalu sempit" Ucap Suga. "Kalian habis mempermasalahkan Min Ah lagi?" Suga agak merunduk, Jimin mengerti. "Kita biarkan dia dulu. Mungkin, ia akan kerumah Min Ah" "Kalau begitu aku akan kesana" "Eits, hyung jangan kau malah membuatnya lebih parah lagi! Lebih baik kita masuk dulu besok, kita akan kerumah Min Ah, agree?" . Dengan perasaan menyesal, dan rasa sakit hati juga Suga pun berkata "Ne". Tiba-tiba, suara klakson mobil berbunyi. Jendela kaca mobil terbuka. "Kenapa kalian ada diluar?" Tanya seseorang yang berada di dalam mobil. "Kau kerumah Min Ah sana!" Kata Jimin. Lah gua gak boleh pergi bukan berarti, alien itu juga bisa pergi!! Dasar bantet pilih kasih!!
Grutu Suga dalam hati. "Baik, aku akan kesana" Tae memundurkan mobilnya kembali dan menuju rumah Min Ah.....

Kedua namja yang saling menggerutu satu sama lain masih belum tidur. Jungkook masih memandang langit-langit sedangkan, Tae sedang membelakangi Jungkook. "Hyung, bintang hari ini ternyata sangat berkilau, banyak lagi!" Jelas Jungkook, Jungkook sedang memandang kearah jendela agak besar didepannya. Sofanya berpepetan dengan jendela itu. Tae berbalik kearah Jungkook. Benar, hari ini bintang nya sangat indah. "Jika ada sebuah bintang yang paling bersinar, kuibaratkan itu adalah diriku" Kata Tae, Jungkook tersenyum. "Hyung, aku rasa kau benar. Hubungan yang rusak harus diperbaiki kembali" "Itu adalah Kookie yang kukenal" Kata Tae sambil menunjukkan senyuman manis khas kotak-kotak. "Kita akhiri saja candaan ini" Jelas Tae. Mereka ternyata kelelahan setelah berkelahi kecil tadi. Jungkook pulas, Tae ngorok....
Secara tanpa sengaja, ada dua bintang yang bersinar diantara kumpulan bintang-bintang.

Matahari masih diufuk timur. Min Ah membaca list belanjaan hari ini. Karena saking seriusnya membaca, Min Ah tidak fokus berjalan dan malah menabrak seseorang. Barang bawaan Min Ah jatuh semua, orang itu berusaha menolong Min Ah. "Ah, maafkan aku. Aku tadi tidak fokus melihat jalan, mianhae" Kata Min Ah sambil bungkuk-bungkuk. Orang itu memberikan tas Min Ah beserta isinya. "Gwenchanna, oh ya! Min Ah ya! Ya, kebetulan sekali!" Min Ah masih ragu "Anda tau nama saya darimana?" "Bukankah, kita sudah berkenalan? Ini aku Dave!
Orang yang hampir nabrak kamu!!" . Sekarang, Min Ah ingat. Kalian pasti juga masih ingat insiden Min Holly ya, kan?. "Ah, kebetulan sekali. Mau aku temani? Aku juga ingin berbelanja" "Apa, kau memasak sendiri?" Tanya Min Ah ragu. "Oh, ya tentu saja! Aku tinggal diapartemenku. Hari ini, aku akan memasak daging asap dan JJamyeon. Kau ingin bergabung?" "Wah, berarti sama dong dengan ku! Aku juga berniat membuat itu!!" Seru Min Ah. "Bagaimana, kalo kita pergi bersama sambil mencari barang- barangnya?" Tanya Dave "Nde! Boleh juga". Anak ini boleh juga. Dia laki-laki, tapi tak seperti laki-laki kebanyakan yang pemalas. Dia kelihatannya seorang yang perspektif. Bathin Min Ah

Ally bangun sambil jerit-jerit nama Min Ah didalam kamar. Ia memutuskan untuk pergi kedapur. Namun, saat ia membuka pintu, ia dikejutkan oleh sebuah penampakan bias. "Nih, aku gak mimpi, kan?" Ia mengucek-ngucek matanya, mencubiti pipinya yang chubbi. Akh! Terasa sakit! Dan ternyata, ini bukan mimpi! Setelah selesai memastikan ini bukan mimpi, Ally jail ingin membangunkan Jungkook. Dengan akalnya, ia mengambil kemoceng berwarna pink lalu digoyang-goyangkan didepan hidung Jungkook. Bukannya malah bersin dan terbangun, Jungkook malah asyik berkelana didunia kapuk. Ally pun menyerah pada Jungkook. Ia beralih ke Tae. Ia goyangkan dihidung Tae, Tae merespon. Tae bersin! Tapi, setelah bersin ia tidur lagi. "Jangan sok iye deh kalian!! Kalian cuma mau nurut sama Min Ah!! Bikin kesel tau!" Teriak Ally. Tae pura-pura tidur, Jungkook masih belum bangun. "Ah, daripada jailin kalian gak seru! Mending liat Iron Man ditv!". Ajaib! Jungkook seakan punya kebiasaan sleep walking, menuju keruang santai sambil menyetel chanel yang memutar acara kesukaannya itu. Dan akhirnya, Jungkook bangun. Ally menyusul Jungkook....

Dave mengantarkan Min Ah sampai rumah. Min Ah mengajak Dave untuk makan pagi alias breakfast bersama. "Ah, Apa tidak merepotkan?" "Ah, ya tidak dong! Kan ada kamu! Bisakah, kau membantuku membuat sarapan untuk mereka?" "Mereka siapa?" Tanya Dave. "You will see!"....

Jungkook dan yang lain sudah mandi. Ally mandi dikamar mandi kamarnya. Tae mengenakan baju dengan lengan bolong-bolong berwarna putih. Jungkook mendapat pinjaman baju Min Ah yang kebesaran. Hadiah dari ARMY tahun lalu, yang membuat heboh satu kampusnya. Bajunya masih berbau harum dan wangi. Jungkook memeluki dirinya sendiri seakan-akan, ia memeluk Min Ah. Suara bel berbunyi, Jungkook membukakan pintunya. Seseorang yang ia tunggu akhirnya datang! Dan itu adalah ...... Min Ah dan seorang pria agak bongsor darinya! Jungkook mendelik. Hatinya kratak-kratak! "Noona, siapa ini?" Tanya Jungkook agak malas. "Meet my new friend, Dave" "Salam kenal" Sapa Dave sambil mengulurkan tangannya. Tapi, Jungkook gak tertarik buat berkenalan. Jungkook malah lari.
"Maafkan, adikku ya" Kata Min Ah. "Oh, itu adikmu! Lucu sekali! Seperti kelinci!". Jungkook mendengarnya. Wait, dia bilang apa tadi? Adik? Bukan pacar atau bahkan, suami mungkin. Tapi, hatinya sedang hancur berkeping-keping sekarang. Min Ah langsung didapur bersama Dave. Ally tarik-tarik baju Tae. Tae pun mendatanginya. "Oh, kau teman baru si Min Ah?" Tanya Tae "Ah, iya salam kenal" Tae menjabat tangan Dave. "Kim Tae, pacar Min Ah". Dan Jungkookpun merasa punya saingan disini. Dan ia hanya sebuah obat nyamuk beraroma lavender dengan kemasan bentuk kelinci....

Habis Suga Hyung, sekarang TaeTae! Bikin kesal saja! Kenapa juga aku kesini? Harusnya, aku berduaan dengan Noona!. Bathinnya. Min Ah merangkul Jungkook sambil berkata pelan "Aku tak ingin identitas kalian ketauan! Jaga privasi kalian dengan baik, oke?" Jungkookpun paham. "Noona, Noona gak menganggap Tae Hyung benar-benar pacar Noona, kan?" Tanya Jungkook . "Tuh anak, kelamaan jomblo sih. Suruh kawin sama ARMY aja! Aku gak suka kalo kalian deket-deket idol lain!"
"Noona, cemburu, ya?" Goda Jungkook "Yah, masa kalian tega sih! Mereka udah ngedukung kalian, tapi kalian kaya gak pernah peka gitu sama perasaan kami! Denger kabar kalian deket sama sesama idol aja, hati kita udah krak-krak gitu! Mungkin, bentar lagi roboh tuh ati! Yah, yang lain pasti ngiranya cocok, lah yang udah kek jatuh cinta gitu kan kasian kalo kalian seenaknya aja ngehancurin hati kami! Rasanya, kayak ditusuk dari belakang!!!" Min Ah berusaha meluapkan isi hatinya. Jungkook mengerti. Ini pasti karena berita itu. Gumamnya
"Oi, ini maksudnya apa si bantet pacaran sama si Seulgi Red Pelpet?! Kok aku gak ridho yak? Apa cuma aku yang ngerasa kek gini?!" Teriak Ally sambil membanting hpnya ke Sofa dengan muka sebal. Tae masih "bertarung" dengan Dave, Min Ah agak emosi, Jungkookpun dapat sebuah pembelajaran baru bagi dirinya......

Jangan sia-siakan seseorang yang telah membuatmu menjadi berarti. Karena, bisa saja dirinya lah yang menyayangimu bahkan, mencintai lebih dari siapapun. Ketauhilah, bahwa seseorang itulah yang akan menerimamu apa adanya dengan sepenuh jiwanya......

To Beloved Jimin BTS
From your little fans who love you so much

Intinya, ini bukan gue :v kan aku sayang all Bangtan bahkan sayang ama si Mphi. Jadi, aku berharap( kalo bisa) nikahi semua ARMY tapi ya pilih-pilih juga_-_

Apa dayaku yang hanya seorang fans biasa tak berdaya. Ngebahagiain ortu aja belum, apa lagi ngebahagiain bias? Tapi, aku pasti fokus ke ortu dululah. Bias itu bisa ganti-ganti seiring kepopuleran seseorang.... Tapi, kalo udah Falling in Love gimana caranya move on dari bias?

Me and Seven KnightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang