"Hahh." helaan nafas muncul dari seorang siswi yang berjalan malas di lorong sekolah membawa buku-buku tebal yang siswi itu rasa tidak terlalu penting"Hari Senin, Senin, kenapa minggu kemarin cepat sekali sih. Banyak tugas numpuk lagi di rumah, jadi susah hangout kan." gerutu siswi tersebut di sepanjang lorong yang belum ramai oleh penghuni sekolah
Tiba-tiba langkahnya terhenti karena salah satu tali sepatunya lepas. Siswi tersebut membungkuk, meletakkan buku-buku tebal diatas kursi depan kelas dan mulai membenarkan ikatan tali sepatunya.
"Aishh, kenapa harus lepas sih." kesalnya pada tali sepatu
"Sepertinya aku harus minta eomma membelikan sepatu baru untukku."
Setelah terikat sempurna, siswi tersebut perlahan berdiri dan mulai mengambil langkah.
Brugh
"Auww!!" siswi tersebut meringis kesakitan
Sial!! kenapa kau menghampiriku pagi-pagi sih.
"Mianhae, gwaencanha?" sebuah suara terucap mengisi keheningan beberapa saat setelah insiden tabrak itu, kemudian telapak tangan kekar terulur kearah siswi tersebut.
Siswi tersebut membalas uluran tangan, kemudian berdiri. Akan tetapi siswi tersebut tidak menjawab melainkan diam terpaku setelah melihat namja dihadapannya itu.
Siapa dia?
Aku belum pernah melihat wajahnya di sekolah ini.
Apa dia murid baru?
Atau guru baru?
Ah tidak mungkin, wajahnya masih terlalu muda untuk jadi guru.
"Hei! Kenapa melamun?" suara tersebut dengan tangan yang melambai-lambai berhasil membuyarkan lamunan siswi dihadapannya
"Ah itu, ne gwaencanha."
"Tapi siku-mu terluka."
Mendengar kalimat itu, siswi tersebut segera menekuk lengannya dan melihat siku-nya.
"Ah ini cuma luka kecil, tidak apa-apa kok. Ehmm.. kalau begitu aku pergi dulu." jawabnya dan segera siswi itu melangkahkan kakinya melewati namja tersebut pergi menuju kelas
Sebelum siswi itu pergi, namja tersebut mendapatkan sesuatu yang sangat penting yaitu sebuah nama bertuliskan 'Choi Hyun Ji' yang berhasil ia baca melalui name-tag di sebelah kiri atas seragam siswi tadi.
Jadi nama gadis itu Choi Hyun Ji, nama yang bagus.
Selang beberapa detik namja tersebut memanggil, "Choi Hyun Ji,"
Merasa dipanggil, siswi tersebut menghentikan langkahnya.
Siapa yang memanggilku?
Kurasa sekolah ini tidak berhantu?
Apa namja tadi yang memanggilku ya, tapi tahu darimana dia namaku?
Ah iya aku lupa, diseragam ini kan tertera namaku.
Yang memanggil memiringkan kepalanya bingung.
Kenapa dia diam saja?
Itu benar namanya kan?
Masa iya mataku sudah rabun
"Choi Hyun Ji, kau meninggalkan bukumu disini." sambungnya sambil mengambil buku tebal dari atas kursi
Siswi itu menepok jidatnya.
Aishh! Kenapa kau bisa lupa bukumu Hyun Ji..
Ini bukan modus kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS Oneshoot Stories [✓]
Fanfictiondisini bakalan ada banyak cerita oneshoot 7 pria tampan mempesona tapi malu-maluin. Intip keseruan mereka disini yuk penasaran?? baca aja langsung cerita uri bangtan ^_^