Ręłãťíoņ

Partie 1 💫

Suara bising disetiap sisi koridor sekolah mengisi hari hari setiap Orang yang berada di Cakrawala National High School. Begitu pula dengan kedua sejoli ini. Itulah sebutan untuk Ario dan Syiela yang tengah berjalan menuju ruangan osis sekolah untuk segera mengikuti rapat.

"Ri, rapat kali ini kan tentang pagelaran seni disekolah bulan depan. Lo, siapin argumen apa buat nentang keputusan sih ACDC itu! Gila yah tu orang ngada satupun omongannya yang masuk ke akal gue. Sampe heran kenapa dia bisa ke pilih jadi Ketos."

Begitulah panggilan sang ketua osis alias ACDC ( Setengah cowo-Setengah Cewe ) yang viral karna Syiela yang berani nentang keputusannya di rapat tahun lalu.

"ACDC ? Lando kali Shel. Ngak ada tentangan kali ini. Kan rapatnya bareng elo. Jelas elo lah yang bakal menang. "

"Uh jelas! Pasti gue yang bakal menang."

Setelah percakapan itu Ario dan Syiela masuk ke ruang osis yang sudah di penuhi pengurus lainnya. Ario kemudian duduk dibangku yang bertuliskan 'sekertaris'. Di ikuti dengan Syiela yang kemudian duduk dibangku 'Wakil Ketua Osis'. Dan rapat pun dimulai, menandakan bahwa Syiela yang bersiap untuk argumennya kali ini.

Sambil mengetuk meja
"Dengan ini Rapat saya buka"

Ario sebagai sekertaris pun mulai membuka rapat. Dan tiba saat dimana Lando berargumen.

"Ya, menurut saya kali ini sebaiknya pagelaran dilakukan malam hari, biar sekalian bisa buat senang senang. Ada Dj nya gitu, pakai lampu disco. Kan asik tuh. Ajep ajep gitu. "

" wah, ngak bisa kaya gitu. Saya rasa semua keputusan anda perlu dan sangat perlu dipertimbangkan. Memangnya keputusan yang anda ambil sudah disetujui? Saya rasa cuman anak anak Alkes deh yang bisa mikir kaya gitu. "

"Buset ! Apaan lagi tuh Alkes ?" Tanya salah satu pengurus.

"Alay kesasar ! Permisi kalau misalnya anda semua setuju dengan keputusan rapat ini, saya lebih baik mundur dari pagelaran ini ! Terima kasih pak ketua osis yang sangat saya hor.. ma..ti ! "

Wajah Syiela penuh dengan kekesalan. Memerah. Seperti udang yang telah direbus.

"Ario silahkan tutup rapatnya. Udah ngak seru. Pacar lo udah kabur tuh."

"Dengan ini, rapatnya saya tutup"
Kata Ario.

"Ario, lu liat sendirikan. Jantungan gue liat dia. Ngeselin, ngak guna, Anjy, sialan. Dia kira ini sekolah tempat dugem apa."

Begitulah Syiela mengungkapkan perasaan kesalnya pada Lando.

"Lo sabar aja, ACDC lo kan emang kaya gitu. Hahahaha."

"Ih, lo ngejek gue yah ?"

Belum sempat Ario menjawab pertanyaan Syiela, tiba tiba ponsel Syiela berbunyi. Syiela pun mengangkat telfonnya. Terdengar suara lelaki dari telfonnya.

"Syiela"

👣👣👣👣👣👣👣👣👣

Ya,

Dia adalah Gafin. Laki laki yang pernah mengecawakan dirinya, pernah menghancurkan hidupnya dan membuatnya terluka parah sampai tak berani untuk jatuh cinta.

"Syiela, gue Gafin. Sebelumnya gue pengen minta maaf atas kesalahan besar yang gue buat dulu. Tapi Syil.."

Belum selesai Gafin berbicara Syiela pun mengambil kesempatannya untuk bicara.

" Cukup Fin, lo udah pernah buat gue luka. Dan jangan sekali pun lo coba buat bangunin macan dari kandangnya, karna gue ngakan skali pun tinggal diam. Seperti macan, gue siap nerkam siapa aja yang udah gangu kenyamanan gue !"