Syiela bingung dengan buku diatas mejanya itu. Karna penasaran, ia memilih untuk membuka buku itu.
Di lembar pertama terdapat cap tangan ke tiga orang berdampingan dengan cap tangannya. Ada pula tulisan best friend forefer di bawahnya. Air matanya semakin meluap setelah membuka lembaran ke dua. Itu tulisan Gafin. Kira kira bunyinya seperti ini:
" Ini Gafin Mu Saiko
Ku buka mata ini
Yang silau dibuat matahari !
Walau begitu, ku ucap slamat pagi,
Pada mentari yang kan menerangi hari ini !Ku buka lembaran ini,
Dimana saksi menuju masa depan !
Kisah yang menjadi sejarah dalam hidup ini !Selamat pagi masa depan
Sang pembawa impian.
Dear princess cantikku tersayang !Selamat ulang tahun.
Doaku selalu menyertai harimu!
Mengisi relung kesedihanmu
Dan kupastikan
Kau takkan kehilangan senyummu lagi.
Ibarat Matahari
Yang takkan kehilangan sinarnya untuk menyinari bumi ini.
Karna walaupun aku bagai bumi yang takkan menyatu dengan sang bulan
Tapi bumi tetap bisa menikmati sinarnya."Syiela mentup wajahnya. Ia menangis. Ucapan itu diberikan Gafin saat ia berusia 15 tahun. Ia sangat ingin di ulang tahunnya yang ke-17 tahun ia bisa merasakannya kembali. Walau Gafin tak menjadi miliknya lagi, paling tidak ia bisa bahagia bersama ketiga sahabatnya lagi.
"Gue kangen banget sama kalian. Dunia ini terlalu kejam sampai kita harus misah karena hal sesakit ini. Seseorang menjauh bukan karena benci, tapi karena kecewa. Itu yang terjadi sama gue."
Syiela menangis tersedu. Ia ingin mengeluarkan semuanya. Agar dia merasa lega. Tiba tiba telfonnya berbunyi.
Calling....
Mr.Bawel
Itu telefon dari Ario.
"Halo, Ario! Kenapa?"
Ario heran mendengar suara Syiela yang sembab itu.
"Syil, suara lo kok sembab gitu sih? Lo habis mewek?"
"Ih Ario apaan sih. Nggak kok. Nggak habis mewek."
"Ih bokis nih anak. Gak habis mewek gimana lo. Suaranya aja kaya gitu. Dibilang gak mewek. Di kiranya gue ini gudeg apa."
" gudeg? Budek kali bang! Iya gue abis mewek. Tapi tenang aja. Gara gara gudeg lo itu gue udah nggak mewek lagi kok!"
"Huhhh. Syukur deh kalo gitu. Tapi ngomong ngomong lagi mewek karna apa?"
"Karna kangen."
Ario kemudian tertawa
"Astaga nih anak. Baru ketemu tadi aja baru kangen. Belum cukup 24 jam gue nganter lo pulang udah kangen aja."
Syiela pun terkekeh.
"Idih, mas ini anak siapa sih? Jadi orang kok pedenya kebangetan. Siapa juga yang kangen sama lo! Gue kangennya sama Gafin. Sama Kanya juga."Huh. Sama sekali dari nada suaranya tidak ada kebohongan. Ia tidak benar benar rindu ke Ario. Tapi malah rindu ke Gafin dan kanya. Dasar cewe. Susah peka.
" kenapa lo jadi tiba tiba kangen ke Kanya ama Gafin. Bukannya tadi sore lo bilang ke gue kalo elo kesel sama mereka?"
"Iya sih, gue emang kesel sama mereka. Tapi move on nya ituloh yang susah. Jujurya, gue masih belum bisa move on dari Gafin. Lupa sama Kanya. Tapi mereka udah bohongin gue!"
"Oke. Gue ngerti masalah lo! Lo rindu sama Kanya dan Gafin. Tapi mungkin kalo lo ketemu sama mereka, lo bakal marah karena lo masih kecewa. Gitu kan maksudnya?"
" Iya. Kaya gitu deh kira kira"
"Gue punya solusinya. Besok, lo ikut gue!"
"Loh, loh. Kok main ngajak aja sih! Emang kita mau kemana?"
"Lo ngak perlu tau! Yang penting besok jam 8 pagi lo ikut gue! Ok?"
"What?"
"Iya"
"Tapi..mau ke man.."
Belum selesai Syiela berbicara Ario langsung menutup telefonnya.
"Iih. Di tutup lagi. Udahlah tidur aja. Besok gue ikut aja. Penasaran nih gue!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ręłãťíoņ
Teen FictionApa Arti Hubungan Bagi Kalian Saat Ini ? Tentu Hubungan Bisa Berarti Banyak Hal. Seperti Cinta, Persahabatan Dan Sekedar Pertemanan. Namun, Bagaimana Jika Ketiga Hubungan Tersebut Terjadi Pada Seseorang Yang Sama. Bahkan Datangnya Dari Orang Yang T...