Partie 4 💫

39 5 0
                                    

Typo bertebaran.....
Jadi silahkan coment kalau ada kesalahan dalam penulisan.
💫💫💫

Tepat satu setengah tahun yang lalu. Dimana semuanya masih baik baik saja. Liburan mereka ke pulau Dewata, Bali. Syiela, Kanya, Gafin dan Ario. Empat sekawan itu. Mereka masih satu sekolah. Cakrawala National High School. Tapi tetap satu sekolah menganggap Ario dan Syiela yang lebih cocok. Namun nyatanya, Gafin mencintai Syiela. Begitu juga Syiela yang mencintai Gafin.

Syiela memperhatikan foto didalam leptop-nya. Tak terasa, air matanya berderai dipipi lembut itu. Kesedihannya meluap melihat foto mereka berempat tertawa bersama.

" I miss you so much! "
Ia menyentuh layar leptop itu. Wajahnya Kanya dan Gafin.

"Tapi gue kesel sama kalian. Kenapa kalian harus bahagia diatas penderitaan gue? Pertama Gafin. Kenapa Anjy itu pura pura sayang sama gue demi populer disekolah. Dan Kanya, Kenapa lo harus ngerebut Gafin dari gue? padahal lo sahabat gue yang paling baik. Kenapa? Kenapa? Hah, kenapa? "

Ia menangis tersedu sedu. Air mata tak terbendung. Mengucur. Habis. Hingga membasahi sebuah buku usang di atas meja itu. Buku itu penuh dengan debu, menandakan tak pernah dibuka.

"Ini buku apa yah?"
Syiela bertanya pada dirinya sendiri sambil mengusap habis air matanya.

👣👣👣👣👣👣👣👣👣👣👣👣

"Ayo Ri. Ngobrolnya kita lanjut didalam aja! Banyak yang harus kita bahas"

"Iya, Fin. Banyak pertanyaan juga yang pengen gue tanya ke lo sama Kanya."

Ario, Gafin dan Kanya kemudian melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah. Mereka ingin membahas beberapa masalah yang selama ini ingin mereka bahas. Selama Gafin bertolak ke Australia, Kanya tak berani menampakkan wajahnya pada Syiela.

"Gue senang banget kita bisa ngumpul kaya gini lagi. Seandainya disini ada Syiela, semuanya pasti akan jadi lebih seru."

"Oh iya. Tadi sore kalian berdua nelfon Syiela yah? Kalian tau, Syiela kesel banget waktu itu. Untung aja gue berhasil buat dia jadi lebih tenang. Gue juga tau kalau Syiela itu kangen banget sama kalian berdua. Cuman, dia mungkin sungkan buat bilang ke gue. Gak banyak yang gue tau tentang masalah kalian itu. Walau dulu kita berempat emang sahabatan. Cuman kalian bertiga milih buat nutupin semuanya dari gue. "

Memang sejak hari itu Kanya dan Gafin memilih untuk bungkam tentang kejadian sebenarnya. Satu hal yang Ario tau cuman Kanya yang diam diam selingkuh dibelakang Syiela dan Gafin yang macarin Syiela yang lagi populer saat itu demi kepilih jadi kapten tim basket. Tujuan dari semua itu agar Ario bisa menjadi penengah atas masalah antara ketiga sahabatnya.

"Sorry kalau lo nggak ngerasa dihargain Ri. Cuman kita bertiga mungkin sama sama pengen kalau lo ngak bersangkut paut sama semua masalah ini. Cukup lo jadi wasit antara kita bertiga. Dan gue juga malu buat ceritain semuanya."

" Ia Ri. Sorry jangan tersinggung yah sama keputusan kita."

Sejenak berfikir. Ario memilih untuk tetap positif thingking.
" Gue sih berharapnya kalian bisa ngelupain semua kejadian ini. Tapi apa daya gue yang cuman dianggap Sahabat bagi Syiela?"

" What? Apa lo bilang? Masih aja Syiela ngangap lo itu sebagai Sahabat? Udah setahun lebih Man.. Semua masih aja tetap sama dimata dia! Pasti yang diurusin cuman ocehannya mulu. Dasar cewe Saiko "

Mereka pun larut dalam kesenangan itu. Tertawa santai tanpa beban seperti dulu. 'Saiko' sapaan hangat yang dijumpai setiap pagi oleh Syiela saat mendengar klakson mobil yang berhenti didepan rumahnya. Wajahnya akan kelihatan sumbringah jika mendengar hal tersebut dari kedua sahabatnya dan satu lagi pacarnya.

"Wah..wah kalian berdua ngeledek gue nih. Iya emang benar Syiela nggak punya perasaan apapun sama gue. Bahkan gue belum nanya ke dia. Sepertinya sebelum dia udah ikhlas soal kalian berdua, dia nggakkan jatuh cinta dulu deh"

" Ya elah, Cukstaw aja deh soal curhatan lo itu. Tapi mukanya jangan sampai merah gitu dong."
Begitulah ledekan Kanya yang menertawakan wajah Ario yang memerah.

"Lah, kok wajahnya merah gitu sih ? Kamu tau gak Kanya kenapa wajah Ario merah gitu?"

"Ntalah aku juga nggak tau Fin."

"Wajah Ario merah gitu karna mungkin dia malu. Atau mungkin dia lelah!"

"Wah ngeledek lo yah! "
Wajah Ario tambah memerah. Tanpa menghiraukan Ario yang kelihatan tersipu itu Kanya meneruskan Candaannya.

"Wih Ario lelah. Tapi emang lelah kenapa Fin? "

" lelah menunggu kepekaan dari Syiela. Hahahaha!"

"Lah, ni anak dua kok jadi tambah ngaco sih. Ngaklah emangnya gue nunggu dia peka. Buang buang waktu. Dia peka mah nanti."

"Nanti kapan Ri?" Kanya bertanya.

Ario menjawab dengan Asal asalan.

"Nanti kalau udah jamannya Firaun hidup lagi!"

"Gaje lu Ri. Mana bisa Firaun hidup lagi !"

Mereka tertawa sekencang mungkin. Hingga tak terasa jarum jam menunjukkan pukul 23.58 sehingga Ario memutuskan untuk berpamitan dan langsung pulang kerumah.

💫💫💫💫💫💫💫💫💫💫💫

HAY TEMAN TEMAN !
Jangan Bosan-Bosan Baca Novel 'RELATION' Yah !!!!
Maaf Jika Ada Salah Kata.
Tapi Yang Pasti Kalian Ngakkan Nyesel Kalau Baca Novel Ini Sampai Akhir Cerita Nanti.
So promote this novel to your friends and follow my instagram @nasy.az. Thank you for your attention.

Salam penulis baru Nasy.az

RęłãťíoņTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang