Destiny

200 21 7
                                    

🍂🍂🍂

'Kau! Aaagh!'

Kau menghantam pintu.
Melampiaskan kekesalanmu padaku.
Kilat matamu menggambar bara api yang terus menyala.
Seakan membakar tubuhku dalam diam.

Aku terisak.
Sudah berkali-kali kau menyakitiku.
Menusuk hatiku dengan kata-kata kasar yang keluar dari bibirmu.
Bibir yang dulu selalu melengkung indah didepanku.

'Maaf.'

Hanya itu yang dapatku katakan.
Hanya permintaan maaf atas semua yang kukatakan padamu.

'Kita akhiri saja semua ini.'

Kau membatu.
Hanya menatapku dalam kesunyian yang menyeruak.
Ku angkat daguku perlahan.
Membalas tatapanmu yang dipenuhi tanda tanya.

'Aku tak mau menjadi penghancur rumah tanggamu dengannya.'

Kau masih terdiam.
Kau mendekatiku.
Mencengkram erat kedua lenganku.
Kau mendekat kan wajahmu.
Menatap lekat kedua bola mataku.

'Aku tidak mencintainya! Aku mencintaimu!'

Ya, aku tahu itu.
Kau mencintaiku.
Tetapi ragamu telah terikat olehnya.
Wanita pilihan kedua orang tuamu.

.
.
.
.

From Me
To You

Puisi Terakhirku ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang