Buku Kutukan (part 3)

11.7K 735 10
                                    

"Jane!!" teriak Clara dengan semangat paginya. Ia baru saja memasuki kelas sambil menggandeng ransel birunya.

     "Kebiasaan, deh .. setiap pagi suka teriak-teriak," ujar Jane jengkel.

     "Uuuh .. Jane manis banget kalau udah marah, hi .. hi .." goda Clara sambil mencolek pipi Jane.

     "Apaan, sih?! Oh .. aku tahu, pasti ada maunya, nih!" tebak Jane cepat. Clara tersenyum memamerkan giginya yang putih itu.

     "Tahu aja, sih .." Clara menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

     "Jelas tahulah. Namanya juga ada tugas Matematika yang kemarin diberi sama Pak Iman, kan? Nih .. kerjakan cepat. Bentar lagi bel, tuh .." Jane memberikan buku Matematikanya yang bersampulkan kertas manila warna hijau. Begitulah sampul buku Matematika di kelas Clara dan Jane.

     "Sip!" Clara buru-buru menaruh tas di bangkunya, kemudian ia cepat-cepat menyalin tugas Matematika dari Jane.

    

8 menit berlalu ...

     Clara sudah menyalin semua tugas Matematika. Berkat Jane, Ia jadi tertolong.

     "Terimakasih, ya .. untung banget!" ujarnya pada Jane. Jane hanya mengangguk sambil tersenyum.

Teeeett ... !!!

     Bel berbunyi tak lama setelah Clara menyelesaikan tugasnya. Mereka berdua pun sama-sama bergegas menuju halaman sekolah, untuk baris. Seperti biasa yang mereka lakukan.

     "Jadi, kalian bisa mengambil contoh yang tertera pada halaman 72-75. Harus kalian perhatikan dengan benar." seorang guru perempuan B. Indonesia tengah menjelaskan kepada murid-muridnya. Jane memperhatikan dengan sangat teliti penjelasan yang tengah diberikan. Kecuali, Clara. Sepertinya Clara tidak begitu suka dengan pelajarannya. Yang sejak tadi Ia lakukan hanyalah menguap, mengurusi kukunya, dan sesekali mengetuk-ngetuk dengan pelan meja, dengan jari tengah dan telunjuknya.

     "Ngantuk! Cepat selesai, dong .." gerutu Clara tidak sabar. Ia berusaha memikirkan sesuatu yang bisa Ia lakukan untuk menghilangkan rasa bosannya. Sebuah benda pun terlintas di kepalanya.

     "Buku komik!" ucapnya teringat pada buku usang itu. Diam-diam Clara mengeluarkan bukunya, lalu membacanya dengan tenang di bawah mejanya. Lebih tepat, laci mejanya.

     "Wah .. lucu banget! Hi .. hi .. gara-gara baca buku cerita diam-diam, akhirnya dia nggak bisa jawab pertanyaan guru dan kena marah, deh!" Clara tertawa kecil sambil membaca buku usang itu.

     "Eh, beruntung banget? Massa bukunya hilang setelah gurunya tahu kalau Ia baca buku cerita? Akhirnya, dia nggak jadi dihukum. Terus, bukunya kembali ada setelah guru tak lagi menegurnya. Hebat!" Clara terlalu asyik membaca bukunya, hingga lupa kalau Ia sedang dalam kondisi belajar.

     "Clara!" tegur Bu guru.

     "Eh, Ibu? saya." Clara cepat-cepat menutup bukunya lalu memasukkannya lebih dalam di lacinya.

     "Jawab pertanyaan yang ada di papan tulis!" perintah Bu guru dengan suara galaknya. Clara serasa mau mati karena tadi Ia tidak mendengar penjelasannya, sehingga bingung harus menjawab apa.

     "Ah .. itu ..." keringat membasahi sekujur tubuhnya. Gawat! Mana kutahu itu apaan?! Udahlah tadi lagi asyik baca-baca.

Buku KutukanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang