2. Your Eyes Whispered "Have We Meet?"

388 17 0
                                    

"Maaf, saya sedang terburu-buru" lelaki itu memungut gadget Jasmine yang layarnya sudah pecah dan mengeluarkan kartu nama dari dalam dompetnya.

"Saya benar-benar menyesal. Tapi sayang sedang ada urusan, kamu bisa telepon saya nanti. Sekali lagi maafkan saya" lelaki itu memasang raut menyesal yang dapat dilihat Jasmine dari balik rambutnya.

"Gakpapa, lo boleh pergi" Jasmine menyambut gadget serta kartu nama yang diberikan lelaki itu dan pergi menuju kelasnya.

"Telat 4 menit" ujar Jasmine dalam hati.

Suasana kelasnya masih ramai dan bising. Jasmine bertanya-tanya apakah ada dosen? Atau dosen gak jadi dateng?

Jasmine melihat Marsya yang melambaikan tangan, meminta Jes untuk duduk disebelahnya. Tapi Jasmine tidak berminat. Ia melangkah kakinya ke kursi pojok dibelakang dan mengeluarkan earphone miliknya.

Baru satu lagu Taylor selesai, pintu kelas terbuka. Seisi kelas mendadak hening.

"Dosen baru?" Pikir Jasmine ketika melihat sosok yang menginjak kakinya tadi sedang berdiri dihadapannya.

Lelaki itu menatap seisi kelas, pandangannya jatuh ke arah Jasmine. Bukan, ia bukan terpesona, ia hanya memberi isyarat agar Jasmine melepas earphone yang ia pakai. Jasmine yang mengerti pun segera melepas dan memasukannya kembali ke dalam tas.

"Maaf saya terlambat 8 menit. Saya dosen kalian yang baru, kalian bisa memanggil saya Sir Alex. Silahkan bertanya, tapi jangan pertanyaan pribadi" lelaki itu memperkenalkan dirinya.

Tidak ada yang bertanya, para mahasiswa sibuk mengukur sebesar apa ancaman yang ditimbulkan lelaki tampan ini sedangkan para mahasiswi mengukur sebesar apa penghasilan lelaki tampan ini.

"Saya rasa tidak ada. Silahkan keluarkan kertas, saya rasa sebagai hadiah perkenalan Quiz tidak lah buruk sekalian saya menilai potensi masing-masing" lelaki yang mengaku sebagai Sir Alex mendapat keluhan dari seisi kelas. Minum Jasmine.

Jasmine mengeluarkan kertas miliknya dan siap menjawab Quiz yang diberikan.

Hanya butuh 17 menit untuk menjawab 15 pertanyaan yang menurut Jasmine terlalu gampang itu, bersyukurlah ia yang dianugerahi suara, otak, dan wajah cemerlang. Sambil menunggu waktu selesai, Jasmine bersenandung kecil sembari memeriksa jawabannya kembali. Karena tertutup rambutnya, Jasmine tidak menyadari bahwa Sir Alex mengamatinya sendari tadi. Lelaki itu begitu penasaran dengan wajah Jasmine. Wanita yang ia kira merupakan anak sastra teryata mahasiswi dikelasnya, karna ia belum pernah menemukan mahasiswi hukum berpakaian terlalu terbuka dan mencolok sepertinya.

"Kalian boleh pulang jika sudah selesai" Sir Alex sengaja berkata seperti itu, karna ia yakin bahwa mahasiswi nyentrik itu sudah selesai.

Dugaannya salah, kelas sudah kosong tetapi wanita itu belum menunjukan tanda-tanda akan beranjak. Hingga 10 menit kemudian, wanita itu mengeluarkan suara.

"Berapa lama lagi waktu yang tersisa?" Tanya Jasmine.

"Sudah 7 menit berlalu" jawab Sir Alex.

Jasmine segera membereskan bukunya dan menyandangkan tasnya ke bahu.

"Maaf, gue biasa ngumpul pas waktunya habis" Jasmine berkata dengan santai seolah sedang berbincang dengan teman sebayanya.

Sir Alex hanya terpaku melihat mata biru safir milik Jasmine.

"Apakah dia wanita itu? Tapi kenapa sosoknya berubah drastis? Ah mungkin saja, hanya kebetulan bola matanya memiliki warna yang sama"

"Hello!" Jasmine melambaikan tangannya didepan muka Sir Alex.

"Eh" Sir Alex tersadar dari lamunan nya.

"Ini" Jasmine menyerahkan Lemar jawabannya. Sir Alex segera mengambil dan menggabungkannya dengan jawaban mahasiswa lainnya.

"Ah, gadget mu?" Tanya Sir Alexio.

Jasmine mengeluarkan gadget miliknya yang terjatuh tadi dan memberikannya kepada Sir Alex.

"Ini, lo bisa perbaiki gak perlu lo beli baru. Kalo udah beres baru lo balikin ke gue" Jasmine mengulurkan benda kesayangannya itu.

Sir Alex mengambil gadget tersebut.

"Kalo gitu gue pulang dulu" pamit Jasmine.

Sir Alex hanya mengangguk tanpa melepaskan pandangannya dari Jasmine.



💙💙💙💙💙
17:23
Sen, 10 Juli 2017
Thanks For Reading :)
Dont forget to vote.

STILLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang