7. What You Want?

261 27 3
                                    

Jasmine hanya terdiam melihat Arga tersenyum, seperti memiliki kepribadian ganda melihat tingkahnya dengan Marsya tadi.

"Jasmine" tegur Arga sekali lagi.

"Oh, hai" Jasmine tersenyum canggung.

"Apa kabar?" Tanya Arga.

"Baik. Lo sendiri?" Jasmine memandang Arga dari atas hingga ke ujung sepatunya.

"Baik. Gue duluan ya" ujarnya yang dianggukin oleh Jasmine.

Ia masih terpaku sambil menatap ke arah punggung Arga yang semakin mengecil hingga menghilang di belokan.

"Huft!" Hembus Jasmine kasar. Ia melangkah gontai menuju parkiran dan mengabari Marsya bahwa ia akan pulang.

Baru saja sampai di depan mobilnya sudah ada Yogi yang duduk manis dengan cengiran tolol miliknya.

"Lo lama banget, perasaan kelas kita sama deh" komentar Yogi.

"Serah gue lah mau keluar lama apa enggak. Ngapain lo?" Semprot Jasmine.

"Yaaelah galak amat. Gue pergi sama lo jadi jelaslah kalo gue pulang mesti sama lo juga" jelas Yogi.

"Seenak udel kalo ngomong. Gak! Lo gak ngenal aplikasi Go-Car, Uber, atau Grab gitu? Ndeso" tolak Marsya.

"Lah ngapain keluar duit kalo bisa dapet yang gratis?" Yogi menaikan turunkan alis.

"Gak modal lo" ejek Jasmine.

"Bukan gak modal sih, gue cuman pengen modus berduaan sama lo. Gak peka banget" ujar Yogi.

"Berduaan pala lo!"

"Ini pala gue" Yogi memegang kepalanya.

"Iya, gak ada isinya!"

"Ada kok, isinya elo" sontak jawaban absurd Yogi membuat Jasmine terdiam.

"Yaampun, baper lo, pasti baper deh. Deg-degan ye? Hahaha" Yogi tertawa lepas.

"Lo kayak guguk" Jasmine segera masuk mobil namun ia kalah cepat sehingga Yogi berhasil merebut kunci ditangannya.

"Lo apa-apaan sih!"

"Udah deh, sesekali nolong gue, anggep ganti rugi mobil gue yang lecet"

Jasmine kembali memutar dan duduk disebelahnya sambil menggerutu.

"Lo ngedumel mulu. Cepet tua nanti"

Jasmine menghembus nafasnya kasar sambil membuang pandangannya ke jendela. Gak ada gunanya ngoceh di perdebatan tolol melawan orang bego kayak Yogi.

"Kita sekelompok" kata Jes singkat mengingat kelompok magangnya tadi.

"Iya, gue liat tadi"

"Gue harap lo bisa kerja sama, karna gue ketua kelompok jadi tolong jangan buat gue susah" Jasmine berkata lembut tanpa menatap ke arah Yogi.

Yogi melirik Jasmine sekilas "ya, gue gak janji untuk gak buat masalah tapi gue bisa usaha gak ngerepotin lo"

Perjalanan kembali hening, hingga mereka sampai di sebuah cafe yang bernuansa cozy. Jasmine mengira kalo Yogi akan mengajaknya makan terlebih dahulu namun nyatanya tebakkan Jes salah.

"Gue masuk dulu, makasih udah nganter gue" pamit Yogi.

Jes hanya mengangguk sambil keluar untuk pindah ke kursi pengemudi namun sebenarnya ia ingin bertanya mengapa pria itu berhenti disini. Tapi berhubung ia adalah wanita dengan gengsi yang tinggi maka ia memilih menutup rapat mulutnya seolah tidak peduli.

=====

"Jes, makan malam" terdengar suara Melati dari balik pintu kamar.

Jasmine beranjak malas dari ranjangnya dan keluar kamar. Di bawah sudah ada Om Dodi dan Melati yang duduk manis sambil menunggu Tante Rose di dapur. Mereka memang tidak mempunyai pembantu rumah tangga, karna Tante Rose merasa sudah kewajibannya menguruh rumah.

"Malam pa" sapa Jes.

"Malam sayang" sahut Om Dodi sambil menatap Jes yang duduk disebelah kirinya.

Tante Rose datang dan segera duduk di depan suaminya.

"Jasmine magang dimana sayang?" Tanya Tante Rose dengan lembut.

"Xioxan Inc ma" jawab Jasmine singkat.

"Wah, hebat putri papa bisa magang disana" puji Om Dodi.

"Mel kapan mau pergi?" Tanya Om Dodi.

"5 hari lagi pa" jawab Melati. Ya RSJKO tempat Mel magang memang terletak di sebuah kabupaten yang jauh dari rumah.

"Alfa gak keberatan jauh dari lo?" Tanya Jes.

"Awalnya sih iya tapi udah bisa dibujuk kok"

"Oh"

"Jes minggu depan ada acara?" Om Dodi menatap putri sulungnya.

"Hm, kayak gak ada deh pa. Kenapa?"

"Dari temen kamu" Tante Rose menyodorkan sebuah undangan.

Maisy & Akmal

"Gila, ini Maisy anaknya Tante Rinjani?" Tanya Jasmine.

"Iya"

"Wih, udah nikah aja nih anak" komentar Jasmine.

"Mama sama Papa juga diundang, Melati gak bisa datang karna dia udah pergi magang. Jadi Jes bisa ikut datang?"

"Bisa pa bisa, Jes bakal dateng kok" Maisy memang teman sepermainan Jasmine dan Melati ketika mereka masih SMP jadi wajar kalo Jes agak excited melihat undangannya.

"Jasmine kalo mau dateng bareng pacar juga boleh kok" goda Tante Rose.

"Apaan sih ma, Jes gak punya pacar"

"Udah pinjem pacar Melati dulu" kata papanya santai yang diplototi oleh ketiga wanita disekelilingnya.

"Gak!" Jawab Melati.

Mereka agak sedikit terkejut namun terkekeh, baru kali ini Melati bersikap keras.

"Sabar atuh non, gue juga ogah dateng bareng laki lo" goda Jasmine.

Melati pun terdiam dan semburat merah mulai terlihat dipipinya pertanda ia malu. Dan lontaran ejekan pun mulai memenuhi ruang makan keluarga Mulyawan.




💙💙💙💙💙
21:47
Sen, 10 Juli 2017
Thanks For Reading :)
Dont forget to vote.

STILLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang