10. Mine

431 35 26
                                    


     Arga tiba di salah satu tempat gym disekitar tempat dia tinggal. Ia mengedarkan pandangan matanya, melirik kesana kemari. Menelusuri setiap orang, memperhatikan gerak gerik mereka. Hingga ia menemukan apa yang ia cari.
.
.
Itu dia

Jasmine sedang melakukan treadmill dengan tenang. Berlari kecil diiringi musik santai tanpa memperhatikan sekitarnya. Ia seolah tidak peduli akan banyak mata yang sesekali meliriknya. Berbalut busana gym yang memperlihatkan lekuk tubuhnya. Serta rambutnya yang dikucir ekor kuda seolah memamerkan lehernya yang jenjang. Belum lagi beberapa tetesan keringat yang membasahi wajahnya. Benar-benar terlihat cantik.

     Arga tidak ingin terlihat bahwa ia sengaja datang untuk menemui Jasmine. Arga berjalan mencoba beberapa alat yang berada disekitar Jasmine. Sebenarnya ia sama sekali tidak berkeinginan untuk olahraga hari ini. Namun perempuan ini dengan mudah membalikkan mood Arga.

     Setelah merasa cukup, Jasmine menghentikan treadmill nya dan memandang sekitar. Ia cukup terkejut mendapati dosen yang merangkap sebagai pemilik hatinya tengah mengangkat barbel. Terbesit di hatinya untuk menegur namun lagi lagi gengsi mengalahkan semuanya. Ia memenangkan egonya. Seolah tidak peduli ia berjalan melewati Arga. 'Bukan saatnya mempermalukan diri Jasmine' ujar Jes dalam hati.

     Arga pun terkejut melihat Jasmine melewatinya begitu saja. Tanpa menunggu aba-aba Arga pun menyusul Jasmine dan mengcengkram pergelangan tangannya.

"Xandra" panggil Arga.

Jasmine yang merasa dipanggilpun menoleh dan melirik ke arah pergelangan tangannya yang dicengkram Arga.

'Xandra' Panggilan itu.

"Mau kemana?" entah mengapa Arga menanyakan hal itu.

     Jasmine pun bingung melihat tingkah laku Arga. Bukankah dari awal ia yang bertingkah seolah tidak saling mengenal, seolah mereka tidak pernah bertemu dan bertegur sapa. Namun, mengapa sekarang Arga bersikap seolah mereka begitu akrab? Apa Arga hanya ingin mempermainkannya?

"Pulang" jawab Jes singkat sambil terus memikirkan keanehan Arga.

"Temenin gue makan yuk, sekalian ada beberapa yang harus dibahas mengenai magang lo" ajak Arga sambil menarik lengan Jasmine.

     Arga tidak menunggu jawaban Jasmine karena ia yakin bahwa perempuan itu akan ikut bila menyangkut dengan mata kuliahnya. Kunci pertama Arga untuk kembali dekat dengan Jasmine.

     Jasmine pun memang tidak berniat menjawab karena ia yakin bila Arga akan memaksanya sekalipun ia menolak. Karena she know he so well. Alasan kedua karena ia merindukan Arga, hanya gengsinya terlalu tinggi untuk berkata seperti itu. Ia takut bila jawaban Arga tidak seperti harapannya. Ia takut apabila harapannya terlalu tinggi. Jasmine hanya takut hatinya terluka lagi, dan ia belum siap akan hal itu terulang lagi.

     Hati memang tidak bisa memilih kemana ia akan berlabuh, hati akan memilih tanpa memandang apapun, terkadang jauh dari tipe yang kita inginkan. Namun seringkali hati menang dan mengalahkan logika. Disaat dia pergi, hati masih ingin selalu menunggu. Disaat ia salah, hati masih ingin memaafkan. Namun, disaat hati terluka, terkadang ia tidak ingin mengobati.

     Jasmine benci mengakui ini tapi Arga lah lelaki yang ia tunggu. Arga lah sang pemegang kunci hatinya. Dan sampai saat ini masih Arga yang menempati hatinya.  Jasmine hanya berjalan dibelakang Arga yang memegang tangannya menuntun Jes mengikuti langkahnya. Jasmine tidak tau ingin berkata apa, semua pertanyaan yang ia ingin tanyakan seolah tertahan dipita suaranya.

     Sampai disebuah cafe terdekat, Arga melepaskan tangan Jasmine dan mengisyaratkan ia untuk duduk.

"Lo mau apa?" tanya Arga.

"Gue gak deh. Baru bakar kalori udah mau nimbun lagi" jawab Jasmine.

     Arga mengalihkan pandangan dari buku menu dan menatap Jasmine. "Lo mau apa? Gak usah sok diet, lo cantik selalu"

     Pipi Jes memerah mendengar ucapan Arga. "Yaudah, Milkshake Chocolate Oreo" ujar Jes.

"Sama blackcurrant" Arga menatap pelayan tersebut hingga ia pergi.

     Rasa canggung pun menghampiri keduanya, mereka sama-sama bingung untuk memulai. Sama-sama gengsi untuk mengungkapkan kerinduan.

"Jadi besok lo mulai di Xioxan Inc? Disana kalian bakal jadi asisten dari beberapa pengacara hebat, mungkin kalian akan diajak untuk ikut andil dalam beberapa kasus, setidaknya membuat laporan untuk sidang. Ada kemungkinan juga salah satu dari kalian dikasih kasus ringan untuk meneliti. Ya tergantung dengan etos kerja kalian" jelas Arga.

"Gue lagi gak mau bahas itu" tolak Jes.

     Arga menaikan sebelah alisnya. "So? Apa yang sebaiknya kita bahas?" tanya Arga.

"Gak ada kita"

"Bukan gak ada, tapi belum ada" Jes membenahi perkataannya.

"Apa yang lo mau tanya? Gue jawab semua pertanyaan lo"

"Selama ini lo kemana?" Jes memulai sesi tanya jawabnya.

"German"

"Ngapain disana?"

"Kuliah"

"Kapan lo balik ke Indonesia?"

"Sebulan yang lalu"

"Sama siapa lo di German?"

"Sendirian"

"Kenapa lo judes banget ke Marsya?"

"Dia bawel" jawab Arga singkat.

"Udah deh, tanya yang bener-bener pengen lo tanyain. Bukan pertanyaan receh kayak gini" Ujar Arga.

"Gue bingung mau nanya dari mana, gue beneran kaget pas liat lo jadi dosen gue, belum lagi sikap lo seolah gak kenal sama gue" Ungkap Jasmine.

"Gue minta maaf, gue gak sempat ngabarin lo kalo gue udah pulang. Gue gak ada maksud buat bersikap kayak gitu, gue juga kaget waktu tau lo salah satu mahasiswi di mata kuliah yang gue ambil. Dan bukan gue bersikap gak kenal sama lo, tapi memang gue gak kenal sama penampilan lo yang beneran berubah. Bukan kayak Xandra yang gue kenal" Jelas Arga.

"Gue memang bukan Xandra tapi Jasmine" tegas Jes.

"Lo Xandra, pertama kali lo ngenalin diri ke gue sebagai Xandra" bantah Arga.

"Yaudah anggap Xandra gak pernah ada. Kenalin gue Jasmine"

"Xandra" Arga tetap kekeuh terhadap pendapatnya.

"Jasmine, lo bisa panggil gue Jes kayak yang lain"

"Jasmine? Okey, mine. Karena gue bukan yang lain" Arga tersenyum seolah sedang memenangkan sebuah sidang besar. Jauh lebih besar, karena sidang kali ini menahan terdakwah yang telah mencuri hatinya.

💙💙💙💙💙
05:32
Minggu 1 April 2018
Thanks For Reading :)
Dont forget to vote.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 31, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

STILLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang