Seharusnya

16 1 0
                                    

Sudah berjam-jam ia duduk disana menatap layar ponselnya.Jari-jarinya terus bergerak lincah menggerakkan karakter di game yang sedang ia mainkan.Arthur bahkan tak memakan bakso yang ia pesan saking sibuknya bermain.

"Ehm..ehm."

Merlin berpura-pura batuk untuk mengalihkan perhatian Arthur.Sudah beberapa menit yang lalu ia duduk di depan sahabatnya itu.Namun sepertinya kehadirannya tidak dihiraukan sama sekali.

"Arthur." sahut Merlin.

"Oh,Merlin.Kapan datang?" tanya Arthur santai tanpa mengalihkan pandangannya.

"Uda dari tadi kali." keluh Merlin.

Arthur masih fokus bermain game tanpa teralihkan.Merlin melihat bakso yang tak disentuh sama sekali oleh Arthur.

"Baksonya kok ga dimakan? Entar dingin lho." kata Merlin.

"Tenang aja,gua nggak.."

Arthur berhenti berbicara ketika seonggok bakso disodorkan ke arahnya.Sepertinya Merlin hendak menyuapinya.Jari-jari Arthur tak lagi bergerak.Ia langsung menyambar garpu tersebut dari tangan Merlin.

"Gua bisa sendiri kok" lalu ia gigit baksonya "uwek,kok rasanya jadi gini."

"Loe sih,pesen ga dimakan-makan." kata Merlin.

Arthur mendengus kesal ditambah saat ia melihat layar hapenya tertulis game over disana membuatnya kecewa.

"Sorry gua ganggu." kata Merlin.

"Nggak,gapapa.Oh ya gimana kencan loe semalem?" tanya Arthur.

"Yaelah,loe kaya temen cewek gue aja." kata Merlin.

"Kan cuma nanya.Memastikan bahwa pacar loe yang sekarang jauh lebih baik." kata Arthur.

"Semalem dia ngajakin gua nonton,dan loe tau filmnya apa? Spiderman." kata Merlin.

"Tunggu-tunggu,jangan bilang loe mau.."

"Jadi endingnya begini.."

"Kampret loe,spoiler langsung ke ending." kesal Arthur.

"..nanti dia bakalan..emm"

Arthur menutup mulut Merlin dengan tangannya.Lalu memberi isyarat untuk diam dengan menempelkan jari telunjuknya ke bibirnya.Tanpa ia sadari,wajah mereka berdua saling berdekatan.Arthur langsung mundur dan melepaskan tangannya dari mulut Merlin.

"Sorry,tapi gue abis cuci tangan kok." kata Arthur sambil mengendus telapak tangannya.

Merlin tertawa dengan tingkah Arthur.Membuat Arthur jadi tersipu malu sendiri.

"Nggak,nggak.Gua ga nonton sepenuhnya karena gua ga paham juga film yang kaya gitu." kata Merlin.

"Loe mah bisanya baper sama drama korea." kata Arthur.

"Cowok emang ga sensitif." kata Merlin.

"Cewek terlalu lebay." kata Arthur.

Detik kemudian mereka tertawa bersama-sama.

"Loe itu emang.. Errg.. Kok bisa ya gua temenan sama loe." kata Merlin.

"Karena gua ganteng kali.haha" tawa Arthur.

"Kepedean loe,haha."

Mereka kembali tertawa.Mungkin orang-orang di kantin tersebut berpikir mereka berdua sudah gila.Kemudian tawa itu lama-lama terhenti.Merlin menatap mata Arthur.

"Gue seneng bisa jadi temen loe." ujar Merlin.

Kalimat yang ditanggapi senyuman oleh Arthur.

"Gue juga." kata Arthur

"Jadi kapan loe punya pacar?" tanya Merlin.

Arthur terkejut mendengar pertanyaan Merlin.Rasanya kalimat tersebut seperti pedang yang menusuk jantungnya.

"Ng-nggak.Ga ada rencana." jawab Arthur terbata.

"Loe mah cakep,enak.Tiap kali putus,ada aja yang ngejar." kata Arthur

"Ga segampang itu kali.Gue juga pengen bertahan pada satu orang.Terus gue berhenti sama dia nggak ngarepin yang lain." kata Merlin.

"Pada akhirnya loe bakal dapet pacar baru lagi.Mungkin kalo mantan loe dikumpulin bisa jadi tim bola tuh." kata Arthur.

"Enak aja.Ga sebanyak itu kali." kata Merlin.

"Ya itu ga termasuk yang loe tolak atau yang loe php-in." kata Arthur.

"Bahas yang lain aja lah." kesal Merlin.

"Menurut gue kayanya Daniel udah cocok sama loe." kata Arthur.

"Ya semoga." kata Merlin.

Usai jawaban tersebut tak ada lagi pembicaraan di antara mereka.Karena mereka sadar jam kuliah mereka akan dimulai.Lalu mereka berpisah menuju kelas masing-masing.

TOD Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang