Jinan POV
Aku merasa kehangatan menyelimuti tubuh ku, memberi rasa yang teramat nyaman hingga aku tak ingin beranjak dari posisi ini.
"Jinny.. Kau baik-baik saja?"
Suara sassy itu membuka mata ku perlahan hingga aku sadar bahwa seseorang tengah mendekap ku erat.
"Ju.. June.."
Sosok yang mengejutkan, apa yang sebenarnya terjadi, mengapa aku bisa bersamanya? Tunggu dulu di mana tempat ini?
Aku beranjak dari posisi ku, berdiri menatap sekeliling dengan heran, aku berada di rooftop kumuh yang asing.
Tubuh ku terhempas, badan ku bergetar saat menyadari bahwa aku berada di tempat yang tinggi, phobia ku.. Akh, aku ketakutan setengah mati.
"Kau.. Jinan?"
June, pria yang tengah bersama ku itu berteriak, entah apa yang membuatnya bodoh hingga baru menyadari bahwa aku ini adalah Jinan, ia menopang ku, menutup mata ku dengan sapu tangan miliknya, menuntun hingga kami turun dari gedung kumuh yang berada di pinggiran kota itu.
Merasa sudah aman, ku singirkan benda yang menghalau pengeliatan ku, ingin segera menghujani June dengan 1000 pertanyaan, gila saja, bagaimana mungkin ia membawa ku ke..
Tidak..
Ia tidak membawa ku, bukankah terakhir kali aku berada di dalam kamar?
Aku menoleh cepat ke arahnya, menatap June dengan penuh kebingungan, begitu pula dirinya, ia bahkan nyaris tak berkedip.
"Hyaa!"
Aku mendorong kepalanya yang mulai mendekat untuk menatap mata ku intens.
"Akh, kau benar-benar Jinan rupanya.." keluhnya pelan.
"Tentu saja aku Jinan memangnya kau ki.."
"Oh.. hyung.."
Aku mengantungkan kalimatku, pria di hadapan ku ini tengah membungkuk pertanda ada orang lain yang berada di sekitar kami, mata ku mengikuti ke mana arah bungkukkannya dan Hanbin pria itu, kenapa bisa ada di tempat ini?
Belum sempat otak ku mencerna tubuh mungil ku lebih dulu di tarik, menjauhi June yang tengah menatap ku cemas.
"Akhh, appoo.."
Ku hempaskan genggaman itu dan menatap tajam sang pelaku.
"Jinny, apa yang lakukan di sini? Dan mengapa kau bisa mengenal pria itu?"
Aku mengaruk kepala ku bingung, kenapa orang ini juga mengira aku adalah Jinny apa yang sebenarnya terjadi?
Ku lihat pakaian yang aku kenakan mencoba berkaca pada spion mobil yang terparkir tak jauh dari tempat aku berdiri, aku bahkan tidak berdandan tapi kenapa Hanbin..
"Hya Byuntaeee!!!"
Aku menerjang Hanbin karna matanya tak beralih dari tubuh ku yang sedikit menungging..
"Ka.. Kau.. Jinan?"
Aku menunjuk diri ku sendiri dan mengangguk "Hmm aku Jinan!"
Seperti cahaya flash yang keluar dari kamera Hanbin mengecup bibir ku cepat, tentu saja aku akan menamparnya.
Plaakkkk
Aku meninggalkan cap 5 jari tepat di pipi kirinya yang mulus.
Pria itu tak membalas ku, ia mengedipkan mata, lalu terduduk seakan tak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TWIN
Fanfiction(Some chapter are private) Pada awalnya Jinan mendapat tugas untuk menyamar menjadi sang adik yang sudah meninggal, Jinny, namun seiring berjalannya waktu Jinan menemukan kejanggalan pada kematian adiknya. Ia berserta Hanbin, kekasih Jinny, memutu...