Bab 3

6.6K 208 8
                                    

Malam menjelang pagi..

Pagi ini adalah saat yang tidak begitu baik bagi Lexa,Revin dan Gea. Karna Big Bos mereka tidak masuk sekolah. Ada yang kurang rasanya jika salah satu dari mereka tidak hadir.

Sungguh beruntung ketiga anak itu. Kali ini mereka datang tepat saat bel dibunyikan.

Ketika memasuki kelas..

Lexa memperhatikan bangku Agatha. Raut wajahnya terlihat tidak bersemangat. Seperti ada yang kurang.

Bu Fatma memasuki kelas..

Dibelakangnya ada seorang gadis mengikutinya. Entah siapa dia, seluruh pandangan tertuju pada gadis itu.

     "Pagi anak-anak." sapa Bu Fatma.
     "Pagi juga, Bu." balas seluruh murid serentak.
     "Hari ini, kita kedatangan siswa baru dikelas ini." Bu Fatma memberitahu.

Bu Fatma memerintahkan gadis itu untuk memperkenalkan dirinya.

Gadis itu menatap seluruh siswa diruang itu. Mungkin dia gugup karna merasa baru dengan teman-temannya.

      "Ha.. Hai teman-teman, perkenalkan nama ku Almira Rahmanisa. Aku baru pindah kemarin di Kota ini. Dan semoga kalian akan menyukai ku sebagai teman kalian." kata Almira dengan gugup.

Bu Fatma melihat bangku dekat Lexa kosong, lalu menyuruh Almira duduk disamping Lexa.

Lexa menatap Bu Fatma. "Maaf Bu, ini tempat duduk Agatha." Lexa memberitahu.
      "Lalu? Agatha dimana?." tanya Bu Fatma.
      "Hari ini dia izin, Bu. Menjenguk Neneknya yang sakit." jawab Lexa.
      "Untuk sementara, Almira duduk dekat Lexa. Kalo Agatha sudah masuk, Almira akan pindah tempat." kata Bu Fatma. "Tidak apa-apa kan Almira?." tanya Bu Fatma.

Almira mengangguk paham. Kemudian, dia pun duduk dibangku kosong itu.

Kali ini ketiga anak itu tidak dapat menghindar dari pelajaran yang sangat menakutkan. Ya, pelajaran matematika. Sebagian anak menganggap, pelajaran inilah yang banyak menyebabkan berbagai penyakit. Seperti pusing, lelah, malas bersekolah, sakit perut, dan lain-lain.

Saat pelajaran berlangsung. Hanya keheningan yang terasa. Para murid tidak bisa berkutik, sekali saja mereka tidak memperhatikan. Tamatlah riwayat mereka, tidak paham dengan penjelasan guru.

Teng.. Teng.. Teng

Bunyi bel istirahat..

Saat-saat yang ditunggu para siswa. Mereka semua berhamburan keluar kelas masing-masing. Seperti semut yang keluar dari sarang.

Bangku kantin penuh seketika. Kantin yang tadinya sepi menjadi seperti pasar.

Almira mencoba bertanya pada Lexa. "Emm.. kamu tau dimana perpustakaan?."
      "Lo mau kesana?." Lexa balik bertanya.

Almira hanya mengangguk malu tanpa menatap Lexa.

     "Ikut gue." ajak Lexa cuek.

Lexa,Revin,Gea dan Almira pergi ke tempat tujuan.

Almira tidak banyak bicara. Dia hanya mengikuti Lexa dan teman-temannya.

Lexa berhenti sejenak..

Menunjuk sebuah ruangan. "Disana perpustakaannya."
      "Makasih." kata Almira ramah.
      "Yaudah.. gue dan temen-temen gue pergi dulu ya." kata Lexa.

Spontan tangan Almira memegang tangan Lexa.

Lexa kaget, lalu menatap tangan Almira yang memegang tangannya.

Revin dan Gea juga spontan kaget melihat kejadian itu.

Kemudian, Almira melepas tangannya yang memegang tangan Lexa.

Sahabat dan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang