Satu--dua

109 4 0
                                    

B. Keutamaan Manusia Dibandingkan Makhluk Lainnya

Saudaraku, sesungguhnya Allah menghamparkan apa yang ada dilangit dan di bumi adalah untuk manusia. Semua isi alam telah disediakan oleh Allah untuk dimanfaatkan manusia. Perhatikanlah bagaimana matahari bersinar hingga sinarnya memberi kehidupan di bumi ini, bintang berkelip hingga menjadi tanda-tanda berbagai perhitungan, bulan bersinar hingga menjadi perhitungan waktu. Semua itu manfaatnya untuk manusia. Allah menjadikan bumi ini begitu mudah untuk dijadikan tempat hidup. Allah pula yang menaklukan lautan sehingga diatasnya dapat berlayar bahtera dan dari dalamnya dapat diambil ikan-ikannya. Subhanallah, begitulah Allah memanjakan manusia di bumi ini.
Allah Swt berfirman, (Q S Ibrahim [14] : 32-34)

Perhatikanlah fenomena alam ini. Lihatlah tanah sebagai benda mati 'mengabdi' pada tumbuhan sehingga di atasnya ia dapat leluasa tumbuh. Tanaman 'mengabdi' pada hewan sehingga dengan leluasa hewan tersebut mendapatkan makanan yang tidak pernah berkurang. Dan, tanaman bersama tumbuhan 'mengabdi' kepada manusia sehingga manusia dapat dengan mudah memperoleh makanan. Subhanallah, itulah rantai makanan yang hakikatnya adalah rangkai 'pengabdian'. Persoalan berikutnya adalah kepada siapa manusia harus mengabdi?

Ingat! Bahwa susunan pengabdian itu terjadi secara berangkai, yaitu dari susunan paling bawah mengabdi ke susunan di atasnya. Tanah (benda mati) mengabdi pada tanaman; tanaman mengabdi pada hewan; tanaman dan hewan mengabdi kepada manusia. Bagaimana dengan manusia? Manusia sebagai makhluk paling tinggi kedudukannya hanya boleh mengabdi kepada Rabb semesta alam.

Mengetahui dan menyembah Allah merupakan tujuan penciptaan manusia. Apabila ada yang tidak mengenal Allah dan mengabaikan jalan-Nya Sehingga dalam kehidupannya Dia berjalan seenaknya, sesungguhnya dia bukanlah manusia.

Renungan!
Oleh karena itu, penyembahan pada binatang, benda alam, matahari, bulan, planet, pepohonan, benda-benda pusaka, dan berhala adalah bertentangan dan terbalik dengan berbagai hakikat penyembahan.

Manusia tidak hanya unggul dibandingkan hewan, tumbuhan, dan benda-benda di alam ini. Manusia telah diunggulkan oleh Allah Subhanahu wa ta'ala di atas makhluk Jin dan setan, bahkan para malaikat pun diperintahkan oleh Allah untuk sujud sebagai tanda penghormatan kepada manusia.
Memang benar secara fisik Manusia terbuat dari unsur-unsur tanah yang apabila diurai satu persatu tidak ada nilainya. Apalagi setelah kematian datang, manusia akan kembali menjadi gundukan tanah ketika tulang-belulang dan seluruh rongga tubuhnya diuraikan oleh bakteri. Pada tubuh yang lemah tersebut Allah meniupkan ruh-Nya sehingga manusia menjelma menjadi makhluk yang mulia. Kemuliaan ini yang menyebabkan para malaikat diperintahkan oleh Allah untuk menghormati manusia dengan cara bersujud. Dengan kemuliaannya tersebut manusia dijadikan oleh Allah sebagai khalifah (pemikul amanah) di bumi ini.

Renungan!

Manusia tidak boleh menyembah kepada jin dan setan. Bahkan, kepada malaikat pun manusia dilarang menyembah. Manusia hanya pantas menyembah kepada Rabb semesta alam, Allah Swt.
Allah Swt berfirman,
(QS Shad [38]:71-72)

***

C. Bersyukur atas Keislaman Kita

Islam adalah jalan hidup yang berasal dari Allah Swt, Sang Pemilik dunia dan segala isinya. Islam adalah bentuk nyata kasih sayang Allah atas hamba-Nya, Setelah dia memberi kehidupan yang menyediakan fasilitas hidup berupa dunia dan segala isinya kehidupan (kesempatan untuk hidup) makhluk hidup dunia dengan segala isinya diberikan oleh Allah dengan sendirinya atas takdir Allah semata, tidak ada campur tangan manusia, manusia tinggal mensyukuri dan memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Di pihak lain, anugerah Allah berupa Islam, diberikan kepada manusia berupa kebebasan untuk menerima atau menolak nya. Tidak ada paksaan dalam agama (Islam). Manusia diberi kebebasan penuh, walaupun seseorang terlahir di kalangan orang Islam, dia diberi kebebasan untuk memilih Jalan hidupnya. Allah Swt berfirman, (QS Al Baqarah [2]:256)
(QS Ali Imran [3]:83-85)

Islam sebagai pegangan Hidup Hanya diterima oleh sebagian manusia. Islam sebagai sistem yang mengatur seluruh aspek kehidupan ditolak oleh sebagian lain. penerimaan dan penolakan atas Islam sebagai sistem kehidupan memang telah dinyatakan sebagai kebebasan yang diberikan kepada manusia. Hanya, Allah Swt menegaskan bahwa Allah hanya ridha dengan Islam. Allah akan memberikan Anugerah kebahagiaan dunia dan akhirat kepada muslim. Anugerah Allah tersebut tidak bisa bernilai apa-apa manakala kita tidak berusaha sekuat tenaga mensyukurinya.

Menurut Syekh Al Ghazali, bersyukur hakekatnya adalah menggunakan segala sesuatu sesuai dengan keinginan pemberi. Allah memberikan Anugerah Islam kepada kita agar kita hidup dalam naungan Islam. Islam harus dijadikan sebagai pedoman dalam kehidupan. Islam lah yang harus menjadi rujukan dalam setiap tindakan. Islam lah yang harus menjadi cita-cita kita.
Allah Swt berfirman, (QS at-Taubah [9]:33).

Islam harus diyakini sebagai sistem menyeluruh yang mencakup seluruh sendi kehidupan manusia yang akan berlaku sepanjang zaman untuk seluruh ras dan golongan manusia. Aturan-aturan islam apabila dilaksanakan akan memberikan keuntungan ganda yaitu keuntungan dunia dan keuntungan akhirat. Dengan Islam kemakmuran dan kedamaian akan tercipta dalam kehidupan dunia keselamatan akan diperoleh di akhirat kelak, Insyaallah. Sungguh beruntung bagi mereka yang dalam kehidupannya benar-benar dapat melaksanakan ajaran Islam dengan lengkap tidak sebagian-sebagian.

Renungan!
Bersyukurlah dengan keislaman berarti kita harus benar-benar hidup dalam naungan Islam. Islam harus menjadi sumber dan tujuan dari pikiran dan tindakan. Segala aktifitas kita, aktivitas pribadi, keluarga, maupun bermasyarakat harus berlandaskan pada ajaran Islam.

Saudaraku, tidak mungkin kita akan mampu menjaga dan merawat sesuatu dengan sungguh-sungguh apabila kita tidak mengetahui nilai dari sesuatu tersebut. Apabila pengetahuan Islam kita kurang mungkin kita cenderung akan menyepelekan keislaman kita Oleh karena itu agar kita dapat bersyukur atas kaum muslimin kita maka kita harus menggali kaidah-kaidah keislaman dengan baik. Kita tidak boleh merasa puas dengan ilmu agama yang sudah kita miliki karena ilmu yang belum dimiliki itu jauh lebih banyak. Semakin meningkat pemahaman kita atas Islam pasti akan semakin tinggi rasa syukur kita kepada Allah Swt.
Allah Swt berfirman, (QS Al An'am [6]:162). (QS al baqarah [2]:208)

Ingatlah! keimanan dan keislaman itu bagaikan tanaman. apabila dipelihara dengan baik tanaman tersebut akan tumbuh menggembirakan. Sebaliknya apabila dibiarkan, tanaman tersebut akan layu lama-kelamaan akan mati.

Muslim Best of the Best.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang