"Hyo apa kau baik - baik saja?" Yoongi duduk dikursi sebelah ranjang tempat Hyo berbaring sekarang.
"ne, aku baik - baik saja" Hyo tersenyum dan membelai hangat pipi Yoongi. Hyo terus membelai pipi mulus Yoongi. Setetes air mata terjatuh dari pelupuk matanya. Hyo tersenyum sambil menangis.
Yoongi merasa bingung dengan sikap Hyo.
"Ya!! Kau terlihat seperti seorang psycho" Yoongi menghapus air mata Hyo dan menarik Hyo kedalam pelukannya.
"Op..oppa.." suara serak Hyo menggema didadanya.
"Hyo jangan membuatku cemas, katakan apa kau benar - benar baik?"
Yoongi menangkup kedua pipi Hyo dan menatapnya cemas. Beharap tidak terjadi sesuatu yang buruk terjadi pada Hyo.
"aku...aku..
"ya Hyo katakan"
"Aku hiks..aku hiks..hiks.."
"Hyo jangan membuatku gila! Apa kau terkena penyakit kanker? Tifus? Jangan menangis seperti ini. Aku cemas melihatmu..."
"Oppa tetap bersama ku ne? Jangan pergi" Hyo memegang erat kedua tangan Yoongi dan kemudian mencium pipi kanan Yoongi dengan lembut.
"Astaga! Kau kenapa? Apa yang terjadi!"
Hyo mengusap pelan perutnya dan kemudian tersenyun kearah Yoongi. Masih dengan aliran sungai kecil dipipinya.
"Keluarga kita akan bertambah, kau akan menjadi Appa"
Yoongi terdiam kaku. Kupingnya mencoba menyaring kembali perkataan Hyo. Seolah dirinya merasa di alam mimpi, Yoongi begitu terkejut. Perasaan bangga dan senang menjelajahi tubuhnya.
Yoongi mendekatkan wajahnya menuju wajah Hyo. Sangat dekat, bahkan hanya berjarak beberapa centi.
"Kau hamil?" Suara pelan, penuh dengan penekanan Yoongi. Nafas hangat dari mulutnya menerpa lembut permukaan wajah Hyo.
"Ne" Hyo menyahuti pertanyaan Yoongi dengan senyuman.
Yoongi mengecup bibir Hyo lembut. Awalnya hanyalah kecupan - kecupan ringan berubah menjadi lumatan lembut. Yoongi mencium bibir Hyo dengan sangat lembut, seolah itu adalah benda yang rapuh. Yoongi mengeluarkan seluruh rasa bahagianya lewat ciuman nya.
"mmhh.." Hyo mendesah saat dirasakannya lidah Yoongi yang menerobos masuk kedalam rongga mulutnya.
Yoongi mengabsen setiap inci gigi - gigi rata Hyo. Dan melumat dengan sangat - sangat lembut.
Hyo terlarut dalam permainan Yoongi yang begitu lembut dan tidak terlalu menuntut.
Yoongi memiringkan kepalanya ke kanan dan kekiri mencari posisi yang pas untuk aktifitasnya.
3 menit lamanya mereka berciuman.
Hyo merasa dadanya membutuhkan pasokan oksigen. Yoongi paham akan keadaan Hyo pun mulai melepaskan tautan bibirnya pada bibir Hyo.
"kau benar - benar hamil kan?"
Hyo menghela nafas panjang lalu mengalihkan pandangannya dari wajah Yoongi.
"Aku berbohong, lalu?" Hyo tersenyum kecut lalu berbaring lagi dan kemudian menarik selimut sampai menutupi seluruh badannya.
"Hyo, aku bertanya dengan benar!"
"Jangan merengek padaku, keluar sana!"
"apa kau merajuk?"
"Keluar sayang, atau aku akan menendangmu!" Suara Hyo semakin menusuk pendengaran Yoongi. Tetapi Yoongi tidak mau mendengarkan Hyo dan malah membuka selimut di tubuh Hyo.
![](https://img.wattpad.com/cover/115128780-288-k748a35.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Next Difference
FanfictionCinta bisa kapan saja berubah menajdi benci. Dan begitu sebaliknya, benci kemudian bisa kembali menjadi cinta. Jangan membenci jika pernah mencintai, karna perasaan begitu munafik. Jangan terlalu membenci jika pernah membuat perasaan. Karna cinta da...