2.

176 12 0
                                    

Nisya pov.

"Ih elu ada cogan bukannya TPTP malah ngumpet kek gini!" Suara nurin yang kek toa mesjid membuat kakel itu menemukan keberadaan kita.

"Loh kalian ngapain disitu? E..elu kan yang tadi bantuin gue" Tanya kakel itu.

"Eng..engga ga ngapa-ngapain hehe" ucapku sambil menggaruk tengkuk yang tertutup jilbab.

Padahal gue yang tadi nabrak dia, kenapa dia tadi bilang kalo gue yang bantuin? Iya sih gue bantuin mungutin bukunya, tapi kan gegara gue juga. Pikir nisya.

"Tapi ke-" lanjutnya. aku melihat sephine berada diambang pintu. Dengan cepat aku memotong pembicaraannya.

"Yaudah kita duluan ya kak, Assalamu'alaikum" ucapku sambil menarik kedua temanku menuju sephine.

Sephine yang langsung mendapat pelototan dariku hanya mengangguk paham. Setelah jauh dari tempat kakel itu mematung, sephine memberhentikan langkahku, diikuti oleh nirma dan nurin.

"Elu ngapain tadi bertiga sama kak galuh?"
Ucap sephine.

"Oh jadi namanya galuh" sahutku. "Tunggu deh, kok elu kenal sama kakel itu?" Lanjutku sambil membenarkan tali sepatu.

"Kakel apaan emang?" Tutur sephine polos sambil duduk disebelahku.

"Kakak kelas peak" ucapku sambil menjitak kepalanya pelan.

"Oh iya, jadi dia kakak osis yang ngedampingin kelas gue 3 hari kedepan" ucapnya sambil senyum-senyum gajes.

"Dih najis lu senyum-senyum" kataku.

"Ih biarin, gue sih seneng yang ngedampingin gue cogan kek kak galuh" ucap sephine percaya diri.

"Bener banget sih lu sep, dia itu ganteng binggo binggo binggo, siapa tadi namanya? Lupa gue" cerocos nurin sambil bergaya layaknya cacing kepanasan.

"Namanya galuh rin, kenapa lu suka?" Kata sephine.

"Siapa sih yang ga sukaaaaa sama cogan kek dia" ucap nurin berbinar binar.

"Gue engga tuh" ucapku.

"Bagus deh kalo lu ngga suka, jadi gue kaga ada saingan hehehe" ucap nurin sambil memilin-milin ujung jilbabnya.

"Gue juga suka kali nir, elu mah gitu giliran yang butek aja kasih kek gue" protes nirma.

"Oke fix mulai detik ini juga elu saingan gue buat dapetin kak galih!" Tegas nurin.

"Serah lu pada gue balik dulu, Assalamu'alaikum " nisya sambil menggandeng tangan sephine yang sedari tadi diam saja.

"Wa'alaikumsalam" ucap nirma dan nurin bersamaan.

Setelah memperdebatkan hal yang tidak penting, mereka berpencar, nisya dengan sephine dan nirma dengan nurin karena rumah mereka berbeda arah.

Nisya dan sephine segera menuju halte untuk menunggu angkutan umum berwarna hitam. Sekitar 10 menit kemudian, mereka sudah berada didalam angkut.

**
Author pov.

Setelah turun dari angkutan umum, mereka tidak langsung pulang, melainkan berjalan menuju foodcourt disalah satu mall. Dilaluinya berbagai macam penjual baju, tas, boneka, dan lain-lain. Tapi nisya dan sephine tidak tertarik sama sekali untuk mengunjungi salah satunya.

"lu pesen apa sep?" Tanya nisya. Sambil menarik kursi yang akan didudukinya.

"Ice cream biasanya aja" jawab sephine. Melakukan hal yang sama seperti nisya.

Pertemuan SingkatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang