Three.

2.1K 156 13
                                    


typo always. warn,,


Yonggi menghentikan laju mobilnya ditengah pusat kota. Dan dengan berat hati ia memarkirkan mobilnya, dengan segera ia memakai masker dan kacamata bacanya.

Mereka kini sudah berada diantara gedung gedung tinggi dan menjulang. Namjoon menepuk lembut bahu Taehyung . karena, sang adik terlihat asik menatap gedung didepanya.

"hehe" tawa terdenggar dari bibir merah Taehyung.

"rasakan dimana dia berada" ujar Namjoon serius. Dengan lembut ia mengelus helai rambut halus Taehyung.

"bagaimana, Hyungie?" tanya Taehyung binggung.

"aku juga tak tahu. Namun, paman bilang. Hanya kau yang bisa merasakan...Yaah TAEHYUNG" teriak Namjoon. Karena, tiba-tiba saja Taehyung berlari meninggalkan mereka.

Namjoon segera menyeret tanpa ampun badan kecil Yoongi menuju mobil. Jin dan Hoseok mengikuti mereka dari belakang. Yoongi segera menyalakan mobil ketika dengan kata-kata kacau Namjoon menjelaskan. Kalau Taehyung berlari mengejar sebuah subway.

Subway akhirnya berhenti disebuah halte. Beberapa penumpang keluar dengan teratur. Begitu juga dengan yoja cantik yang memakai rok pendek dan kemeja kebesaran untuk tubuhnya. Langkahnya sedikit terganggu, karena rok yang dipakai cukup membuat adiknya sedikit sesak.

Yoja cantik itu menghentikan langkahnya, dengan hati-hati. Ia membaca tulisan didepannya.

'SMU KINAN" ucapnya.

Jemari lentik miliknya dengan segera membuka pintu pagar yang tak dikunci dan dijaga oleh saptam sekolah tersebut.

Netra lelehan coklat miliknya menatap semua pemandangan sekolah dengan cukup aneh. Karena, menurutnya sekolahnya yang dulu jauh lebih bagus dengan sekolah yang ia masuki sekarang.

Suara sepatunya yang menyentuh lantai, cukup terdenggar nyaring dilantai koridor yang sepi. Karena, sekarang sedang berlangsung belajar-mengajar. Yoja cantik itu menghentikan langkahnya. Wajahnya sedikit memucat dan kesal. Karena, ia kehilangan bau itu. Bau yang entah kenapa menariknya dengan cepat.

Taehyung lalu berbalik dan kembali menuju arah jalan yang ia lewati. Namun, ia kembali mengerutu. Bukan gerbang yang ia temui. Namun, ia malah masuk lebih dalam menuju sekolah. Keringat terhias dikeningnya, ia lalu membuka tas kecil miliknya dan mengeluarkan saputangan berwarna kelabu dengan bordiran nama miliknya.

"ah, sial. Toilet dimana lagi" umpatnya dengan berjalan menahan sakit dikakinya.

Kakinya semakin sakit dan kebutuhan batinnya ikut mendesak. Rasanya, ia sudah kebas sambil menekan perut bawahnya. Dan didepannya ia menatap bahagia ke tulisan 'toilet' . namun, ia kembali menelan salivanya. Toilet mana yang akan ia pakai. Ia menatap dirinya sendiri atas tubuhnya adalah seorang yoja namun kebutuhan batinnya melalui badan seorang namja. Maka, ia segera membuka bilik bertuliskan Namja.

Dengan tergesa-gesa ia membuka pintu toilet dan dengan segera ia mengunci pintu tersebut. Ia segera menghela nafas kecewa. Tak hanya bangunan yang sudah berumur, perlatan kamar mandi pun jauh dari kata modern. Dengan sedikit ngeri diwajahnya, ia membuka rok yang ia pakai.

Setelah selesai, Yoja itu langsung keluar untuk mencuci tangannya mengunakan antiseptic ditas kecilnya. Ia merapihkan sebentar rambutnya yang berantakan, dan tak lupa ia kembali memakai lipgloss untuk bibirnya. Senyum manis terlihat diwajah cantiknya. Setelah dirasa sempurna, ia segera keluar sebelum ketahuan.

SAiko !!! with KOOKTAE/KOOKVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang