Tujuh

20 2 0
                                    

Laras yang sedari tadi melamun karena memikirkan kejadian kemarin saat Tama datang ke kamarnya.

"Nada!!" Panggil pak Haikal, tetapi Laras belum menyadari panggilan dari pak Haikal.

Karena sudah berkali kali pak Haikal memanggil Laras tapi tidak ada respon akhirnya pak Haikal melemparkan spidol tepat di kepala Laras, Laras hanya bisa cengar cengir dengan memegang kepalanya yang terasa sakit.

"Nada Syifa Anetta Larasati, kenapa kamu melamun di pelajaran saya. Apakah kamu sudah merasa pintar?" Pertanyaan pak Haikal yang membuat Laras terdiam dan menunduk.

"Nada tolong keluar dari kelas."

"Iya pak, maaf pak." jawab Laras tertunduk dan kemudian berlalu meninggalkan kelas.

"Ini semua gara gara cowok aneh itu, kenapa lagi aku harus memikirkannya di saat yang tidak tepat" Gumam Laras lirih.

Di saat Laras bergumam sendiri seseorang mendengarkan Laras dari belakang sedari tadi.

Krek!

"Siapa disana?" Sontak Laras terkejut.
"Ini aku Tama."

"Ngapain kamu disini? Kamu enggak ada pelajaran apa?" Tanya Laras terkejut sebab kedatangan Tama, "dari kapan kamu disini?" Tambah Laras.

"Lagi pengen kesini aja, gurunya enggak ada dan enggak penting dari kapan aku disini. Tapi kamu ngapain disini?" Ujar Tama.

"Ini semua gara gara kamu, aku di keluarin sama pak Haikal." Ujar Laras kesal dengan kedatangan Tama di dekatnya.

"Mau ketempat yang bisa ngilangin stress kamu? Ayo ikut aku." Belum sempat Laras menjawab Tama menarik Laras menuju tempat yang Tama maksud.

"Wow, bagaimana kamu bisa nemuin tempat sekeren ini? Bukannya kamu itu murid baru?" Ujar Laras bertanya tanya tentang tempat yang sangat indah di sekolahan yang ditemukan oleh anak baru.

"Laras!!" Panggil kedua temannya Selin dan Rida.

"Kemana aja? aku cariin kamu dari tadi" Ujar Rida.

"Kita udah cariin kamu ke kantin, ke toilet, ke perpus walaupun kita tau kamu enggak akan ada di perpus ternyata kamu malah ada di lapangan." sambung Selin.

***

Belum saja Laras mengetuk pintu rumah Tama seseorang dari dalam rumah membuka, "Kak Laras!?" Ujar Vio kebingungan.

"Mau cari Bang Tama ya..? Oo ya silahkan masuk kak aku panggilin Bang Tama dulu ya."

Sembari mengambil minum untuk Laras, Vio memanggil Abangnya, Tama.

"Mana mungkin Laras ada disini?" Tanya Tama kebingungan.

"Itu dibawah."

Tanpa berfikir panjang akhirnya Tama turun tanpa memikirkan pakaiannya, "Laras? Kamu ngapain kesini?"

Sontak Laras menoleh dan terkejut melihat penampilan Tama telanjang dada.

"Tama!? Kamu gila ya?" Ujar Laras sembari menutup mata.

"Kamu ngapain disini?" Tanya Tama kebingungan.

"Aku hanya berterima kasih atas yang tadi di sekolah." jawab Laras dengan nada polos.

"Oh itu bukan apa apa jadi kamu engg--"

Belum sempat melanjutkan Laras memotong, "oh ya aku mau tanya sekali lagi tentang siapa kamu sebenarnya? Kamu kok bisa kenal aku sebelum kamu pindah ke kota ini?" Ujar Laras penuh tanya.

"Bisa enggak kita enggak mbahas ini, jika sudah waktunya kamu akan tahu sendiri."

***

yuriskadyahh

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 03, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MysteriousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang