Lima

39 3 0
                                    

Laras kembali menuju kamar, dan mendapati kamarnya kosong. Sudah tidak ada lagi Linda disana. Sepertinya Linda langsung keluar kamar saat mengetahui bahwa Laras melarikan diri sebelum ia selesai bercerita.

Laras menaiki kasur, melipat kedua kakinya sembari membolak-balikan kotak music box itu untuk mencari sesuatu.

"Masa gaada nama pengirimnya sih?" Laras terus saja membolak-balikan kotak tersebut untuk mencari tau siapa pengirim music box itu, "aneh banget."

Tanpa pikir panjang Laras meletakkan kotak itu dan menggambil music box yang ia letakkan dikasur lalu membukanya. Sebuah alunan nada yang indah mulai terdengar. Sekejab Laras sangat menikmati alunan nada itu sebelum suara getaran dari ponsel membuatnya risih.

Laras menutup music box itu lalu mengambil ponsel yang ia letakkan diatas nakas. Menggeser screenlock ponsel dan mendapati sebuah sms masuk dari nomor tak dikenal.

From: 081736xxxxxx
Udah terima music boxnya?

Laras menggetik balasan,

To: 081736xxxxxx
Ini siapa? Tapi makasih lohh,

Tak lama nomor itu membalas,

From: 081736xxxxxx
Seneng deh kalo kamu suka

Segera Laras membalas pesan itu lagi,

To: 081736xxxxxx
Tapi ini siapa?

From: 081736xxxxxx
Aku.

Lah? Ngaku aja kok susah amat, ya?

To: 081736xxxxxx
Iya, maksud ku nama kamu?

From: 081736xxxxxx
Your Secret Adminter. HAHA :v

Laras terkikik geli saat membaca balasan nomor tak dikenal tersebut. Secret Adminter? Ada-ada aja sih, batin Laras sembari menggeleng-gelengkan kepalanya kecil.

***

Hari ini Selin ulang tahun, rencananya sepulang sekolah Laras dan Rida akan ikut pergi ke rumah Selin untuk membantu Selin mendekor pesta yang akan ia adakan malam nanti. Sekarang mereka mengekor dibelakang Selin yang tengah berjalan menuju gerbang sekolah untuk menunggu jemputan. Selin menghentikan langkahnya, membuat Rida maupun Laras mau tak mau juga harus menghentikan langkah. Keduanya memandang Selin bingung saat Selin membalikkan badan menghadap mereka.

"Kenapa berhenti?" Tanya Rida dan Laras.

"Kalian ngapain?" Bukannya menjawab Selin malah memberikan pertanyaan lain.

"Ikut ke rumah kamu lah," Jelas Laras, "bantu dekor buat pesta kamu nanti." lanjutnya. Rida mengangguk setuju atas ucapan Laras.

"Gausah. Itu udah aku yang urus," Selin mendekati kedua temannya lalu merangkulnya secara bersamaan, "mending kalian berdua cari kado aja buat aku." lanjut Selin menatap Laras dan Rida.

"SUEK!!" umpat Rida dan Laras serempak.

***

Laras sudah siap dengan balutan dress hitam-pink yang cocok dengan lekuk tubuhnya. Laras bangkit dari meja riasnya lalu mengambil tas selempangan kecil yang ia sampirkan dimeja belajar, tak lupa membawa kado yang ia beli tadi siang untuk Selin.

Laras menghampiri Linda yang sedang serius menyaksikan siaran Televisi, "Laras pergi dulu, Ma." pamitnya.

Linda menggangguk, "Cantiknya anak Mama," ujar Linda saat melihat Laras, "kesana sama siapa?" lanjutnya bertanya.

"Rida," Jawab Laras, "Assalamualaikum." tambah Laras lalu melangkah meninggalkan Linda.

"Walaikumsalam."

Laras memegang knop pintu dan menariknya, "Ehh?" Kaget Laras saat melihat seseorang sesaat setelah ia membuka pintu.

"Hai... Laras!" sapa Tama. Orang yang sudah membuat Laras sedikit kaget atas kedatangannya yang tiba-tiba.

"Eh, hai, ada apa?" Tanya Laras bingung.

"Berangkat sama aku aja, yuk!" Ajak Tama.

"Aku udah sama—"

"Rida?" serobot Tama, Laras mengangguk, "coba cek ponsel kamu." tambah Tama.

Laras hanya mengeryit bingung, tapi ia tetap merogoh tas kecilnya, mengambil ponsel kemudian mengeceknya. Satu message dari Rida. Buru-buru Laras menekan notif tersebut.

From: Ridaaa
Ras, aku berangkat sendiri. Kamu sama Tama ae, ya? Jangan protes!

Laras merengut kesal. Kembali ia memasukkan ponselnya dalam tas. Sedangkan Tama mengembangkan senyum kemenangan.

"Jadi...?"

Laras mengangguk pasrah.

Sesampainya dirumah Selin, dengan cepat Laras memasukki rumah dan langsung mencari keberadaan Selin. Tama hanya mengekor dibelakang Laras sembari mencari Alif yang belum menampakkan batang hidungnya.

Laras melihat Rida yang baru saja melepas pelukannya pada Selin. Buru-buru ia menyambar tubuh Selin seraya mengucapkan, "Happy Brojol Day, Bawel! Ciee tambah tuaa..."

***

@slvrmnz

MysteriousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang