Chapter One

87 8 2
                                    

Minra's pov

Aku mengerjap mataku perlahan membiasakan cahaya matahari yang masuk melalui jendela kamar ku yang tirainya sedikit tersibak.

Setelah perbincangan panjang dengan ahjumma Jeon semalam, dengan bermacam macam topik mulai dari keluargaku, sekolah, hingga topik couple favoritku song song couple yang dikabarkan akan menikah oktober nanti, membuatku begadang hingga tengah malam dan dampaknya sekarang tubuhku benar benar membuatku lelah.

"Duh... Aku lupa, aku belum beli makanan untuk sarapan. Huft... Semoga saja ada simpanan makanan untukku"

Dengan mata yang masih berat untuk dibuka, aku memaksakan diriku berjalan ke dapur untuk mencari makanan demi keselamatan perutku yang sudah meronta-ronta minta diisi makanan.

Baru saja aku mau membuka lemari pantry tiba-tiba sebuah suara menghentikan pergerakanku

"Oh!Minra-ya kau sudah bangun?"

Aku yakin seribu persen itu pasti suara Joonie oppa. Tanpa ba-bi-bu lagi aku langsung menoleh dan menghampiri si pemilik suara yang sudah duduk manis di meja makan lengkap dengan lesung pipit di pipi yang melengkapi senyumannya.

"Oppa! Kapan kau pulang? Kenapa kau tidak mengabariku?"tanyaku antusias ketika melihatnya tepat di depan mataku.

"Kira-kira jam dua malam tadi saat kau sudah tidur"jawabnya sambil mengoles selai coklat di rotinya

"Ooh"hanya itu yang keluar dari mulutku, karena aku sudah lapar dan tidak sabar ingin melahap roti-roti itu.

"oh ya minra, kau tidak mau kuliah dulu?"tanya namjoon oppa saat aku sedang asik asiknya melahap rotiku

"Sebenarnya sih mau, tapi aku tidak mau membebani oppa, jadi aku putuskan untuk bekerja dulu sementara"jawabku disusul dengan kekehan kecil dari mulutku

"Tidak apa-apa minra-ya, kuliah saja bukankah nilai ujian akhir sma mu bagus? Peluang diterima di universitas favorit akan lebih besar, soal biaya biar oppa mu ini yang akan menanggungnya kau pikir oppa mu ini tidak punya uang apa?" kata joonie oppa kemudian disusul kekehan kecil dari mulutku dan menjadi tawa yang besar diantara kami berdua

"Kalau oppa menyuruhku kuliah sih tidak apa apa, tapi aku masih bingung jurusan apa yang akan aku pilih nanti" jelasku pada joonie oppa

"Kenapa bingung, tinggal ikuti jurusan sma mu saja kan?" tanya joonie oppa bingung

"Hah... Oppa aku sudah bosan dengan manajemen. Kerjaannya hanya mengatur anggaran. Huft.."

"Oppa punya jurusan yang cocok untukmu"

"Apa itu?"

"Bagaimana dengan Sastra Inggris? Kau suka baca novel berbahasa inggris kan?"

Aku memikirkan ucapannya baik baik. Hmm... Sastra inggris? Boleh juga

"Bagaimana kau mau?" tanyanya sekali lagi mengharapkan jawaban dariku

"Boleh juga aku kan juga ingin menghindari matematika"ujarku sambil tertawa kecil kemudian dihadiahi sebuah jitakan kecil di kepalaku

"Oh ya!,tapi di universitas mana?"

"Kalau soal itu tenang saja, oppa punya banyak kenalan beberapa universitas terkenal di korea, nanti tinggal kau pilih saja universitas yang kamu mau" ujar Joonie oppa sambil membereskan makanannya

*****

Author's pov

Taehyung memarkirkan motornya, kemudian turun dari motor dan berjalan ke kelasnya.

BLOOD OR WINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang