cafe

18 7 4
                                    

"kamu tidak apa apa? " tanya perempuan yang sedang duduk di hadapan laki laki yang baru beberapa menit lalu ditabrak nya. Mereka sekarang berada di cafe coffee and sweet

"tidak, hanya saja entah kenapa camera ku lenyap begitu saja" ucap laki laki itu dengan kecewa yang melanda, padahal itu pemberian terakhir dari ayahnya. Sebelum ayahnya meninggal, ia dihadiahkan camera pada ulang tahunnya yang ke-17 tahun. Hanya itu satu satu nya hadiah yang begitu berharga bagi laki laki itu.

"sebelum nya aku minta maaf. Aku benar benar tidak sengaja. Begini saja, nanti aku ganti dengan camera baru sebagai tanda minta maaf. Mau kan?" tanya perempuan itu penuh harap, ia memang tidak suka membuat orang lain merasa sedih karena dirinya. Jadi mungkin dengan cara membelikan camera baru, laki laki itu tidak akan sedih lagi.

"apa kamu yakin? " tanya laki laki itu balik

"tentu, jika kamu mau yang lebih bagus dan mahal aku bisa berikan itu. Jangan salah paham dulu, aku ngelakuin ini karena aku tidak mau membuat orang lain sedih. Apa lagi aku yang udah buat camera kamu rusak. "

"tidak perlu, camera ini benar benar berharga dan tidak bisa digantikan dengan apa pun. Ini pemberian ayah ku" jawab laki laki itu dengan datar. Ia masih kesal karena kejadian tadi, tapi di sisi lain ia senang bisa bertemu dengan perempuan secantik dia

Perempuan itu mendengus pasrah, sekarang ia merasa benar benar sangat sangat bersalah.

"baiklah, jika seperti itu aku akan melakukan apa pun yang kamu mau. Tapi tolong jangan sedih seperti itu, aku merasa tidak enak." ucap perempuan itu dengan lembut

"kamu yakin? " laki laki itu memastikan dengan apa yang ia dengar tadi

"tentu saja. Tapi tidak untuk melakukan hal yang melanggar hak asasi manusia. " perempuan itu juga berjaga jaga. Bisa saja laki laki itu ingin macam macam

"baiklah, anda harus membantu ku terutama ibu ku untuk membuat kue dan berjualan kue. Bagaimana? Kamu mau? "

"menjual kue? " tanya perempuan itu heran, ia kira laki laki itu akan meminta sesuatu seperti uang ternyata perempuan itu salah besar

"ya" jawab laki laki itu singkat

"ya baiklah aku mau. Hanya satu hari kan? "

"satu minggu"

"apa?! Satu minggu? Apa kamu udah gila? Aku sibuk!!" ucap perempuan itu geram

Ouh... Jadi dia orang kaya, ya udah aku kerjai dia saja. Tidak masalah kan. Dia juga harus tau rasanya hidup susah. Batin laki laki itu

"ya sudah, kalo gitu biarkan saja kamu nyesel seumur hidup" ucap laki laki itu acuh

"huuff... Baiklah, saya mau tapi hanya jika saya tidak sibuk"

"oke... jadi besok sore datang lah ke cafe ini lagi, lalu kita laksanakan perjanjian ini"

"oke.. Aku pergi dulu, masih banyak yang harus aku kerjakan. Permisi" perempuan itu berdiri dan mulai berjalan pergi. Tapi sebelum perempuan itu mulai jauh, laki laki berdiri dan berbicara

"tunggu nona, siapa nama anda? " tanya laki laki itu

Seketika perempuan itu berhenti dan berbalik

"nama ku riana, Dan kau? " jawab riana yang berjarak 2meter dari laki laki tersebut

"gion" laki laki itu tersenyum

"ya sudah. Saya pergi dulu " perempuan itu kembali berjalan dan hilang di belokan pintu

"perempuan yang manis, selama seminggu nanti aku akan bersamanya. Semoga saja aku tidak jatuh cinta." ucap gion entah dengan siapa

Gion akhirnya duduk kembali pada kursinya dan melihat camera nya yang benar benar hancur...

Ayah, maaf kan aku. Ini hadiah terakhir untuk ku dari ayah. Tapi gara gara perempuan itu... Ya sudah lah, semuanya sudah terjadi. Batin gion

------------

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 12, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You're mineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang