"Hiduplah sesukamu maka sesungguhnya kamu akan mati. Cintailah sesuatu sesukamu maka sesungguhnya kamu akan berpisah. Berbuatlah sesukamu maka sesungguhnya kamu akan bertemu dengannya."
(H.R. Hakim)
******
Teman-temanku mengatakan bahwa jatuh cinta pada pandangan pertama itu sangat indah. Ya, itu memang benar. Aku pun telah membuktikannya.
Seseorang yang tak sengaja ku tabrak di lorong kampus saat itu mengajarkanku arti cinta yang sesungguhnya. Seseorang itu tidak lain adalah ketua BEM di kampus, Hikmah Andara Syahputra. Wajah yang tampan, tatapan yang teduh ditambah perangainya yang baik membuat setiap perempuan terpesona padanya. Bukan hanya itu, saat ia membacakan ayat suci pada acara gema ramadhan, suaranya terdengar merdu dan syahdu. Membuat desiran aneh dijantungku.
Tak kusangka pertemuan-pertemuan selanjutnya yang tak terduga menumbuhkan benih cinta diantara kami. Mungkin dialah jodohku ucap batinku. Aku percaya karena kakak sulungku, Anggrita Sabrina sudah 5 tahun ini menempuh hidup baru bersama cinta pertamanya. Bukan hanya kakakku, ayah dan bunda pun sama. Menurut bunda, ayah adalah cinta pertamanya saat bunda kuliah,begitu pun sebaliknya. Aku berharap kisah cintaku sama seperti mereka.
Harapan tinggalah harapan. Nyatanya tuhan tidak menakdirkanku untuk berjodoh dengannya.
Lalu apa yang bisa kulakukan saat ia telah dijodohkan oleh kedua orangtuanya dengan seorang wanita yang ternyata adalah sahabatku sendiri?
Sedih, kecewa, hancur semua melebur jadi satu.
Namun inilah skenario tuhan. Tidak ada yang tahu apakah rencananya. Mungkin tuhan tidak mengizinkanku dengan hikmah karena ada yang lain, yang lebih baik darinya.
Ku tulis sepucuk surat untuknya sebagai tanda perpisahan. Ku hapus kristal bening yang mengalir di pipi. Ku taruh surat itu didepan pintu rumahnya seraya berbalik tanpa menoleh kebelakang. Berjalan menuju tempat yang akan menjadi masa depanku.
" Terima kasih untuk hatimu yang telah memberi tempat untukku berlabuh. Meski hanya sesaat namun takkan pernah terganti.
Terima kasih untuk kesediaanmu yang bersedia menemaniku. Walau banyak yang mengatakan bahwa aku tak pantas untukmu.
Terima kasih untuk segalanya.
Terima kasih... karena kamu telah memberikan arti cinta yang sesungguhnya.Kisah kita akan ku simpan diruang hati. Menjadi memori yang tak terhapus waktu. Meski akan ada hikmah yang lain namun kamu tetaplah hikmah-ku..."
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
Hikmah untuk Cinta
Spiritual"Maafkan aku, aku bukanlah hikmah-mu. Aku yakin akan ada hikmah yang lain untukmu" -Hikmah Andara Syahputra- "Meskipun akan ada hikmah-hikmah yang lain, tapi kamu tetaplah hikmah-ku" -Cinta Ainura Savitri- **** Cinta Ainura Savitri, gadis berusia 18...