HuC : 1

25 2 0
                                    

"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk."

(Q.S. al-israa' : ayat 32)

*****

"Seluruh mahasiswa dan mahasiswi baru, harap berkumpul di aula kampus sekarang!"

Aku menghela nafas panjang saat mendengar panggilan dari kakak tingkat bahwa semua mahasiswa baru harus berkumpul di aula. Entah jam berapa ini yang jelas sebenarnya para mahasiswa baru saja beristirahat. Baru juga bentar ini udah dipanggil lagi. Mana pegel badan gerutuku.

Para mahasiswa yang lain pun sama, menggerutu sebal karena jam istirahat yang baru terpakai sebentar. Belum lagi jarak dari fakultas pertanian ke aula kampus yang lumayan jauh yang menambah waktu membuat para mahasiswa berjalan tergesa.

"Cinta, yaelah pelan-pelan napa. Kaki gue sakit nih. Mana lecet ni kaki."Andhita Veronica-sahabatku sedari SMA, mencoba menyamakan langkahnya, "Bukan gitu,dhit. Gue takut kena hukuman kek anak fakultas teknik. Gue males berurusan ma senior-senior itu."Aku terus berjalan tanpa menghiraukan gerutuan Andhita dan tidak sadar juga ada seseorang yang sedang berjalan berlawanan arah denganku.

"Cinta! Awas!"teriak Andhita.

Brukk

"Aww"Aku sambil mengusap bokongku. "Lo gak apa-apa,Cin?"Andhita khawatir sambil membantu berdiri. Aku mengangguk dan mendongakkan kepala untuk melihat siapa yang telah menabrakku.

Subhanallah... tampannya ciptaanmu..

"Kamu gak apa-apa,dek?" Aku mengerjap,terbangun dari lamunanku, "I-iya,kang. Sa-"

"Hikmah, lo dipanggil bu Mira di ruangannya. Maba biar Panji yang urus."ucap seseorang yang kutahu anggota BEM. Pria yang bernama Hikmah itu mengacungkan jempol seraya berlalu, meninggalkanku juga Andhita yang masih terpaku ketampanannya.

Hikmah...

Nama yang sangat indah..

Namun tak lama berselang Andhita menepuk pundakku,"Woyy.. ngelamun aja lo. Buruan!! Udah pada kumpul tuh."Andhita menunjuk gedung yang sudah mulai penuh dengan mahasiswa yang akan masuk. Aku mengangguk lalu kembali meneruskan perjalanan yang tertunda.

***

"Yeahh akhirnya selesai juga ospeknya. Pembelajaran... i'm coming."Aku tertawa melihat dia gembira bahwa ospek telah berakhir."Hei sejak kapan lo suka belajar? Pembelajaran di kampus ma SMA tuh beda"

Ia merengut, "Iya, lo bener juga ya. Yah..makin kesini makin susah aja" aku tersenyum, "Gausah dibuat susah segalanya. Jalani aja nanti juga terbiasa."

Langit telah menampakkan siluet senja nya yang indah. Pertanda bahwa sebentar lagi akan berganti menjadi gelap. Ospek telah berakhir lalu besok akan dimulai pembelajaran.

Lelah? Sudah pasti mengikuti ospek ini. Bertemu dengan kawan baru juga senior-senior yang tampan dan menyegarkan mata *upss.

Aku dan Andhita berjalan menyusuri lorong menuju gerbang utama,tempat dimana kami akan dijemput. Sekelebat kejadian yang tak terduga tadi membuatku tersenyum.

Hikmah...

Entah kenapa pria itu hadir dipikiranku. Jantung pun berdebar kencang saat menatapnya. Selain wajahnya yang tampan,senyumnya pun sangat menenangkan.

Astaghfirullah... sadar Cinta. Dia bukan muhrimmu ucap batinku. Astaghfirullah... Ku gelengkan kepala,mencoba mengenyahkan nama juga wajah rupawan itu dari benakku.

Hikmah untuk CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang