Matahari mulai memancarkan sinarnya pertanda hari telah berganti. Pagi itu di rumah keluarga Wallters, Sky terbangun karena ketukan yang diakibatkan oleh seseorang di balik pintu. Kini Sky merubah posisinya yang semula terbaring menjadi duduk di tepi ranjang, mencoba mengumpulkan serpihan nyawa yang mungkin masih berantakan di luar badannya. Suasana rumah Sky begitu sepi dan tenang, Sky hanya tinggal bersama beberapa ARTnya saja. Tanpa keluarga, iya benar tanpa keluarga.
Tak perlu waktu lama, 15 menit waktu yang di butuhkan sky untuk mempersiapkan dirinya untuk pergi ke sekolah.
"Ini non sarapannya"
"Makasih ya bi"
"Non mau minum susu atau jus?"
"Susu deh bi, sama aku mau minta tolong bawain jusnya di botol"
"Baik non, sebentar ya"
"Makasih ya bi"
Usai Sky menyantap sarapannya dia langsung berjalan menuju motornya yang sudah di siapkan.
"Ini non, motornya sudah bapak bersihkan" kata pria paruh baya itu.
"Ih pak padahal motornya gak kotor loh. Tapi makasih ya pak, Kay berangkat dulu" dengan sopan Sky berpamitan kepada pria itu.
Sky menyematkan sebuah earphone di kupinya ketika ia akan memakai helm, ini adalah kebiasaan buruknya, ia selalu mendengarkan lagu dengan volume kencang ketika sedang berkendara yang terkadang membuatnya tidak bisa mendengar klakson dari pengendara lain. Jangan di contoh ya teman teman, kecuali kalau kalian mengontrol volumenya.
Tak butuh waktu lama sekitar 20 menit Sky sampai di sekolahnya. Hari ini adalah hari selasa, dimana sesuai jadwal yang sudah di terimanya bahwa hari ini dia mendapatkan pelajaran Olahraga di jam kedua.
Lalu jam pertama dimulai.
"Selamat pagi anak anak" kata seorang guru yang baru saja masuk kedalam kelas.
"Pagi pak" balas semua siswa yang ada di kelas
"Baik hari ini bapak akan ....... " sambungnya lagi sambil memulai untuk memberikan segudang materi.
Di salah satu kursi paling belakang terlihat seorang gadis mendudukan pantatnya dan bertopang dagu diatas meja merasa tidak peduli akan guru yang sedang mengajar di kelasnya. Matanya tertuju kepada satu sosok laki laki yang sedang berada di lapangan. Dengan kurang ajarnya dia membuka kemejanya sehingga terlihat kaos yang ia kenakan di dalam kemejanya. Laki laki itu tengah bermain basket bersama teman temannya, menampakan Abs yang sedikit terlihat ketika laki laki itu hendak men-shoot bola basket yang membuat pandangan gadis terkunci.
"Sky wallters" panggil guru itu yang melihat sedari tadi Sky tidak memperhatikannya, namun sang empu masih asyik memperhatikan laki laki itu yang ridak lain tidak bukan adalah Aslan.
"ALEANA SKY WALLTERS" teriak guru itu yang kemudian membuat Sky sedikit tersentak.
"I-iya pak" sahutnya
"Kamu ini tidak memperhatikan saya. Coba ulang apa yang bapak sampaikan tadi" Guru itu memerintah Sky
Bukan hal sulit untuk menerima tantangan guru sejarah itu dengan lantang Sky dapat mengulang kembali apa yang di jelaskan oleh guru itu padahal Sky tidak mendengarkan sama sekali.
"Untung kamu pandai, jadi bapak tidak akan menghukum kamu. Tapi Nona Sky, lain kali tolong perhatikan saya" balas guru itu.
Sky tersenyum menang.
》》》》
"Sini passing" ucap Gilang
"ASLAN SHOOT" teriak Arez yang ikut menonton.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASLAN ; si Ketua Geng
Teen FictionASLAN Galana Putra dan Aleana Sky Wallters salah satu siswa populer SMA ANGKASA. Perempuan yang akrab dipanggil Sky itu tidak tahu kalau pertemanannya membawa dia masuk ke dunia geng motor. THE AODRA, satuan geng motor terkenal yang berada di dalam...