Enam

52 4 0
                                    

Setelah teriakannya yang membuat semuanya bingung Sky baru menyadari bahwa tindakannya tadi itu sangatlah bodoh.

"Lo ngapain pake teriak siiih?" tanya Devina yang tengah bersembunyi di balik tubuh Sky.

"Gatau, refleks"

"Lo gausah pegang pegang kita ya! Awas lo macem macem" Ancam Sky.

Sky tidak tau apa yang harus dilakukan, bukannya tidak bisa berkelahi tapi saat ini posisi Sky dan Devina terkepung. Mereka dihadang oleh 6 orang pria tidak dikenal.

"Jadi lo ceweknya Aslan?" Tanya salah satu dari mereka

"B-bukan" Jawab Sky pelan

"Iya! Dia ceweknya Aslan, lo semua jangan macem macem ya atau Aslan akan ngehajar lo semua" Sambung Devina.

Mata Sky membulat dia tidak menyangkan kalau Devina akan mengatakan hal seperti itu.

"Boleh juga Aslan seleranya"

"Jaga ya mulut lo"

"Gue penasaran, reaksi Aslan gimana ya kalo tau ceweknya gua ganggu, dan lo..." pria itu menatap Devina "lo bukannya ceweknya Arez?"

Devina semakin panik karna dia tidak menyangka kalau pria itu masih mengingatnya.

"Lo ga inget gue Dev? Glen kalo lo lupa"

"BANGSAT LO! JANGAN SENTUH CEWE GUA"

Terdengar suara teriakan yang begitu keras. Kalian mengharapkan kalau itu Aslan? Bukan! Yang berteriak itu Arez.

"Pahlawan kita dateng nih" ucap Glen.

Segera mereka memposisikan dirinya untuk berkelahi sementara itu Gio dari arah belakang menghampiri Sky dan Devina.

"Ayo Kay kita cabut"

"Lo bawa Devina pergi dulu deh, kasian dia ketakutan banget"

"Terus lo?"

"Gua mau olahraga sedikit" ucap Sky

Gio menarik lengan Devina segera menjauh dari sana sementara Sky bersiap untuk berkelahi.

"Gaakan gua biarin lo kabur setelah bikin temen gua takut" ucap Sky marah

Mereka berkelahi. Sky yang sudah punya keberanian karna ada yang membantunya sudah tidak pandang buluh lagi. Meskipun dia perempuan satu satunya disana hal itu tidak menjadi alasan.

"Berani juga lo"

"Gausah banyak bacot sini maju"

"Gue ga lawan cewe"

"Cih, lemah"

Satu pukulan melayang. Sky sudah tidak bisa menahan emosinya. Mereka terlalu merendahkannya.

Melihat Sky berkelahi membuat Aslan mengangkat senyumnya. Dia tidak menyangka bahwa Sky seberani itu dan selihai itu untuk berkelahi. Aslan seperti menemukan partner untuk menyerang. Perasaannya terhibur.

"Maju lo bangsat!" teriak Arez

Jumlah antara Mars dan Aodra seimbang, masing masing satu lawan satu. Suasananya sangatlah kacau, umpatan saling keluar dari mulut masing masing, beberapa pukulan pum sempat terdengat sangat kencang. Tak lama, Mars berhasil dilumpuhkan, satu persatu mulai tumbang. Arez dengan amarahnya masih menyerang satu orang yang sudah terjatuh namun berhasil dihentikan oleh Aslan.

"Mundur! Mundur!" Teriak salah satu anggota Mars

Satu persatu dari mereka berlari menjauh sementara Sky belum cukup puas melampiaskan amarahnya namun apa boleh buat anggota Mars sudah babak belur, untuk bisa berlari pun sudah untung.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 28, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ASLAN ; si Ketua GengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang