Chapter 4

507 54 7
                                    

Pukul 13:00

"Hyung, ayah beneran jemput tepat waktu gak ya?" tanya lirih Seonho

"Tenang anak manis, ayah kan laki-laki dia pasti tepatin janji" sambung Seongwoo

Terdengar bunyi klakson mobil dari arah gerbang

"Wah wah tuan Kang sepertinya semangat sekali ya" pekik Seongwoo

"Ah, aku mau menepati janji Hyung" jawab Daniel

"Ayo masuk ke mobil" lanjut Daniel

Disepanjang perjalanan, semua nya diam. Sepi. Daniel yang fokus menyetir mobil dan Seongwoo yang dari tadi mengusak-usak rambut Seonho yang sudah tertidur dimobil

Setibanya di Restoran tempat mereka makan siang

Pelayan Restoran menghampiri ketiga orang itu

"Permisi ada yang bisa dibantu? Mau pesan apa?" tanya Pelayan Restoran

"Saya pesan steak ayam gak pake lada ya mbak sama jus jeruk satu es nya sedikit aja" mulai Seonho

"Saya Nasi Goreng spesial  satu sama jus semangka satu" pesan Seongwoo

"Ah nasi goreng sama jus semangka nya dua ya mbak" lanjut Daniel

"Baik silahkan ditunggu"

"Hei kau ternyata juga suka jus semangka"

"Ah iya hyung, aku suka sekali"

"Kukira hanya aku orang aneh karena suka jus semangka, haha"

Mereka tertawa bersama dengan obrolan mereka sampai pesanan makanan mereka datang

"Silahkan makanannya"

"Yeayyyy makan makan makan" Seonho yang girang

Saking asiknya makan, bibir Seonho penuh bumbu steak ayam

Daniel mengambil tissue dan mengusapkan nya pada bibir Seonho, tapi..

Tiba-tiba ada tangan orang lain juga yang ikut mengusapkan tissue pada bibir Seonho

Ya. Itu Seongwoo. Mereka terdiam sebentar. Sampai akhirnya

"Ayah.. Hyung.. Ehem.."

"Eh.." kaget Seongwoo dan Daniel

Akhirnya mereka mengakhiri makan siang mereka

Entah apa yang terjadi pada Daniel, dia masih normal, tapi berbeda saat lihat Seongwoo. Pancaran senyum indah dari wajah Seongwoo seperti membisikkan kata-kata lain pada telinga Daniel

Sesampainya dirumah Daniel

"Nah Seongwoo, ayah kerja lagi ya, jangan merepoti Hyung ya yang akan menjagamu"

"Siap Ayah! Seonho janji"

"Hyung titip Seonho ya"

"Siap Tuan Kang"

"Ah apa-apaan sih Hyung. Panggil Daniel saja cukup"

"Kau membayar ku, dan aku harus menghormatimu bukan?"
"Apa sih Hyung ini, biasa saja ya Hyung"

"Okelah, selamat bekerja Daniel"

Ucapan semangat dari Seongwoo menghantarkan kepergian Daniel menuju tempat kerjanya. Entah kenapa Daniel menjadi dua kali lebih bersemangat untuk bekerja setelah mendapat ucapan semangat dari Seongwoo.

"Hyung..Hyung" Panggil Seonho sambil menarik baju Seongwoo yang sedang melamun

"Eh Seonho, maaf maaf, hehe.."

Akhirnya mereka masuk kedalam rumah.

"Cih.."

Decihan dari anak laki-laki berbadan tinggi itu terdengar sangat nyaring, sampai-sampai orang-orang disekelilingnya pun dapat mendengarnya

"Kenapa dia lagi dia lagi yang harus menganggu"

Guanlin ya itu Guanlin. Dia terus berjalan sambil menendang-nendang batu kecil yang ada di jalanan.

Guanlin pulang sendiri. Karena tadi dia berbohong kalau dia ada jadwal basket, padahal sebenarnya tidak ada jadwal latihan hari ini tapi dia harus rela berbohong agar tidak bertemu dengan anak ingusan itu. Membayangkan nya saja sudah geli, apalagi dia harus ikut sama Hyungnya untuk menemani anak ingusan itu.

Sebenarnya apa yang terjadi pada Guanlin? Apa yang membuatnya begitu membenci Seonho? Dia mengacak-acak rambutnya kesal memikirkan hal itu.

"Arghhhh dia lagi dia lagi. Kenapa dia tiba-tiba muncul dipikiranku!" geram Guanlin

Akhirnya dia sampai di rumah hyungnya dia langsung masuk kedalam kamar dan membuka baju langsung saja dia merebahkan tubuhnya diatas kasur.

Dia lebih memilih untuk tidur daripada pusing memikirkan anak ingusan itu.

.
.
.
.
.

To be continue
.
.
.
.
.
.
.
.

Maaf ya readers, terhalang buat update chapter selanjutnya soalnya sibul bikin tugas ospek.
Mungkin next chap mau update alasan Guanlin benci sama Seonho :3 tapi mungkin lo yaa kita tak tau juga mood author seperti apa :3
Maaf ya kalau ceritanya aneh

Vote+comment ya, saranghae💕💕

Satu Nama?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang