03 - Game Adalah Segalanya

880 58 5
                                    

03 - Game Adalah Segalanya

Hari ini, 'Game Adalah Segalanya' Menuju Hari Esok dan GOL!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

.............................................................

Sakurai

Kemarin malam aku dan Wakabayashi jalan jalan ke suatu tempat yang ternyata adalah Pantai. Aku senang sekali diajak berduaan dan Wakabayashi adalah Type yang Setia. Tsubasa yang bilang. Buktinya sudah entah berapa tahun kami berpisah, Wakabayashi masih setia menunggu. Mungkin aku adalah orang yang terlihat tidak suka menunggu, sesungguhnya aku suka menunggu. Apa lagi yang kutunggu adalah orang yang disayangi.

Okay, aku, Sunny, dan Rainy berencana untuk keluar rumah. Ya, kami akan ke Grand Mall. Sungguh aku tidak peduli jika ada Salah satu Nyamuk itu. Aku sudah siap dengan Pisau, Linggis, Belati perak, Pistol, Pisau Buah, dan Silet. Aku menyimpan semua barang itu dalam tas. Grand Mall tidak diperbolehkan membawa hewan. Jadi, mereka berdua harus jaga diri di rumah.

"Sakurai, kamu mau cari apa disana?" Tanya Rainy. "Apa ya? Mungkin Ikan untuk mu dan Makanan Burung Pipit. Setelah itu, aku akan membeli Kartu baru. Mungkin, aku mendapatkan kartu itu. Oh iya, jaga rumah baik baik. Aku dapat firasat kurang enak. Ngomong Ngomong, aku perlu pakai baju apa ya?" Tanya diri ku pada Rainy dan Sunny. Rainy dan Sunny langsung menunjuk Setelan Fresh dan Sporty.

Seperti cowok? Memang ku sengaja kan begitu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti cowok? Memang ku sengaja kan begitu. Tidak boleh ada yang tahu bahwa Psikopat berjalan di daerah Jepang. Aku Psikopat? Bukan, malahan dikirain Psikopat kalau berjalan bawa Tas yang berisikan senjata tajam dan senjata api. Pistol itu sebenarnya Pistol yang ku dapatkan dari Seorang Pencuri. Kok bisa?

Begini...

Flashback...
Aku berjalan menuju Bank ATM. Nah, pas kesana aku dapat uang transfer dari Bunda dan Ayah. Tiba tiba...

"Hey, Cewek. Serahin lu punya duit!" Seorang Abang todong Pistol ke aku.

"Iya, Bang. Yang penting saya enggak diapa apain. Nih duit nya." Aku kasih deh tu duit.

"Wah, banyak juga lupa punya duit."

"Bang, Enggak mau ngopi dulu?" Tanya ku.

"Enggak. Nanti lu malah minta traktir sama gue yang ada duit." Jawab Abang itu.

"Ya udah, Kasihin Saya dong Pistol nya. Nanti Saya jual, nanti hasilnya saya mau nabung bang. Boleh ya? Abang kan punya banyak duit. Saya aja enggak punya duit. Boleh ya?" Pinta ku.

"Iya deh, ingat duit nya ditabung!" Akhirnya si abang kasih deh. Kemudian aku sudah berdiri disamping nya dan Pistol ku todong ke Kepala si Abang.

"Bang, Kasihin semua Duit Abang atau Kepala Abang yang hilang." Ancam ku.

Beberapa lama setelah di palak...

New Game [Diabolik Lovers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang