Chapter 1

314 45 6
                                    

"ma..." ucap seorang laki laki kepada wanita paruh baya yg sedang menyendokkan nasi kedalam piringnya. Laki laki itu bernama longguo, Jin Longguo

"hm?" ucap wanita paruh baya itu yg merupakan ibunya, masih sibuk menyendokkan beberapa lauk kedalam piring anak semata wayangnya itu.

"aku ingin pergi kekorea" ucap longguo pelan. Bahkan saking pelannya hampir terdengar seperti bisikan.

"apa? Kau tadi bilang apa?" ucap wanita paruh baya itu terkejut. Dia ingin memastikan kembali dengan yg ia dengar dari mulut anaknya itu.

"aku ingin pergi kekorea ma" balasnya malas. Dia tidak peduli ibunya akan setuju atau tidak dengan rencananya ini. Niatnya  sudah bulat. Dia sudah memikirkannya dari jauh jauh hari. Walaupun dia tidak sampai hati meninggalkan orang tua satu satunya yg ia punya, ya  longguo hanya mempunyai satu orang tua yaitu ibunya seorang. Bukan, longguo bukanlah anak yatim, karena sebenarnya ayah longguo masih hidup hanya saja ayah longguo sudah lama pergi meninggalkan mereka berdua, dia lebih memilih wanita lain dan pergi begitu saja meninggalkan mereka berdua, saat itu usia longguo sendiri masih berumur 5 tahun.

-Flashback-
Seorang laki-laki terlihat tengah sibuk mengemasi barang barangnya kekoper, memindahkan semua baju yg ada dilemarinya kedalam koper besar miliknya. Sementara wanita disebelahnya tidak henti hentinya menangis dan memegang lengan lelaki itu berharap ia dapat menghentikannya.

"kumohon jangan pergi" ucap perempuan itu masih berusaha membujuk laki laki dihadapannya.

"lepaskan" ucap laki laki itu menepiskan tangan istrinya dengan kasar "aku sudah tidak tahan lagi dengan sifatmu itu, kau selalu mengeluhkan ini itu. Selalu saja setiap pulang kerja kita bertengkar. Aku sudah lelah hidup denganmu Youzhi" maki laki laki itu dengan nada tinggi.

"maafkan aku. Aku... aku janji akan berubah. Maka dari itu kumohon jangan pergi" jawab wanita itu memohon. Laki laki itu tidak peduli ia bahkan jalan keluar membawa koper besarnya kejalan raya dan menyetopkan taxi dan pergi begitu saja membiarkan istrinya yg menangis sesenggukan.

Sementara longguo kecil yg berada didalam kamar berdiri mematung sambil menangis memegang boneka kelincinya. Mendengarkan orang tuanya bertengkar seperti itu membuat hatinya sakit. Ia tidak bisa melakukan apa apa ia tidak bisa menahan ayahnya ia terlalu takut membuka pintu kamarnya. Ia hanya bisa mendengarkan pertengkaran orang tuanya tanpa bisa melakukan sesuatu.

-End Flashback-

"ah maksudmu kau ingin pergi liburan kekorea? Dengan temanmu?" jawab wanita itu berusaha mencerna perkataan longguo

"bukan liburan ma. Tapi aku akan berada disana dengan waktu yg cukup lama" wanita itu diam memandang dengan serius muka anaknya  menunggu penjelasan lebih darinya.

"aku mendapat beasiswa, program double degree di Korea" jelas longguo, ya asal kalian tau saja dulu waktu SMA longguo sering mendapat ranking 1 bukan hanya ranking 1 dikelas tapi ranking satu dalam satu angkatan bahkan dia sering memenangkan lomba olimpiade antar sekolah, yaps longguo memang memiliki otak yg luar biasa encer

"tapi...." Ucap wanita itu ragu. Dia masih belum rela melepaskan anak satu satunya itu jauh jauh darinya. 

"ma..." Ucap longguo tersenyum sembari menggemgam tangan ibunya dengan lembut memberi syarat pada ibunya untuk tidak mengkhawatirkannya. "untuk biaya mama tidak perlu ambil pusing karena semua biaya sudah ditanggung oleh pihak kampus. Dan untuk kebutuhan sehari hari aku akan mencari kerja paruh waktu nanti disana. Jadi boleh ya?" lanjut longguo.

"hm baiklah. Apapun yg terbaik untukmu"

"xie xie ma..." senyum longguo lebar. Ia tidak menyangka membujuk ibunya ternyata tidakllah sulit seperti yg dibayangkannya

Sementara segini dulu ya. Chapter selanjutnya gue usahain lebih panjang deh hehe.
Sebenernya gue sendiri ga yakin sih dicina ada program dual degree kekorea apa ga. Cuma yaudahlah ya anggap aja ada gt

Buat yg nungguin sihyun. Ntaran ya gue keluarinnya. Mau cerita tentang yongguknya dulu nih. Semoga ada yg suka...

Kim BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang