Bab 1

6.9K 334 47
                                    

Gilang mendorong pintu rumahnya hingga terbuka kemudian masuk dan menutupnya kembali.

Melihat situasi rumahnya yang tampak sepi bak tidak ada penghuni akhirnya Gilang berteriak "Assalamualaikum Mah.. Pah.. anak kesayanganmu pulang..."

Shireen ibunda Gilang yang mendengar anaknya berteriak-teriak langsung mencuci tangan dan keluar dari ruang masak "Waalaikum salam, kamu ya masuk ke rumah teriak-teriak udah kayak di hutan aja."

"Hehe maaf Mah" katanya di iringi senyuman kecil.

Pandangan Gilang menjelajahi seisi ruangan, sosok yang dicarinya ternyata tidak ada "Papah mana Mah?" Tanya Gilang.

Shireen menghembuskan napas pelan sambil melirik jam dinding "Kamu ini udah kayak anak baru aja dikeluarga ini, ya Papah belum pulang lah."

Gilang menepuk dahinya pelan "oh iya lupa."

"Tumben pulang cepet, kenapa?" tanya Shireen.

"Nggak tau juga kenapa tiba-tiba pulang cepet. Yauda Gilang ke dapur dulu ya, mau minum." Tanpa menunggu jawaban dari Mamahnya, Gilang langsung ke dapur.

Shireen menaikan alisnya sebelah heran "minumnya banyak banget, emang tadi pagi ngga bawa minum?."

Gilang melirik mamanya yang tampak bingung "bawa, cuma abis."

Shireen mencuci tangannya dan langsung melanjutkan pekerjaan masaknya yang tadi sempat tertunda "Makanya next time kalo ada latihan kamu bawa minum yang satu liter kan kita punya botol minum yang sebesar satu liter."

"Berat tas Gilang dong Mah, mending kalo abis aku beli aja cuma tadi warungnya udah tutup jadi terpaksa deh nggak minum," kata Gilang sambil berjalan keluar dari dapur.

"yauda aku ke kamar dulu ya Mah." lanjutnya lagi dan langsung menghilang dari hadapan Shireen.

📚📚📚📚📚

Rama melirik Gilang yang baru saja masuk ke kamarnya "Tumben lo pulang jam segini."

"Iya, pelatihnya lagi jinak." ujar Gilang asal ceplos sambil meletakan tas ransel yang biasa ia pakai dibawah meja belajarnya.

"Gilaa, di kira pelatih lo Harimau apa ck!" Kata Ka Rama masih fokus dengan handphonenya.

Gilang tidak menggubris apa kata Kakanya tadi sebab baginya hal tersebut tidak penting untuk di perpanjang, ia langsung mengambil pakaian yang ingin ia pakai saat ini dan langsung pergi kekamar mandi yang berada didalam kamarnya itu.

Setelah lima belas menit menit di dalam kamar mandi akhirnya Gilang keluar juga dengan tampilan rambut yang basah akibat air dengan tubuh yang sedikit lebih segar dari sebelumnya, ia lalu meletakan handuk didepan kamar mandi dan kemudian duduk dibawah kasur tepatnya diatas karpet yang sudah disediakan dari semenjak Gilang dan Kakanya menempati kamar tersebut.

Gilang mengambil peralatan game playstation dari lacinya "Bang main playstation yu, yang kalah harus ikutin mau si pemenang apapun itu kalo takut berarti lo cemen ck!"

"Nantangin nih bocah, ayo siapa berani" ujar Rama dengan nada (sok) jagoan. "eh maksudnya ayo siapa takut" ia meralat ucapannya tadi.

PMR vs PRAMUKA (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang