1. Meet

196 11 2
                                    

Bel pulang sekolah berbunyi dengan nyaring di lantai 2 SMA MERAH PUTIH. Terlihat dari lantai 2, siswa siswi dari kelas MIA maupun IPS berhamburan keluar dari kelas menuju parkiran. Namun, tidak semua, salah satunya, Gea. Gadis itu berjalan dengan santai saat koridor dan tangga lantai 2 sepi dari para siswa dan siswi kelas 11.

Gea menyumpal kedua telinganya dengan headphone putih kesayangannya ketika sampai di gerbang depan. Alasannya simple, 'berisik', just it. Ya memang saat jam pulang sekolah berbunyi dan para siswa berhamburan keluar sekolah, gerbang adalah tempat paling berisik yang berisi gosip dan bunyi knalpot sepeda motor. Itu sangat mengganggu.

Tak butuh waktu lama Gea sampai di tujuan awalnya. Kedai Ice Cream Rainbow. Ya, sebuah kedai favorit Gea sejak masa SMP. Dia bahkan kenal dengan sang pemilik kedai karna terlalu sering datang dan akhirnya mereka menjadi teman.

"No, David ada?" Tanya Gea saat di kasir menyakan sahabatnya kepada Arno. Pemuda itu terlonjak kaget. Dia mendongakkan wajahnya kearah depan lalu tersenyum.

"Ada kok, Ge, gue panggil bentar. Lo tunggu ditempat biasa aja, ok?" Gea hanya mengangguk seruju lalu beranjak meninggalkan meja kasir.

'11'

Nomor yang tertera dimeja itu membuat Gea mendudukkan dirinya disana. Menunggu.

"Lo dateng Ge"

Gea mendongakkan wajahnya dari hp yang berada digenggamannya. David.

"Iyalah, kan lo katanya mau ngomong sama gue? Gimana sih!" Jawab Gea judes

"Oh iya sih, Eh bentar, lepas tuh masker 'jelek' lo dulu" Ucap lelaki tampan itu judes sambil menggapai masker milik Gea lalu dilepaskan olehnya.

"Okay, jadi gini, gue ada kabar gembira, ng.. Lo tau Anatasha Valerie? Cewek di sekolah gue yang pindah dari Surabaya, gue pernah cerita ke lo kan?, pas lo masih kelas 2 SMP, inget?" Gea hanya mengangguk sebagai balasannya.

"Gue sama dia udah jadian" Seru David girang.

"Oh, gitu, selamat" Balas Gea datar. Bukan karena jealous melainkan biasa aja.

"Udah? Gitu aja? Masa tanggapan lo cuman itu? Atau jangan jangan lo suka sama gue ya?" Ucap David jail.

"Ya gak lah, lo tau kan gue-"

"Iya gue tau kok, gue cuman bercanda, lo tenang aja" Potong David lalu melirik jam tangannya.

"Oh my, gue ada janji sama Ana, tapi lo gimana? Gue gak e-"

"Gue gapapa, gue masih pengen sendiri disini, lo temuin deh si Ana" Gea memotong ucapan David yang merasa tak enak karena meninggalkannya sendirian.

'Lo pikir gue anak TK apa yang harus di tungguin kemana mana? Dasar aneh' Gerutu Gea dalam hati.

"Oke deh, gue duluan ya, gue gratisin khusus hari ini buat lo" Cengirnya lalu melangkahkan kaki meninggalkan meja nomer 11 kearah pintu keluar.

Gea mengangkat tangan kanannya memanggil pelayan kedai.

"Gue pesan Ice Cream yang biasanya sama Cheese Cake, tagihannya masukin ke David aja, dia yang bayar" Ucapku ke Bella, salah satu pelayan yang juga lumayan dekat denganku.

"Oke, siap"

***

"Bang, El mau ice cream, anterin ayo" Rengek seorang bocah kecil yang terus menarik ujung kemeja sekolah Aldrich. Elrich, adik kecil kesayangan Aldrich yang berumur 5 tahun.

Way Back Home Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang