2. Nice To Meet You, My girl

18 3 0
                                    

Happy Reading yaa

Awas typo bertebaran

"Bang Al, bang Al" dua tarikan pelan diujung kemeja flanel lelaki dingin yang sedari tadi menatap pintu yang telah menghilangkan perempuan tadi dari pandangannya.

Melirik sekilas.

"Hm?" deheman singkat membuat El merengut.

"Pulang yu bang, El udah kenyang nih, El ngantukkk" manja El.

Tanpa kata, Al berdiri dari duduknya lalu berjalan ke kasir. Dari belakang, El mengikutinya dengan langkah pelan bahkan beberapa kali hampir terjatuh.

Berhenti tepat di belakang lelaki jangkung tersebut tanpa mengucapkan satu kata pun.

Al berbalik setelah membayar pesenannya. Tapi-

JDUG

"astaga nih bocah nyusahin banget, pake ketiduran segala".

Yap. Al menabrak El yang sedang tidur dalam posisi berdiri. Memamg kebiasaan bocah riang itu setelah kenyang pasti akan tidur, dimanapun dan bagaimanapun posisinya.

Mendengus pelan lalu menggendong bocah itu keluar kedai.

---

Langit sore mulai memenuhi setiap relung kota ini. Cahaya terik matahari menusuk mata setiap pengendara maupun pejalan kaki yang menuju kearah barat.

"Geo mana sih, lama banget elah" gerutu cewek berambut panjang yang masih setia menggunakan masker meskipun tidak ada satu orang pun yang ada di sekitarnya.

kakinya bergerak gerak untuk membunuh kebosanan yang melanda. Matanya mengedar kearah ruko ruko tak terpakai di seberang jalan. Dia teringat suatu hal saat melihat sebuah gedung yang tak terpakai.

"Sekarang keadaannya gimana ya? Apa masih melakukan hal bodoh itu? Awas saja, saat aku tau dia masih melakukannya, habis si brengsek itu ditanganku"

Tangannya mengepal seiring dengan rahangnya yang mengetat.

"Brengsek" umpatnya pelan. Tangannya memijat dahinya pelan, pening melandanya. Hal ini memang sering terjadi apalagi saat memikirkan si Brengsek itu.

Drrt

Leon is Calling ...

Berdecih pelan lalu mengangkat telpon tersebut.

"Hm?" Gumam Gea. Sebelah tangannya menata rambutnya yang berantakan karena hembusan angin sore.

"Lo dimana? Gue Jemput"

Melepas Smartphone nya dari telinga lalu melihat caller id nya. Alisnya mengangkat sebelah.

"Tumben" Lalu menempelkannya lagi pada telinga.

"Halte deket Kedai nya David"

"Oke, tunggu gue, Geo lagi otw ke markas" Sambung suara yang berada di seberang telepon.

"Hm" Lalu Tut.

Kembali menyumpal airpods dikedua telinganya untuk memecah keheningan disekitarnya. Kakinya masih bergerak gerak pelan. Matanya memandang langit sore lalu beralih ke jalan raya yang nampak padat karena jam pulang orang orang bekerja.

Tak lama berselang, suara gerungan motor terdengar dari radius 50 meter. Suara knalpot yang dihasilkan sedikitnya mengganggu orang orang disekitarnya tapi sang pengendara tidak berpikir demikian, yang penting keren dan bisa melaju kencang, ya tidak masalah. Peduli setan dengan pandangan orang lain. Ini hidupnya man!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Way Back Home Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang