Kata orang lain, hujan adalah anugrah yang Tuhan berikan pada makhluk-Nya.
Kata orang lain, hujan adalah melodi yang mampu menenangkan hati siapa saja yang mendengar rintikannya.
Kata orang lain -lagi-, hujan adalah penghapus tangis bagi yang merasakan tetesannya.
Namun bagiku hujan adalah perenggut dirimu dari sisiku untuk selamanya.
Aku benci hujan!
∞∞∞∞∞∞
Terdiam lagi bersama tangis langit yang enggan untuk terhenti, bulir-bulir yang berjatuhan teratur menimbulkan gemericik melodi yang membisikkan nada sendu dalam bilik hati seseorang yang tengah berdiri di koridor sebuah sekolah menengah atas. Ia tak sendiri, beberapa orang di sana melakukan hal yang sama, yaitu menunggu langit menghentikan tangisnya dan kemudian kembali ke tempat masing-masing.
Helaan napas terdengar beberapa kali hingga lelaki dengan seragam sekolah itu kembali masuk ke dalam kelasnya, berharap hujan segera terhenti agar dirinya bisa segera pergi dari sana.
Lelaki itu -Kim Taehyung- menarik ponselnya dari saku lalu menggeser layarnya, namun tak lama setelahnya lelaki itu terdiam kaku, pandangannya terkunci pada satu kontak yang ingin ia hubungi. Dirinya merasa ragu untuk menekan tombol panggilan kontak dengan nama -Seokjin hyung- itu, ketakutannya adalah mendengar penolakan dan kata-kata sarkas yang mampu merobek hati untuk kesekian kalinya.
Lelaki itu akhirnya menutup layar dan kembali memasukkannya, menolehkan kepala menatap hujan yang kini perlahan mereda. Namun tetap saja, Taehyung belum beranjak. Yang ia inginkan, butiran itu benar-benar tak tampak lagi dan matahari kembali tersenyum setelah bersembunyi cukup lama.
"Belum pulang?"
Taehyung menoleh ke belakang menatap lelaki sepantaran dirinya yang seperti baru saja terbangun dari tidur, matanya yang sipit semakin menyipit lalu kemudian dia menguap lebar. Lelaki itu menoleh ke arah jendela lalu kembali menatap Taehyung.
"Hujannya sudah mulai reda!"
"Aku akan menunggunya sampai berhenti!"
Jimin mengernyitkan dahinya, "Takut sakit? Manja sekali kau ini!"
Taehyung hanya tersenyum canggung tak membalas perkataan lelaki itu, ia hanya membiarkan lelaki itu pergi begitu saja meninggalkannya sendiri di kelas bersama rintik hujan yang mulai malu-malu.
::Rain::
Dan hujan mengingatkanku pada dirimu
Juga kesakitanmu
Hujan pula yang mengingatkanku
Tentang betapa jahatnya aku
"Baru pulang jam segini?" suara bernada sinis itu kembali terdengar.
Taehyung menoleh menatap lelaki yang kini bersedekap dengan tatapan tajam. Amat tajam hingga mampu menusuk perasaan Taehyung sedalam-dalamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain ✅
Fanfiction[BROTHERSHIP FANFICTION] Kata orang lain, hujan adalah anugrah yang Tuhan berikan pada makhluk-Nya. Kata orang lain, hujan adalah melodi yang mampu menenangkan hati siapa saja yang mendengar rintikannya. Kata orang lain -lagi-, hujan adalah penghapu...