::Rain::
Jika Tuhan menghukumku karena telah menyia-nyiakanmu
Maka Dia telah berhasil
Aku telah hancur –teramat sangat
.
.
.
Mata itu masih memandang sosok lelaki yang tengah terbaring dan dikelilingi oleh beberapa orang yang terlihat panik di sekitarnya, ada seseorang yang tampak menelpon dan ada pula yang memberikan CPR kepada lelaki itu.Seokjin sendiri masih tak bergerak dari tempatnya, bahkan selangkah pun tidak sama sekali. Namun pandangannya tetap ke sana, entah dalam perasaan seperti apa.
BUGHH
Lelaki terhuyung jatuh ke belakang, tanpa ia duga satu pukulan melayang ke pipinya dan meninggalkan lebam di sana. Seokjin mendongak menatap Yoongi yang kini mencengkram kerah bajunya dengan tatapan emosi.
"Apa yang kau lakukan sekarang?" tanya Seokjin santai sedang Yoongi menggeram kesal.
"Harusnya aku menanyakan hal itu, brengsek!"
Seokjin berdecih pelan dan berusaha terlepas dari Yoongi namun cengkraman lelaki itu sangat kuat, "Apa maumu?"
"Aku tidak menyangka kau benar-benar orang paling pecundang yang pernah aku temui. DI SANA ADIKMU SEDANG SEKARAT DAN KAU HANYA MELIHATNYA SAJA!"
Teriakan Yoongi benar-benar membuat seluruh perhatian terarah pada mereka, Seokjin menoleh ke kanan dan kiri lalu mendesah kesal, "Kau ingin mempermalukanku?"
"Ah, jadi kau takut reputasimu rusak? KAU TAKUT REPUTASIMU RUSAK DIBANDING MELIHAT ADIKMU MATI?"
Seokjin mendorong Yoongi kasar dan segera beranjak berdiri, kini gilirannya yang mencengkram kerah baju lelaki itu dengan mata berkilat emosi.
"Sudah ku bilang berhenti mencampuri urusanku!"
Yoongi menggelengkan kepalanya tak percaya dengan sikap Seokjin, "Kau bukan manusia! Kau tak punya perasaan!" lelaki itu memegang tangan Seokjin berusaha melepaskan diri, "Ikut denganku!" ujarnya menarik Seokjin.
"Yak apa yang kau lakukan?"
Ambulans akhirnya datang, paramedis mulai mengangkat tubuh Taehyung dan dengan cepat Yoongi membuat Seokjin ikut dalam mobil ambulans itu.
::Rain::
Sampai kapan kau akan membuang pandangan?
Apa sampai kau benar-benar tak bisa melihatnya -lagi?
Lelaki itu tampak berdiri di ujung koridor, sebuah headset terpasang di telinganya dan pandangannya tak menoleh sedikit pun ke ruang UGD di mana adiknya sedang berada dalam keadaan hidup dan mati. Ia hanya sibuk dengan dirinya tanpa memedulikan apapun yang ada di sana.
Seokjin tiba-tiba saja mendesis kesal karena benda yang menempel di telinganya ditarik paksa, lelaki itu menoleh menatap Yoongi sinis.
"Apa lagi?" Seokjin menggerutu kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain ✅
Fanfic[BROTHERSHIP FANFICTION] Kata orang lain, hujan adalah anugrah yang Tuhan berikan pada makhluk-Nya. Kata orang lain, hujan adalah melodi yang mampu menenangkan hati siapa saja yang mendengar rintikannya. Kata orang lain -lagi-, hujan adalah penghapu...