::Rain::
Aku menyayangimu, maka kembalilah!
Karena aku tak mampu kehilanganmu lebih jauh lagi
.
.
.
"Apa penyakitnya tak bisa disembuhkan?"
Dokter di hadapan Jimin menghela napas pelan, "Ini keadaan yang sangat sulit, penyakit ini sangat langka dan belum ada penanganan yang pasti tentang penyakit ini. Kami takut jika salah melangkah akan berakibat fatal pada pasien."
Jimin mendesah gusar, "Apa tak ada jalan lain? mungkin operasi atau setidaknya ada negara lain yang pernah mendapatkan kasus yang sama?"
"Kami sudah menghubungi rumah sakit lain di luar korea dan ada satu rumah sakit di prancis yang pernah memiliki pasien dengan kasus yang sama, mereka mencoba melakukan transplantasi paru-paru namun alerginya terhadap hujan tak sembuh," ujar dokter itu, "Mereka masih melakukan penelitian dan mencari tahu penyebab pasti alergi ini. Jika bukan karena reaksi dari paru-paru, kemungkinan ada bagian tubuh lain yang bereaksi dengan air hujan menyebabkan paru-parunya membengkak."
"Kalau boleh tahu, sejak kapan Taehyung seperti ini? Anda dokter yang merawatnya sejak lama 'kan?"
Dokter itu mengangguk, "Ya, saya merawatnya sejak kecil. Dia mengalami ini sejak bayi, namun sangat jarang ia masuk rumah sakit karena ayahnya menjaganya dengan baik."
"Dan sekarang ayahnya sudah meninggal."
"Anak yang malang!"
::Rain::
Jangan menangisiku!
Aku pergi karena menginginkan kau bahagia, hyung!
Kepalanya menyandar sembari menatap langit yang mendung, wajah pucatnya menggambarkan bahwa keadaan lelaki itu tak baik-baik saja. Sekali lagi ia selamat dari maut dan entah sampai kapan ia akan bertahan.
BRAAK
Suara pintu terbuka dengan keras membuat pandangan Taehyung teralihkan, matanya menangkap sosok yang ia kenal masuk ke sana masih dengan tatapan sinis yang sudah sangat sering ia dapatkan.
"Hyung?"
"Kau bersantai-santai di sini dan aku mendapat makian di luar sana karenamu!"
Taehyung mengernyitkan keningnya tak mengerti, "Apa maksudmu, hyung?"
Seokjin mendengus, "Kau sengaja pingsan di kantorku untuk mengatakan betapa menderitanya kau kepada orang lain 'kan? Kau sengaja melakukannya, agar reputasiku jelek!"
Taehyung menggeleng, "Aku tak pernah berniat melakukan itu, hyung!"
Seokjin berdesis, "Kau memang pembawa sial!"
Sekali lagi Taehyung terpekur, kalimat itu benar-benar membuatnya terdiam. Hatinya yang hancur kini telah berubah menjadi debu yang tak mampu terbentuk lagi, matanya kembali berkaca-kaca menatap kakaknya penuh kesakitan.
Taehyung beranjak dari ranjangnya lalu berdiri walau tubuhnya sangat lemah, ia menarik jarum infus di tangannya hingga terlepas dan menyisakan darah, ia lalu melangkah mendekati Seokjin, "Kenapa kau sangat membenciku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain ✅
Fanfiction[BROTHERSHIP FANFICTION] Kata orang lain, hujan adalah anugrah yang Tuhan berikan pada makhluk-Nya. Kata orang lain, hujan adalah melodi yang mampu menenangkan hati siapa saja yang mendengar rintikannya. Kata orang lain -lagi-, hujan adalah penghapu...