[2]

381 55 0
                                    

Suga yang mendengar teriakan wendy segera ke kamar dan melipat tangannya.

"Bajumu masih melekat pada badanmu" ucap suga dengan wajah datarnya.

Wendy menoleh kedalam selimutnya lalu menyeringai kepada suga. ternyata ia masih berpakaian lengkap. Hanya saja outernya lepas, karena saat tidur tanpa sadar wendy membukanya sendiri.

"Kenapa aku ada disini?" tanya wendy heran.

Wendy bingung kenapa ia ada disini, lebih tepatnya dikamar suga. Dingatannya, semalam ia masih dimobil suga tapi tiba-tiba siang ini sudah ada di kasur milik min yoongi.

"kau kan nenek sihir" jawab suga simple dan mengambil smartphone yang semalam ia cas di meja dekat kasur.

Geram, wendy mengambil bantal yang ada di dekatnya dan melemparkan ke pria dingin itu.

/buk/

Karena jarak yang dekat jadi lemparan wendy bisa diterima suga dengat sangat baik.

"Ya! Nenek sihir!!" suga menoleh ke arah wendy dengan tajam.

Suga mengambil bantal yang wendy lempar dan mendatanginya  yang duduk di kasur dengan mata yang tak kalah tajamnya.

Wendy mengira suga tidak akan berani melempar balik bantal kepadanya karen-

/buk/

Bantal yang barusan suga ambil, mengenai tepat diwajah wendy yang baru bangun tidur. Wendy yang speechless juga tidak mau kalah membalas pukuln suga dengan kuat.

"what!? Are you kidding me!?"
wendy berdiri diatas kasur  dan menatap suga dengan sangat kesal.

"apa??" lagi lagi suga bertindak sangat menjengkelkan.

Lalu terjadilah peperangan yang sangat tidak dibayangkan dan kekanak kanakan, perang bantal.

Wendy dan Suga tidak sadar (atau tidak peduli) bahwa mereka adalah idol yang harus menjaga image terus saling memukul dengan bantal.

Wendy tak pernah membayangkan bahwa scene scene yang biasanya ia tonton di drama akan terjadi di kehidupannya.

Ia tergelicir saat akan memukul suga dengan kekuatan super miliknya. Wendy dan pria es itu saling berhadapan dan nyaris berciuman.

"Ah! Mian!"
Wendy mengalihkan padangannya, saat hendak bangun, suga menarik tangannya dan merubah posisi, wendy ada di bawah dan suga diatasnya.

/buk/

"Rasakan itu nenek sihir!!" ucap suga puas.

Suga memukul wajah wendy dengan bantalnya dan langsung pergi keluar kamar tanpa basa basi dan seakan tidak terjadi apa apa.

"Dasar pria es tak berperi kemanusiaan. Ahh tidak! Aku tak perlu berkata seperti itu, dia bukan manusia, dia es!" wendy menggerutu dan menghentakkan kakinya dengan kesal.

-14.16-

" biasanya kalau jam segini aku makan makan bersama yeri.. "
Ucap wendy sambil menatap keluar jendela.

Tentu saja wendy mengatakan hal seperti itu untuk mengkode agust d.

Suga menoleh ke arahnya. paham apa yang diinginkan wendy ia menaruh smartphone nya dan berdiri mengambil jaketnya

"kau lapar? ganti pakaianmu, ayo makan diluar"

Wendy menatap suga dengan dalam seakan bertanya apa suga lupa bahwa wendy sudah tidak ada baju lain.

"Oh aku lupaㅋㅋ" suga yang tersadar bukan prihatin malah menertawakan wendy.

"Kalo gitu mampir ke mall dulu"

Wendy menatapnya dengan mata yang berbinar binar.

"cepetan" katanya. suga menoleh kearah wendy sambil tersenyum.

Wendy langsung memalingkan wajahnya dan bergegas ke kmar mandi.

-14.47-

"Kau mandi bunga 7 hektar!? Lama sekali!"

Kesal dengan wendy, ia langsung keluar kamar hotelnya dan disusul oleh wendy di belakangnya.

-Mall-

"Ayo cepat pilih pakaianmu, lalu pergi makan. aku sudah lapar"
sepertinya suga tidak suka keramaian, mukanya mendeskripsikan itu semua.

"Ya ya ya terserah! Sini! Aku butuh kamu untuk bayar semua pakaianku" sambil menginstruksikan agar suga mengikuti arah wendy.

"Dasar nenek sihir licik!" guman suga yang masih bisa didengar oleh telinga wendy.

Setelah set jam berlalu, akhirnya wendy selesai berbelanja. sekarang ia memakai dress simple putih diatas lutut dengan sedikit notif bunga sakura kecil.

Saat perjalanan keluar mall, wendy melihat ada sneakers putih dihiasi motif garis hitam simple. Ia menarik baju suga dengan sedikit memberikan senyuman tipis berharap suga peka apa yang dia mau.

"sekarang aku dirampok" jawabnya sambil sedikit tertawa.

Wendy dan suga mendatangi toko tersebut, tapi yang tak diduga terjadi. Itu adalah sepatu couple.

Wendy lagi lagi menoleh pada suga, memberikan aegyo dengan matanya.

"untuk kali ini saja" bisiknya pada suga.

suga melihatnya sebentar lalu memalingkan pandangannya.
Wendy merasa aegyonya gagal kali ini.

Ia sedikit menundukkan kepalanya dan hendak keluar meninggalkan store itu. Tiba tiba suara pria yang sudah tidak asing didengarnya dari kejauhan.

"Oke nomer 40 sama nomer 43"

Siapa lagi bukan suga yang tengah menunggu pelayan store membungkus sepatu couple itu.

Wendy menoleh ke arah suga, mengisyaratkan kata "gomawo".

Suga menoleh sekilas dan tersenyum.


~❤~

Jangan lupa voment yaa!
Terimakasih.

Sweet Twenty [revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang