SEDUCED 3th Part END

8.5K 517 18
                                    


Content warning: sensitive subject matter, Sexual Content original fanfiction, GS, some typo

Pagi itu ketika matahari bersinar dengan begitu hangat, setidaknya masih hangat di pagi hari. Menjelang siang maka kau harus percaya jika udara semakin panas mengingat mereka berada di pertengahan musim panas.

Suara burung berkicauan, saling bersahutan membentuk melodi yang indah layaknya anggota paduan suara. Angin bertiup pelan, menerbangkan helaian daun kering, menembus jendela yang terbuka dan menyibak berkali-kali gorden pada sebuah bangunan apartemen milik seorang pengacara.

Suara gesekan kain perlahan menyadarkan seseorang. Kyungsoo membuka matanya. Rasa nyeri dan ngilu menjadi yang pertama dia rasakan. Wajah manisnya mengernyit berkali-kali, rasanya sangat tidak nyaman. Susah payah ia paksa mata bulatnya terbuka sempurna. Ketika ingin bangkit, rasa pening menyerang kepalanya.

"Owghh astaga!" Itu membuatnya meringis, desisan seperti ular berbisa bisa terdengar di dalam kamar. Masih berusaha menarik diri ke kepala ranjang ia terkejut saat selimut yang membungkus tubuhnya melorot ke bawah. Tampaklah tubuh bagian atasnya yang telanjang tanpa sehelai benang 'pun. Ia tarik paksa kembali selimut tebal itu membalut dirinya.

Astaga! Apa yang telah terjadi pada anak manusia satu ini? Telapak tangannya menahan rasa pening, mata bulat itu mengedarkan pandangan ke penjuru kamar. Terdapat figura photo dirinya dan Sehun.

Ini kamar Sehun.

Bayangan kedatangannya ke Seoul siang kemarin, masuk ke apartemen adik tirinya lalu berkemas. Ketika selesai dan baru akan beristirahat dia mendapat panggilan dari Kantor polisi, tanpa pikir panjang dia bergegas ke sana. Bicara sesuatu dan membawa pulang seorang pria yang dikenalnya. Mereka bicara beberapa hal, minum soju dan...

Dan semua yang ada di dalam pikiran Kyungsoo melebur menjadi satu.

"Kau sudah bangun?"

Ia mendongak mendapati sosok pria yang ia bawa pulang tadi malam baru keluar dari kamar mandi menggunakan bathrobe milik adiknya. Rambutnya setengah basah berusaha dikeringkan dengan handuk terpisah, tersenyum masih pempertahankan langkah yang mendekati Kyungsoo, duduk di pinggir ranjang.

Kai!

Bayangan kejadian semalam seperti kaset rusak di dalam otak Kyungsoo. Tidak sepenuhnya dia mengingat, tapi bayangan mereka bercinta, bagaimana dia memohon, mendesahkan nama pria ini mulai terlihat sangat jelas.

Kai menjulurkan tangannya pada wajah Kyungsoo, menyentuh leher membuat Kyungsoo mengernyit kaget.

Pria itu terkekeh pelan.

'Oh shit!! Apa yang sudah kami lakukan?' Kyungsoo mengumpat tertahan. Dia tidak bisa menolak sentuhan punggung tangan Kai yang kini beralih pada kening. Tenggorokkannya seperti terisi bola-bola keju yang tak kunjung larut.

"Masih terasa pening?"

Seperti anak lima tahun yang bertemu Ibunya setelah dia mengambil uang di dalam tabungan. Kyungsoo menjadi sangat gugup. Matanya tak lepas dari wajah Kai. Dia butuh penjelasan singkat yang membuat otaknya bekerja lebih cepat. Maksudku, Kyungsoo seperti idiot yang tak bisa ditinggalkan Ibunya. Wajahnya sangat polos, dia menggemaskan terlihat seperti pussy.

"Apa yang terjadi?"

Akhirnya satu pertanyaan singkat itu meluncur dengan lancar dari bibirnya. Kai merengkuh Kyungsoo dalam pelukannya. Mencium pucuk kepala Kyungsoo berkali-kali. Kebingungan Kyungsoo semakin menjadi-jadi.

"Apapun yang terjadi aku tidak ingin menyakitimu."

Seperti menerima hantaman batu dari tebing, Kyungsoo terdiam.

SEDUCED [KAISOO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang