xiv. penjelasan 2.0

1.4K 477 22
                                    

guanlin masih tinggal di rumah lamanya yang sekomplek dengan soyeon.

cowok itu berniat buat nanya-nanya ke mamanya soyeon tentang soyeon dan untungnya soyeon udah pergi bareng pinky.

guanlin ganti celana yang lebih sopan dan akhirnya keluar dari rumahnya, lalu berjalan menuju rumah soyeon.

rumah soyeon tampak beda karena dicat ulang jadi warna hijau, tapi dia masih bisa mengenali kalo itu rumah soyeon.

guanlin mengetuk pintunya tiga kali. gak lama, mamanya soyeon membuka pintu.

"guanlin? bener guanlin?" tanya mamanya soyeon.

guanlin cuma senyum dan masuk ke ruang tamunya.

mama soyeon mengambilkan minum untuk guanlin dan menaruhnya di meja. "soyeon barusan pergi sama pinky, lin.'

"gapapa tante. saya ke sini mau ngomong sama tante," jawab guanlin.

mama soyeon senyum. "kamu udah tau, ya?"

guanlin mengangguk.

"dua tahun yang laluㅡ"

f l a s h b a c k
t w o   y e a r s   a g o

mama soyeon segera menuju rumah sakit saat mendapat telepon dari pinky tentang anaknya yang kecelakaan.

sampai di sana, ada pinky dan jungwoo yang sedang menunggu di luar.

"s-soyeon? gimana keadaan soyeon, pink?" tanya mama soyeon frustasi.

pinky memeluk mama soyeon. "kita berdoa aja tante, semoga operasinya lancar."

empat jam mereka bertiga menunggu soyeon selesai dioperasi sampai akhirnya ada dokter yang keluar.

reflek jungwoo berdiri dan menghampirinya. "gimana dok?"

dokter tersebut hanya tersenyum dan mengangguk lalu pergi dari hadapan jungwoo.

gak lama, soyeon dan beberapa suster yang mendorong tempat tidurnya keluar dari ruang operasi. salah satu suster menyuruh mereka untuk mengikuti pergi ke ruangan.

sampai di ruangan, mama soyeon terus memegang tangan soyeon dan mengelus kepalanya yang masih diperban.

sekitar jam delapan malam, ada beberapa dokter yang memasuki ruangan untuk mengecek keadaan soyeon.

"hng..."

mama soyeon, pinky, jungwoo, dan para dokter reflek menengok ke arah soyeon yang mengerang.

"soyeon? kamu bisa liat mama nggak?" tanya mama soyeon.

soyeon mengangguk. pinky mendekati ranjang soyeon dan menggerakkan tangannya di depan mata gadis itu.

"yeon? lo liat gue nggak?" tanya pinky.

soyeon diam lama. "s-siapa?"

salah satu dokter menghela napasnya. "karena dia tidak memakai sabuk pengaman, jadi benturannya lebih keras dan terasa. hal itu mengakibatkan beberapa saraf yang rusak. meskipun sudah dioperasi tapi tetap saja, ingatan dia tidak bisa kami kembalikan."

pinky menutup mulutnya.

"jadi... dia amnesia?"

"untuk sekarang, iya. tapi tidak menutup kemungkinan kalau ingatan dia bakal kembali."

f l a s h b a c k   o f f

guanlin diam mendengar penjelasan dari mama soyeon.

"kamu gak usah merasa bersalah. tante cuma minta satu hal sama kamu, boleh?" tanya mama soyeon

guanlin mendongak, menatap mama soyeon.

"kamu bisa gak bantu soyeon ngembaliin ingatannya?"

÷÷÷

kata2 dokternya itu gue ngasal, jadi kalo ada yang 'ih emang bisa ya' 'bukannya blablabla' yaudah guys aku minta maaf ya wkwkwkw

kak | guanlin, soyeon ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang