I

25 2 4
                                    

~12 tahun kemudian~

Wanita itu berjalan dengan hati-hati. Ia takut semua buku yang ia bawa jatuh. Ia merasa sedikit menyesal karena ia menjadi wakil km di kelasnya. Tapi mau bagaimana lagi, ia juga terpilih karena hasil voting jadi mau tidak mau dia harus menjalani tugasnya sebagai wakil km.

*BRUK*

Wanita itu jatuh dan semua buku yang ia bawa bertebaran di koridor kelas 10. Memang ada yang lari tepat disebelahnya tadi. Tapi pria yang berlari tadi tidak menyenggolnya sama sekali. Ntah karena apa dia tiba-tiba terjatuh.

"ah sial!" ujarnya dalam hati.

*NGIIINGG*

Wanita itu memegang telinga kanannya. Ia mengedipkan matanya beberapa kali. Ia melihat pria yang berlari tadi dikejar dengan seorang anak kecil.

"Shh ternyata bocah itu yang nyenggol gue tadi. Dasar ya tu bocah! " ujar wanita itu pelan.

"Kamu gapapa ?" tiba-tiba suara seorang pria muncul dari sebelahnya.

Pria itu jongkok sambil membereskan buku yang berjatuhan di koridor. Wanita itu melihat kerah pria itu. Terdapat bet XI di kerahnya. Otomatis wanita itu langsung membantu pria itu membereskan buku-buku yang berjatuhan di koridor.

"Eh ya gue gapapa kak, maaf jadi ngerepotin." Ujar wanita itu sambil berdiri membawa beberapa buku.

"Gue kali yang harusnya minta maaf. Gue lagi ngejar si Jeff tadi tapi ternyata dia nyenggol lo, dia ga minta maaf lagi sama lo. Maafin gue sama si Jeff ya." Ujar kakak kelas itu sambil memberikan beberapa buku pada wanita itu.

"Gapapa kok kak santai aja." Jawab wanita itu sambil tersenyum manis.

"Sialan kakak ini ganteng banget." Ujarnya dalam hati.

"Caramel lo kelas 10 apa ?" ujar pria itu.

"Eh kok kakak tau nama gue ?" tanya wanita itu bingung.

"DIA TAU NAMA GUE? JANGAN JANGAN DIA NGEFANS SAMA GUE?" teriak wanita itu dalam hati.

"Nama lo tuh kepajang di seragam lo makanya gue tau." Jawab pria itu sambil ketawa.

"Ah sial ternyata bukan." Ucap wanita itu dalam hati.

"Oh iya ya hehehe." Jawab wanita itu sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Gue kelas 10 ips 5 kak." Jawabnya sambil melirik bet nama pria itu.

"Rary Andrew." Ujar wanita itu dalam hati.

"Oh ok, ntar gue suruh si Jeff ke kelas lo buat minta maaf ya. Hati-hati bawa bukunya. See you mel!" ujar pria itu sambil meninggalkan wanita itu.

"Mel? Sejak kapan gue dipanggil mel ? Ah serah da gimana kakak itu aja yang penting dia ganteng." Ujar wanita itu pelan sambil senyum-senyum sendiri.

~

Caramel turun dari sebuah motor. Ia memberikan uang kepada pengendara motor tersebut lalu ia masuk ke dalam rumah tersebut.

"Caca pulang!" teriaknya saat membuka pintu.

Dia menepok jidatnya. "Bodo, ngapain gue ngomong orang dirumah juga kosong." Ujarnya.

"Ada gue pea!" jawab seorang anak kecil.

"Ya mau ada lu atau nggak juga rumah ini juga kosong bocah!" ujar caramel sambil berjalan menuju kamarnya.

Ia berhenti di depan pintu kamarnya. Ia membaca kertas yang menempel di pintu itu.

"Mah plis deh, gausah mama tulis juga caca pasti makan elahh." Ujarnya sambil memasuki kamarnya.

Ia melempar tasnya sembarang dan langsung loncat ke tempat tidurnya. Ia membuang napas panjang. Otaknya dipenuhi oleh kejadian di sekolah tadi. Ia pun menutup mukanya dengan bantal. Tapi ada yang mengambil bantal itu.

"Kakak kelas lo ganteng." Ujar seseorang sambil memegang bantal Caramel.

"Berisik lo. Gaga-gara lo hari ini mumet gue disekolah. Ngapain coba lo ngejar kakak kelas itu, kan gue jadinya yang kena." Jawab Caramel sambil memanyunkan bibirnya.

"Mumet apaan coba, lo seneng kan didatengin 2 orang kakak kelas ganteng ke kelas lo buat minta maaf." Ujar seseorang itu sambil cengengesan.

"Bodo amat serah lo dah bocah!" ujar Caramel sambil duduk. "Btw makasih ya, setidaknya tuh kakak kelas ganteng berdua minta id line gue." Ujarnya sambil tersenyum pada anak kecil di hadapannya.

"Baik kan gue. Aneh banget dah dari lo kecil sampe sekarang kenapa sih gue bantuin lo mulu, bingung gue mah." Ujar anak kecil itu.

"Utututu makasil ya cayangqu lo yang terbaik deh emang. Kalo lo manusia udah gue peluk deh dari tadi." Ujar Caramel sambil tertawa.



~

Setelah sekian lama ga nulis, akhirnya nulis lagi :') dengan cerita yang baru heheheh

Cerita yang ini genrenya agak beda sama  "Stay"  tapi ada miripnya sih hehehe :)

Yang baca tinggalkan jejak yaa. Vote sama comment nya gituu wkwk. Sesungguhnya comment kalian adalah penyemangatku eaaa.

DENGINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang